24 - Shawn Mendes

14.9K 812 74
                                    


"Gue nanya, ngapain kalian berdua di kamar mandi?" tanya orang itu lagi, tetap dengan wajah marahnya.

Orang itu adalah Abangnya. Adani.

"Gak ngapa ngapain. Cuma cuci muka." Jawab Dania yang kemudian melewati Adani begitu saja. Sementara Adam sudah tegang karna Adani menatapnya seolah akan membakarnya hidup hidup.

"Lo siapa?" tanya Adani pada Adam dengan ketus.

Dalam hatinya, Adam ingin tertawa. Ketusnya sebelas dua belas dengan Dania.

Baru saja Adam akan menjawab, Dania sudah menjawab duluan.

"Udah deh bang, dia temen aku."

"Saya temennya Dania." Jawab Adam yang kemudian melewati Adani dan kemudian duduk di sofa.

Sementara Adani menatap Adam dengan kesal, bisa bisanya dia seolah tidak dihiraukan. Kemudian Adani duduk di sofa yang berada di seberang sofa yang di duduki Adam.

Adani menatap Adam dengan sinis. Sedangkan Adam ingin tertawa geli. Bahkan tatapan Adani juga sebelas dua belas dengan Dania. Dania benar benar mempunyai keluarga yang wah.

Tetapi Adam tidak tau, ada sesuatu itu di balik itu.

Adani kemudian lebih memilih pergi dari tempat itu karna merasa malas dengan dua makhluk itu. Tetapi dalam hati, Adani akan terus mengingat wajah Adam.

Tinggal Adam dan Dania.

Dania hanya berbaring sambil bermain ponselnya. Dania sedang nonton drama. Drama yang ia tonton adalah Let's Fight Ghost.

Entah mengapa Dania menangis saat scene si cewek menunggu si cowok di taman bermain sepanjang hari. Padahal si cowok sudah janji untuk datang, tapi cowok itu mengingkarinya.

"Kenapa nangis lagi?" tanya Adam yang menghampiri Dania. Dania menggeleng sebagai jawaban.

Adam sedikit berpikir, apa faktor depresi membuat Dania jadi gampang menangis?

Dania heran dengan dirinya sendiri, entah mengapa sekarang ia jadi mellow begini, gampang nangis.

Tidak lama kemudian Shofie datang dengan membawa bungkusan makanan. Shofie meletakkan bungkusan itu di meja sebelah tempat tidur.

"Sayang. Makan dulu, terus minum obat." Kata Shofie lembut. Shofie melihat Dania hanya menonton ke ponselnya.

Shofie menghela napas.

"Dania mau ke taman bermain Ma," rengek Dania. Sedangkan Shofie tersenyum.

"Kamu kan masih sakit." Balas Shofie yang membuat Dania cemberut.

"Tapi Dania mau ke taman bermain..." Dania terus merengek pada Mamanya.

Kemudian Shofie justru melihat ke Adam. Adam seketika menjadi gelagapan. Tatapan Shofie seolah memberi perintah pada Adam untuk mengikutinya.

Adam menjadi bingung.

Kemudian Shofie keluar dari ruang inap Dania. Adam mengikuti Shofie keluar. Sedangkan Dania melongo. Bisa bisanya ia malah ditinggal.

"Kamu tunggu sini dulu." Kata Shofie sebelum pergi. Sementara Adam sangat bingung, akhirmnya ia hanya duduk di kursi yang sudah tersedia.

Lama setelah menunggu, akhirnya Shofie kembali dengan senyuman. Adam menjadi sangat bingung.

Tadi Shofie meminta izin pada dokter tentang bagaimana jika Dania pergi ke taman bermain, setelah berusaha meminta izin, dokter mengizinkan.

Mungkin depresi Dania bisa berkurang.

Just With Me✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang