"Lo kenapa sih?" tanya Adam yang merasa Dania judes padanya. Dania hanya diam mendengar pertanyaan Adam.
Daripada berlama lama di kafe, Dania segera pergi meninggalkan kafe. Sedangkan Adam melongo, Dania meninggalkannya lagi.
Dania mengedarkan pandangannya di sekitar kafe. Kenapa tidak ada taksi yang lewat? Apa ia pesan saja gojek? Itu pilihan terbaik.
Dania segera membuka ponselnya dan membuka aplikasi gojek.
Pada saat yang bersamaan, Adam datang dan langsung merebut ponsel Dania. Dania berusaha merebut ponselnya kembali, tetapi dengan lengan panjangnya, Adam memegang ponsel Dania keatas yang membuat Dania sampai lompat lompat untuk mengambil ponselnya.
Tetapi tetap saja, walaupun sudah lompat lompat, Dania tetap tidak bisa meraih ponselnya. Adam itu tinggi, sedangkan ia tidak bisa dikatakan tinggi.
"Balikin hp gue Dam," kata Dania akhirnya menyerah yang membuat Adam tersenyum miring.
"Jadi lo tau nama gue? Kita bahkan belum kenalan," kata Adam sambil menurunkankan ponsel Dania.
"Gimana gak tau, gue baca nama lo di line, A-DAM SA-VE-RO." bohong Dania sambil mengeja nama Adam. Sedangkan Adam mesem mesem gak jelas mendengar Dania mengeja namanya.
Tanpa harus berkenalan pun Dania sudah mengenal Adam sejak lama, hanya saja tidak mungkin Dania mengatakannya pada Adam.
"Lah kenapa senyum senyum gitu? Stres?" ketus Dania yang justru membuat Adam semakin ingin mengakak. Wajah Dania tidak cocok jika menjadi antagonis, jatuhnya malah jadi gemas.
"Yaudah kita harus kenalan sekarang," kata Adam yang membuat Dania memutar bola matanya.
Dania berusaha merebut ponselnya kembali, tetapi Adam kembali menghalanginya.
"Kenalan dulu baru gue kembaliin," kata Adam lagi sambil mengulurkan tangannya. Dania hanya diam.
"Gak mau nih?" tanya Adam sambil menatap Dania.
Akhirnya dengan ragu ragu Dania bersalaman dengan Adam.
Deg! Jantung Dania langsung berdetak lebih cepat saat tangan Adam benar benar bersentuhan dengan tangannya. Dania menelan ludahnya dengan susah. lebay.
"Kenapa tangan lo dingin gini?" tanya Adam sambil mengeratkan salamannya beberapa kali yang membuat jantung Dania berdetak semakin cepat.
Lama lama Dania bisa serangan jantung dadakan.
"Emang gini." Jawab Dania dengan berbohong. Dania berusaha biasa saja.
"Oke. Kenalin, Adam Savero." Kata Adam dengan senyum manisnya.
"Udah tau," ketus Dania yang membuat senyum manis Adam luntur seketika.
"Gantian," kata Adam yang mulai kesal.
"Dania Fio-" belum selesai Dania berbicara, Adam sudah memotongnya,
"Udah tau," kata Adam menirukan yang dilakukan Dania tadi, kemudian Adam langsung menarik tangan Dania menuju motornya yang tinggal selangkah.
Buat apa kenalan kalau udah tau nama masing masing? -Dania
Bener bener cewek yang gak bisa ditebak. -Adam
Adam langsung memakaikan helm pada Dania. Dania menatap Adam yang sedang memakaikan helm padanya dengan mengadahkan kepalanya. Baru kali ini ia bisa menatap Adam sedekat ini.
"Naik," kata Adam pada Dania.
Tetapi Dania hanya diam saja dan menunduk, sedangkan Adam sudah menyalakan motornya. Adam melihat Dania, lebih tepatnya melihat ke rok yang dipakai Dania, diatas lutut.
Dengan segera, Adam melepas jaketnya dan memberikannya pada Dania.
"Naik." Kata Adam lagi. Dania langsung naik ke motor Adam dan menutup pahanya dengan jaket Adam.
"Besok lagi jangan pake rok model
gitu,""Hm."
Mereka pun berangkat ke rumah Pak Mario.
Jangan buat aku jatuh terlalu
dalam padamu. -Dania.Tbc.
***
Maap ya lama updatenya. minta vote dan komen bagi yang baik hatiii.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just With Me✅
Teen FictionJangan dibaca nanti nyesel. start: (2017/10/15) end : (2017/12/22) 75 in teenfict (2017/12/15) 74 in teenfict (2017/12/16) 46 in teenfict (2017/12/19)