*cek mulmed, ada cogan nangkring😚*happy reading😘
Tidak lama kemudian, Mereka sampai di rumah Dania. Adam menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Dania.
Adam terlihat sedikit terkejut melihat rumah Dania. Dania terlihat berkecukupan, tetapi mengapa ia sampai harus bekerja part time? Pikir Adam.
"Nggak semua yang kamu lihat seperti yang kamu pikirkan," Kata Dania yang melihat ekspresi Adam. Kemudian Dania melepas seatbelt yang ia pakai.
"Gue heran aja," jawab Adam. Adam bersandar sambil memegangi lebam di lukanya. Sesekali Adam meringis kesakitan karna lukanya.
Dania yang melihat itu pun menjadi merasa bersalah.
"Maaf ya, kamu luka gara gara aku," Dania kembali meminta maaf walaupun itu tak merubah apapun.
"Bisa gak sih lo berterima kasih aja? Maaf gak merubah keadaan," jawab Adam yang membuat Dania diam.
Dania tidak ingin merubah keadaan karna ia tidak bisa melakukannya, setidaknya ia ingin meminta maaf.
Dania baru tau bahwa Adam seperti itu, Adam terkesan judes.
"Makasih udah nolongin. Aku tau maaf gak merubah apapun, tapi aku tetep mau minta maaf." Kata Dania sambil menatap mata Adam, meskipun Adam menatap ke depan.
Sekarang Dania hanya berharap Adam menatapnya.
"Lo tuh cewek. Harusnya bisa jaga diri." Kali ini Adam berbicara sambil menatap mata Dania yang membuat Dania menelan ludahnya dengan susah.
Dania berfikir, ia dan Adam kan tidak pernah dekat ataupun akrab, tetapi Adam sudah memberikan kesan judes padanya. Dania kan jadi negatif thinking.
Dania berani taruhan bahwa Adam tidak tau namanya. Biasanya, melihat Adam saja jantung Dania sudah berdetak gak karuan, tetapi dalam posisi dekat seperti ini justru biasa saja.
"Gak semua yang lo lihat seperti yang lo pikirkan," Kata Adam membalikkan perkataan Dania tadi.
Adam tau bahwa Dania menilainya judes. Sedetik kemudian, Adam kembali meringis kesakitan karna luka di wajahnya.
"Sakit ya?" Tanya Dania refleks yang melihat Adam meringis kesakitan. Sedangkan Adam menunjukkan ekspresi yang seolah mengatakan 'masih bisa nanya lagi'
Dania yang melihat ekspresi Adam pun merasa tidak enak.
"Tadi katanya 'gak semua yang lo lihat seperti yang lo pikirkan" Kata Dania menirukan perkataan Adam.
"Itu mah kata kata lo, gue kan niru-in lo. Gimana sih," kata Adam kesal yang membuat Dania tersadar bahwa itu kata katanya sendiri. Kadang kadang Dania suka linglung.
"Iya juga yah," kata Dania dengan cengiran yang membuat Adam memutar bola matanya.
"Mau aku obatin gak lukanya?" Dania menawarkan bantuannya karna ia merasa bersalah. Dania berusaha memegang lebam di wajah Adam,
"Akkh akh," ringis Adam sedikit berteriak karna Dania justru menyentuh lukanya.
"Ngapain sih lo," kata Adam yang bertambah kesal.
Dania kan hanya merasa bersalah, wajah Adam yang biasanya ganteng, tapi sekarang harus luka seperti itu.
"Pulang sana. Dari tadi marah marah mulu," lama lama Dania juga ikut kesal karna Adam.
Adam pun semakin kesal karna merasa diusir oleh gadis yang bahkan ia tidak tau namanya.
"Gue juga udah pulang dari tadi kali kalo lo turun dari mobil gue," Jawab Adam yang membuat Dania tersadar.
"Ini, aku nitip payungnya Ellia, tadi dia pinjemin ke aku." Kata Dania sambil memberikan payung itu ke Adam.
"Tadi kayaknya Ellia lagi nunggu seseorang di kafe, bahkan dia sampe nunggu empat jam," kata Dania memberikan informasi pada Adam.
Sedangkan Adam hanya diam sambil memikirkan sesuatu.
"Ellia nunggu kamu?" Tanya Dania hati hati.
"Iya." jawab Adam singkat.
Mengapa Adam tidak datang? Padahal Ellia kan pacarnya, Pikir Dania.
"Cewek itu gak suka menunggu. Gak seharusnya kamu bikin dia nunggu. Ellia bahkan nunggu empat jam," kata Dania yang membuat Adam terdiam.
Dania gak habis pikir dengan Adam. Ellia itu cewek baik. Entah mengapa Dania juga ikut merasa kecewa. Padahal pacarnya Adam kan Ellia.
Sebenarnya Adam sudah ingin datang, tetapi ia punya urusan penting, akhirnya ia tidak bisa datang. Ia sudah berusaha datang, tetapi saat sampai, kefenya sudah tutup.
Kemudian Dania akan turun dari mobil, ia sudah kedinginan. Dania ingin segera tidur dan mandi air hangat. Tetapi Adam mencegahnya,
"Tunggu," kata Adam yang kemudian turun dari mobilnya sambil membuka payung Ellia tadi.
Adam tidak tega melihat Dania yang kedinginan harus turun dari mobil kemudian hujan hujanan. Diluar masih hujan deras.
Di balik kesan judesnya, dia tetep orang baik. -Dania.
Adam memayungi Dania yang kemudian turun dari mobil. Tepat di depan pintu rumah Dania, mereka berhenti. Dari dalam rumah terdengar keributan, sesuatu juga terdengar pecah.
Dania sudah tau, pasti orang tuanya sedang bertengkar. Terdengar pertengkaran mereka hingga berteriak.
Dania merasa sedikit tidak enak pada Adam. Adam yang merasa suasana menjadi canggung, ia segera pamit pulang.
Sedangkan Dania sepertinya harus mengalami insomnia lagi.
Tbc.
Makin kesini nyambung gak sih?
Bila ada yg berbaik hati, pencet tombol bintang ya😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Just With Me✅
Novela JuvenilJangan dibaca nanti nyesel. start: (2017/10/15) end : (2017/12/22) 75 in teenfict (2017/12/15) 74 in teenfict (2017/12/16) 46 in teenfict (2017/12/19)