22 - Pesona Adam Savero

13.9K 882 59
                                    


Dengan sabar Adam menunggu Dania yang sedang terbaring di depannya. Jarum infus menancap di telapak tangan Dania.

Adam menatap mata Dania yang terpejam. Adam benar benar penasaran, sebenarnya apa yang terjadi pada Dania?

Adam berpikir, kenapa ada gadis yang terlihat kuat, tapi rapuh di dalam?

Sekarang tepat empat jam Dania tidak sadarkan diri sejak pingsan tadi. Tanpa meninggalkan tempat sekalipun, Adam terus berada di samping Dania.

Kemudian Cindy dan Nanda datang. Teman teman Dania itu langsung datang setelah Adam memberi kabar. Cindy dan Nanda langsung menghampiri Dania.

"Dia kenapa? Kenapa bisa?" tanya Nanda khawatir.

"Kata dokter dia demam dan depresi." Jawab Adam dengan lirih. Adam tidak habis pikir, dokter bilang Dania depresi.

Sementara Nanda dan Cindy sangat terkejut mendengar jawaban Adam. Cindy tidak dapat menahan air matanya.

"Kalian udah hubungin orangtuanya?" tanya Adam.

"Udah." Jawab Cindy.

Ketiganya terus menatap Dania yang sedang terpejam sampai akhirnya Dania sedikit bergerak dan menggeliat. Secara perlahan Dania membuka matanya.

Seulas senyuman terukir di bibir Adam. Kemudian Dania berusaha untuk bangun, tetapi dengan segera Adam menghentikannya.

"Masih mau keras kepala?" tanya Adam yang membuat Dania diam. Kemudian Dania kembali berbaring.

Cindy dan Nanda tersenyum simpul melihat interaksi antara Adam dan Dania. Mereka benar benar tidak menyangka, Dania yang dulunya hanya bisa memendam perasaannya, sekarang bisa dekat dengan Adam.

Adam merasa tidak nyaman, karna Cindy dan Nanda terus menatapnya. Adam kemudian bertanya.

"Kenapa ya? Ada yang salah?"

Ingin rasanya Nanda dan Cindy lumer saat itu juga. Adam tersenyum manis pada mereka dengan menunjukkan gigi rapinya.

Sementara Dania hanya bisa mendumel pada batinnya.

Bagaimana bisa sahabatnya itu menunjukkan terang terangan padanya kalau meraka terpesona pada Adam?

"Engh, gak papa kok," jawab Nanda sedikit gelagapan. Cindy dan Nanda tau kalau Dania sudah memberikan tatapan yang siap membunuh pada mereka.

"Kamu sakit apa? Kenapa bisa sakit?" tanya Cindy, ia berusaha mengetes Dania. Dania akan menjawab dengan jujur atau tidak.

"Gue kan manusia, ya bisa sakit lah." Jawab Dania dengan nada tidak bersahabat. Tetapi tentu saja Dania tidak marah pada Cindy.

Kemudian Cindy mendekatkan bibirnya ke telinga Dania dan membisikkan sesuatu.

"Gak usah khawatir. Gak ada yang bisa ngambil seorang Adam Savero dari kamu. Apalagi kayaknya dia naruh hati sama kamu." Bisik Cindy yang membuat Dania senyum senyum sendiri.

Kemudian Nanda berdehem karna melihat Cindy dan Dania bisik bisik.

"Kalian ngomongin gue ya?" tanya Nanda.

Dania menggeleng sebagai jawaban. Tetapi Dania tetap saja senyum senyum seperti orang gila.

"Lo gila? Senyum senyum sendiri," tanya Nanda yang membuat Dania seketika cemberut.

"Tukang tidur bisa cemberut juga ternyataa.." kata Nanda sambil mencubit kedua pipi Dania.

"Ihh... gitu lagi beneran gue cemplungin ke kali," Kata Dania yang seketika membuat Cindy dan Nanda tertawa. Sekarang ruangan inap Dania terasa ramai.

Meskipun merasa tidak dianggap, Adam tetap merasa senang, setidaknya ia bisa melihat Dania tersenyum.

Kemudian terdengar suara pintu terbuka dan terlihat dua orang paruh baya yang masuk. Itu adalah Shofie dan Dhave, orang tua Dania.

Seketika ruangan tadi yang ramai menjadi senyap.

Dengan segera Nanda dan Cindy mencium tangan Shofie dan Dhave yang kemudian diikuti juga oleh Adam.

Tidak lama setelah itu, mereka bertiga pun pamit pulang.

"Sayang," kata Shofie lembut di samping Dania.

Sementara Dania langsung menutupi wajahnya dengan selimut  tidak ingin menanggapi panggilan sayang Mamanya.

Shofie hanya bisa menghela napas.

Tbc.

***

Hai, aku kembali lagi. Aku baca semua komen kalian kok😻 terimakasih untuk yg sudah komen.

Aku juga baca kalian pengen aku panjangin chapternya. Tapi maaf chapter ini gak panjang. Aku jamin deh chapter selanjutnya bakal panjang kok, ditunggu okee.

Padahal aku nulisnya pendek itu takut Readersnya tar jadi males atau bosan 😄

Vote vote vote.

Terimakasih.

Just With Me✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang