halaman 15

54 2 0
                                    

11 september

Di hari yang sakral ini,dia disulap bak putri di negri dongeng. Gaun putih dan jilbab yang membalut tubuhnya membuatnya sangat anggun untuk pagi ini. Olesan mek up pada wajahnya menambah kecantikannya yang natural sebagai makhluk ciptaanNYA. Lipstik merah menghias bibir tipisnya yang tersenyum. Lantunan do'a tak henti dia panjatkan untuk menenangkan jiwa dan batinnya.

Zahra menatap takjub dirinya didepan cermin. Air mata kebahagiaan menghiasi wajahnya untuk pagi ini.

"Seperti mimpi. Hari ini aku akan menikah tepat diusiaku telah genap 20. Terimakasih ya Allah." Lirih zahra didepan cermin menatap dirinya.

Ana diikuti ratna masuk kekamar rias. Wajah keduanya juga tersenyum menatap zahra yang tampil anggun dengan gaun pengantinnya. Ana dan ratna duduk disampingnya,menenangkan dirinya yang gugup. Ana menggenggam jari jemari tangannya.

"Saya terima nikah dan mas kawinnya,azahra putri salsabilla binti yusuf maulana dengan maskawin seperangkat alat shalat dibayar tunai." Suara lantang itu terdengar dengan jelas ditelinga ketiganya. Ketiganya menarik napas lega ketika terdengar suara "SAH." Zahra menangis dalam keterharuannya. Dia lantas memeluk ana disampingnya. Kemudian memeluk sahabatnya.

Pancaran sinar kebahagiaan tergambar dengan jelas diwajah zahra. Ana dan ratna menggenggam pergelangan tangan zahra seraya melangkah menemui mempelai pria. Zahra masih gugup.

"Semua akan Baik-baik saja sayang." bisik ana ditelinganya.

*
Diruangan yang telah dihiasi bunga-bunga ditiap sudutnya,fariq duduk tenang menunggu mempelai wanitanya. Wajahnya menunduk.

Zahra melangkah mendekati Fariq dan duduk disampingnya. Fariq mengangkat kepalanya. Matanya beradu pandang dengan zahra. Dia tidak bisa membohongi dirinya,bahwa saat ini dia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Dia tersenyum menghilangkan kegugupannya. Mereka sama-sama gugup untuk saat ini.

Fariq memakaikan cincin dijari manis zahra. Zahra menatap wajahnya. Ada kebahagiaan rasa yang tidak dia mengerti dalam hatinya.

Zahra mencium tangan fariq. Fariq merasakan sesuatu lagi yang menjalar ditubuhnya saat zahra mencium tangannya. Zahra menatap bola mata fariq yang hitam,rasa itu semakin kuat mengalir keseluruh aliran darahnya.

Farik kemudian mencium kening zahra sambil membacakan do'a keberkahan dalam hatinya. Zahra menutup sejenak matanya merasakan sentuhan lembut farik dikeningnya.

"Allaahumma baarik lii fii ahlii wa baarik li-ahlii fiyaa"
Ya Allah berkahilah istriku untukku dan berkahilah aku untuk istriku.

"Aamiin...." lirih zahra saat fariq masih mencium keningnya dengan lembut.

Fariq kemudian melepas ciumannya pada kening zahra. Zahra menatapnya lekat-lekat,bibir mereka sama-sama tersenyum.

Rasa ini begitu nikmat aku rasa..aku tidak ingin kebahagiaan ini hanya sesaat ya Allah. Aamiin... batin zahra.

~☆~

Zahra masuk kedalam kamar yang telah didekor sangat indah. Dia menatap takjub ruang kamarnya yang telah berubah dari bentuk semulanya.

 Dia menatap takjub ruang kamarnya yang telah berubah dari bentuk semulanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*
Dia duduk bersandar pada kursih. Membersihkan riasan yang masih menempel di wajahnya. Jantungnya berdetak lagi saat seseorang perlahan-lahan membuka pintu. Zahra meliriknya sebentar dengan tetap melakukan kegiatannya. Jantungnya semakin berdetak saat melihat sepasang mata itu masuk kadalam ruang kamar yang sama dengan dirinya.

Fariq tersenyum kearah istrinya,mencoba menghilangkan kegugupan yang juga sedang dia rasakan.

Zahra menarik napas lega saat fariq telah masuk ke kamar mandi. Dia cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya.

Fariq telah selesai dan keluar dari kamar mandi. Zahra merasa kikuk menatap fariq.
Dia terlihat lebih tampan saat selesai mandi. Fariq tersenyum menatap istrinya.

Zahra cepat-cepat mengalihkan pandangannya dan melangkah masuk ke kamar mandi setelah fariq keluar.

*
Zahra membentangkan sajadahnya,namun mulai saat ini dia tidak akan shalat sendiri melainkan dia akan shalat bersama imamnya.

Lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh fariq dengan merdunya sangat menyentuh hatinya. Zahra menghayati lantunan ayat-ayat suci itu. Airmatanya menetes merasakan sensasi kedamaian pada jiwa dan Qolbunya.

Ya Allah,jaga dia selalu untukku. Meski mungkin untuk saat ini cinta itu belum tumbuh pada hatinya. Namun aku percaya atas kekuasaanMU. Aamiin...

Selepas membaca do'a,zahra menyalami laki-laki yang sekarang telah "sah" menjadi suaminya.

*
"Kak..." panggilnya lembut pada suaminya. Fariq menoleh pada zahra yang duduk diatas tempat tidur sedangkan dirinya sibuk melakukan kegiatannya mengotak ngatik leptopnya. "Iya..."

"Aku tidur duluan yah...?" Fariq mengangguk. Zahra menarik selimutnya dan tidur lebih cepat. Fariq tahu bahwa istrinya itu sangat lelah. Karena beberapa hari menjelang hari H,dia yang lebih antusias mengurusi semuanya.

Fariq bersyukur resepsi pernikahannya masih akan dilaksanahkan dua hari lagi. Jadi dia dan zahra bisa menggunakan waktu yang tersisa untuk beristirahat menghilangkan rasa lelah mereka.

Fariq mendekati istrinya yang telah tertidur. Dia mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya. Kemudian dia mencium kening istrinya.
"Semoga tidurmu nyenyak istriku. Aku akan berusaha mencintaimu sepenuh hatiku. Moga Allah meridhoiNya." Zahra sudah memejamkan matanya namun telinganya masih bisa mendengar dengan jelas ucapan fariq.

Maaf yah,mungkin kisahnya masih datar-datar saja. Tapi ini belum puncak akhir kok. Nantikan saja kisah selanjutnya.
Jangan bosan membaca yah sahabat wattpad.
Dan tinggalkan jejak kalian. Makasih...

harapan dalam do'a.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang