"Bila kata ‘suka' akan menjauhkanmu dariku, aku akan mengucap ‘tidak suka' setiap hari demi tidak kehilanganmu di dekatku."
“Eh iya, Kak. Kemarin abangnya Sandra titip salam buat Kakak.”“Beneran?” Salsa tidak bisa menutupi rasa antusiasnya. Ia mencondongkan tubuhnya mendekati Luna yang sedang membereskan buku-bukunya di meja ruang tamu.
Luna mengangguk, kemudian melanjutkan kalimatnya. “Emangnya Kakak kenal sama bang Anan?”
“Namanya Arnan!” Salsa membenarkan.
Mulut Luna membentuk huruf O. “Habisnya Sandra panggilnya bang Anan, aku jadi ikut-ikutan.”
Salsa tersenyum membayangkan panggilan lucu dari adiknya Arnan. “Arnan itu senior Kakak di sekolah. Nggak nyangka, dunia sesempit ini. Ternyata dia abangnya teman kamu.”
“Udah, ah. Luna mau istirahat.” Luna beranjak menuju kamarnya sambil memeluk beberapa buku dan alat tulis.
Salsa mengekor di belakangnya. “Dia nanya apa aja tentang Kakak?” cecarnya pada Luna.
“Ih, kepo deh!”
Salsa tidak menyerah. Ia ikut masuk ke kamar Luna yang juga adalah kamarnya. Mereka berbagi kamar dan kasur yang sama sejak kecil.
“Kasih tahu, Lun,” desak Salsa lagi. Ia mengikuti Luna yang baru saja berbaring di kasur sambil menutup sebagian tubuhnya dengan selimut. “Ini masih sore, jangan tidur dulu. Cerita dulu sebentar.”
Belum juga Salsa berhasil membujuk Luna untuk bercerita, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Salsa membukanya dan senyumnya langsung merekah ketika membaca nama si pengirim pesan.
Panjang umur.
arnan11_ : Sal, sore ini ada waktu sebentar? Gw mau minta tlg lo temenin gw cari kado ultah buat Sandra. Bsk dia ultah.
Salsa tengah menimbang keras keputusan yang akan diambilnya. Sekilas, terlintas ucapan Nadin dan Fira yang bersikeras melarangnya terlalu dekat dengan Arnan selagi misinya belum berhasil. Namun, di sisi lain ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
arnan11_ : Tp kalo lo sibuk, gpp gw cari kado sendiri aja.
Salsa buru-buru mengetik pesan balasan sebelum Arnan urung mengajaknya jalan.
anastasyasalsa_ : Bisa, Kak. Aku bisa sore ini. Kita ketemuan di mana?
Biarlah untuk sekali ini saja Salsa menyenangkan diri sendiri sebelum berhadapan kembali dengan si Kutub Es sekolahnya besok. Toh, Nadin dan Fira juga tidak tahu. Hehe.
Arnan menanyakan alamat rumah Salsa untuk menjemput. Namun Salsa menolak dengan alasan yang dibuat-buat.
anastasyasalsa_ : Jgn, Kak. Kebetulan aku lagi di luar, biar sekalian ke lokasi aja.
Ada satu hal yang dicemaskan Salsa apabila Arnan datang ke rumah untuk menjemputnya. Yaitu, Maria akan memarahi Salsa habis-habisan karena mengira ia sudah punya pacar. Padahal mamanya sudah sering mengingatkan bahwa Salsa tidak boleh pacaran sebelum lulus sekolah.
Pada akhirnya, Arnan setuju untuk bertemu di salah satu mall yang dekat dengan sekolah mereka.
Sekarang, Salsa harus memikirkan sebuah alasan agar mama mengizinkannya keluar rumah di minggu sore ini. Selama ini, Salsa tidak dibolehkan berpergian bila tidak ada manfaatnya. Dan alasan kerja kelompok bersama Nadin dan Fira sejauh ini adalah alasan yang paling sering berhasil membuatnya bisa keluar rumah. Tapi sialnya, siang tadi Salsa sendiri yang bilang pada mamanya kalau hari ini dia tidak ada janji kerja kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy [Completed]
Teen Fiction[SUDAH TERBIT - sebagian part sudah dihapus] #1 in Teen Fiction [11-02-18] "Karena beku adalah cara gue bertahan" _________ "Kalo si Kutub Es itu natap lo lebih dari lima detik, cuma ada dua kemungkinan. Yang pertama, dia marah besar sama lo. Dan ya...