Setelah dihukum karena ketiduran lagi dan lagi di kelas, Dania dimarahin habis habisan oleh Pak Mario. Dania hanya meng-iya-kan semua yang dikatakan oleh Pak Mario.Karena bel pulang berbunyi, Pak Mario menghentikan ceramahnya pada Dania. Kemudian Dania segera salim pada Pak Mario dan pergi. Pak Mario hanya geleng geleng melihat tingkah Dania.
Saat di gerbang sekolah, Dania berpapasan dengan Nanda.
"Lo tuh gak bisa ya gak ketiduran di kelas? Heran gue," Kata Nanda pada Dania yang dibalas dengan cengiran.
"Lo tau kan gue itu insom, ya gitu akibatnya." Jawab Dania dengan begitu mudahnya.
"Yaudah, gue balik duluan ya," pamit Dania sambil melambaikan tangannya.
Dania segera naik ke mobil nya dan pulang. Seperti biasa, sampai dirumah, keadaan rumah sangat sepi. Inilah yang sangat Dania tidak sukai, sepi, seperti tak berpenghuni.
Karena itu ia lebih memilih bekerja. Saat sedang menonton televisi, Dania terkejut, karna tiba tiba seseorang datang. Ternyata yang datang adalah abangnya, yaitu Adani.
Adani sekarang tengah kuliah, ia sangat jarang pulang karena merasakan apa yang dirasakan Dania, yaitu kesepian. Adani lebih memilih tak pulang kerumah, akibatnya ia mengikuti pergaulan yang kurang bagus.
Karna itulah sedikit ada jarak antara Dania dan Adani. Orang tua mereka pun juga tidak terlalu memikirkan mereka. Dapat dihitung dengan jari berapa kali Adani pulang dalam 6 bulan.
Adani yang baru datang langsung duduk di sebelah Dania. Dania terlihat sedikit terkejut.
"Udah pulang? Bang Adan kemana kalo gak pulang kerumah?" itu adalah pertanyaan yang selalu ditanyakan Dania setiap Adani pulang.
"Tau apa sih anak kecil," itulah jawaban Adani setiap Dania bertanya padanya.
***
Tepat pukul 19.30, Dania berangkat ke kafe untuk kerja part timenya. Dania hanya berjalan kaki menuju kafe, karna menurutnya itu dekat dari rumah.
Setelah memakai seragam kasir yang berupa celemek, Dania bersiap untuk bekerja. Hari ini kafe sangat ramai hingga membentuk antrian panjang.
Dania melayani setiap pelanggan dengan baik, hingga Dania melihat bahwa Ellia menjadi salah satu pelanggan yang mengantri.
"Mau pesan apa?" Tanya Dania.
"Hot Chocolate satu." Jawab Ellia.
Melihat Ellia dari dekat, ternyata Ellia sangat cantik, lebih cantik darinya. Pantas saja Adam jatuh cinta pada Ellia.
Setelah mendapat pesanannya, Ellia segera mengambil tempat duduk. Dania memperhatikan Ellia dari kejauhan.
Sekian lama hingga kafe menjadi sepi, waktu menunjukkan pukul 22.30, dan Ellia masih setia duduk di tempatnya, sepertinya Ellia sedang menunggu seseorang.
Apa dia menunggu Adam? Mungkin saja. Pikir Dania
Selama 4 jam itu, Dania memperhatikan Ellia diam diam.
Ellia terlihat sedih.Tepat pukul 23.00, kafe tutup, pihak kafe pun mengatakan pada Ellia bahwa kafe akan tutup. Saat itu juga Ellia beranjak dari tempat yang sudah ia duduki selama empat jam itu.
Entah mengapa Dania merasa kasihan pada Ellia. Entah siapa yang ditunggu.
Saat akan pulang, ternyata diluar tengah hujan deras. Dania bingung bagaimana ia akan pulang. Dania melihat Ellia memasuki sebuah mobil dan kemudian ia keluar lagi.
"Ini buat kamu," kata Ellia sambil memberikan sebuah payung pada Dania. Dania pun menerima payung tersebut.
"Aku balik duluan ya," kata Ellia lagi sambil tersenyum manis.
"Terima kasih untuk payungnya," teriak Dania pada Ellia yang dibalas dengan jari jempol. Ellia masuk dan melajukan mobilnya. Tak hanya cantik, Ellia juga baik. Perfect.
Dania segera membuka payungnya dan berjalan pulang. Jalan yang dilewati Dania bukan gang atau perkampungan, tetapi sebuah trotoar sebuah jalan raya.
Mungkin karna sudah malam, jalan menjadi sepi. Dania sudah biasa pulang malam, jadi ia biasa saja.
Tetapi tiba tiba saja, dua orang pria yang sepertinya mabuk menghampiri Dania, Dania mempercepat langkah kakinya, Dania sangat takut.
Tetapi kedua pria itu justru mengejarnya. Laki laki itu semakin mendekati Dania, laki laki itu juga mencoba menyentuhnya.
Refleks, Dania langsung memukul kedua laki laki itu dengan payung berkali kali. Dengan seketika, Dania menjadi basah kuyup.
Tiba tiba saja, seorang berteriak yang membuat kedua pria itu menoleh.
"Kalo berani jangan sama cewek,"
Dania seperti mendengar suara yang ia kenal dengan samar samar.Dania menoleh ke asal suara. Dania berharap bahwa yang akan menyelamatkannya adalah Adam.
Entah, harapannya dikabulkan atau apa, yang berteriak tadi adalah Adam. Dania sangat terkejut. Dania melihat Adam samar samar karna Dania susah membuka matanya karna derasnya hujan.
Adam menghampiri kedua pria itu dan langsung menghajarnya. Adam dan kedua pria itu pun terlibat adu pukul. Adam memukul kedua pria itu, tetapi Adam terkena pukul dari keduanya.
Disela sela adu pukul, Adam mengisyaratkan Dania agar masuk ke mobil. Dania pun dengan takut masuk ke mobil Adam.
Setelah menghajar kedua pria itu, Adam masuk ke mobil dengan wajah yang sedikit lebam lebam dan biru. Adam terlihat menahan sakit di wajahnya.
Dania yang melihat Adam pun menjadi merasa bersalah. Darah juga keluar dari ujung bibir Adam.
Dania ingin merutuki dirinya sendiri karena melihat Adam yang luka luka dan menahan sakit. Kemudian Adam segera melajukan mobilnya.
"Maaf, kamu luka gara gara aku," Dania berusaha meminta maaf walaupun apapun tidak akan berubah. Adam hanya diam, menatap ke depan.
"Mendingan lo benerin baju lo dulu. Gue merasa gak nyaman." Kata Adam yang membuat Dania langsung melihat kearah bajunya, dan benar saja, baju dalamnya hampir kelihatan karna bajunya yang basah kuyub.
Kemudian mereka hanya diam, kecuali Dania yang menunjukkan arah menuju rumahnya.
Tbc.
***
Votenya jangan lupa teman;)
chat with me?
Line: masyithah26
IG: masyiitah_ssLet's chat and be friend😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Just With Me✅
Fiksi RemajaJangan dibaca nanti nyesel. start: (2017/10/15) end : (2017/12/22) 75 in teenfict (2017/12/15) 74 in teenfict (2017/12/16) 46 in teenfict (2017/12/19)