11 - Belum Move on

14.2K 830 12
                                    

Sesampai di rumah Pak Mario, Adam dan Dania mendapat tatapan selidik dari Pak Mario. Adam dan Dania hanya diam saja tidak berani berbicara.

"Kalian kencan dulu baru kesini? Ini jam berapa?" tanya Pak Mario dengan tegas. Dania melihat jam tangannya, pukul 19.57.

Dania sudah sering ke rumah Pak Mario, bahkan rumah Pak Mario sudah seperti rumahnya sendiri, Pak Mario juga sudah seperti ayah bagi Dania.

"Siapa bilang kita kencan? Lagian kenapa om marah marah? Ini kan juga belum malem." Kata Adam dengan mudahnya yang membuat Dania bertanya tanya. Om?

"Om?" tanya Dania dengan melihat Adam kemudian berganti ke Pak Mario.

"Adam ini keponakan saya." Jawab Mario yang melihat Dania bingung.

Jadi Adam keponakannya Pak Mario? Kenapa Dania tidak ngeh? Nama Adam, Adam Savero, nama Pak Mario, Mario Savero. Tau deh.

"Istri saya sudah masak, tapi kaliannya gak datang datang." Kata Pak Mario. Kemudian Dessy, Istri Pak Mario datang, Mata Dania langsung berbinar melihat Dessy. Dessy pun memeluk Dania dengan erat.

"Ayah ini gimana, tamunya kok gak diajak masuk," Kata Dessy selepas memeluk Dania. "Yaudah ayo masuk." Kata Pak Mario mempersilahkan.

Dessy menggandeng Dania untuk masuk, sementara Pak Mario sudah masuk duluan. Tinggal Adam yang terakhir.

"Yah gue gak ada yang gandeng," kata Adam sok memelas.

Adam dan Dania langsung disuruh makan oleh Pak Mario. Makanan lezat sudah siap di meja makan. Adam sudah lapar tidak sabar makan, sedangkan Dania sedang asik bermain dengan Made, anak Pak Mario yang paling bungsu.

"Makan duluan aja kalau udah laper Dam," kata Dessy yang melihat Adam menatap makanan dengan tatapan lapar. Tanpa menunggu lagi, Adam langsung melahap makanan yang ada didepannya. Adam mengambil Rendang dan gule yang terlihat lezat.

Tidak lama setelah Adam makan, Dania, Pak Mario dan Dessy ikut makan. Sekarang mereka sudah seperti keluarga. Bahkan Dania tidak pernah makan bersama keluarganya sendiri seperti ini.

Dania mengambil tempat di sebelah Adam, sedangkan Dessy disebelah Pak Mario. Mereka duduk berhadapan.

"Besok jangan telat lagi," kata Pak Mario sambil menatap Dania dengan tatapan garangnya. Sekarang semua menatap ke Dania.

"Iya diusahain." Jawab Dania.

"Kak Fahri lagi sibuk tan? Gak pernah ketemu lagi akhir akhir ini," tanya Dania pada Dessy. Fahri adalah anak sulung Pak Mario dan Dessy.

"Iya, dia sibuk banget. Sekarang aja belum pulang kuliah dari pagi." Jawab Dessy.

"Adam, kenapa kamu gak tinggal disini? orang tua kamu udah nitipin kamu ke om sama tante," tanya Dessy pada Adam.

"Gak pa-pa tan, Adam pengen coba hidup mandiri." Jawab Adam dengan mudahnya. Sedangkan Dania hanya manggut manggut gak jelas sambil makan.

"Kayaknya kalian jodoh deh," kata Dessy yang langsung membuat Dania yang sedang makan jadi keselek. Dengan segera Dessy memberi minum pada Dania. sedangkan Adam tersenyum kaku mendengar perkataan Dessy.

Adam saja belum bisa move on dari Ellia.

"Kalau kalian nanti pacaran, kalian harus bilang saya." Kata Pak Mario dengan tegas.

"Siapa yang mau pacaran." Kata Adam dan Dania serempak.

Padahal dalam hati, Dania mengatakan beribu ribu kata amin. Kkkk

Tbc.

***

hayeee aku update lagii..
vote nyaa jangan lupa yaa.

terimakasih.

Just With Me✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang