Chapter 31

447 27 5
                                    

"Lo gendut," bisik Rasen.

Kayla membelalakan matanya. Sementara Rasen hanya terkekeh melihat ekspresi Kayla.

"Ihh Rasen!! Nyebelin banget sih," pekik Kayla sambil memukuli lengan Rasen.

"Lo pasti mikir yang enggak-enggak kan? Ngaku lo wkwk," kekeh Rasen. Wajah Kayla bersemu merah seperti 'tomat' .

"Ih enggak," elak Kayla salting.

"Udah ah gue mau pulang," ujar Kayla sambil ngeloyor meninggalkan Rasen.

"Awas di depan ada selokan!" teriak Rasen namun tap! Kaki Kayla sudah terlanjur masuk ke dalam selokan tersebut.

Rasen terkekeh sambil menghampiri Kayla yang sedang meringis.

"Lo gapapa?" tanya Rasen sambil menatap wajah Kayla.

"Lo telat ngasih tau nya! Udah buruan bantuin," rengek Kayla.

"Mangkanya gausah ngomel-ngomel mulu," sahut Rasen sambil memegang kaki Kayla dan berusaha melepaskannya dari selokan.

"Rasen, lo ganteng banget sumpah," Batin Kayla saat melihat Rasen yang terguyur air hujan sedang berusaha melepaskan kakinya dari selokan.

"Awhh," pekik Kayla saat Rasen mengangkat kakinya dari selokan.

"Aduuh sakit," ringis Kayla sambil mengelus kakinya.

"Yaampun sampe lecet gini? Ini pasti sakit banget," ujar Rasen sambil memegang kaki Kayla.

"Ya sakit lah lo pikir enak apa," ujar Kayla sambil mengerucutkan bibirnya.

Rasen berjongkok di hadapan tubuh Kayla. Kayla mengerutkan keningnya.

"Naik," ujar Rasen.

"Mm -- maksud lo?" jawab Kayla gugup.

"Lo mau tetep disini kehujanan? Bisa sakit nanti lagian itu kaki lo juga sakit kan? Yaudah buruan naik," jelas Rasen.

Kayla tersenyum simpul lalu segera naik ke punggung Rasen. Dan Rasen segera menggendong Kayla ke tempat dimana sepedanya tadi simpan.

"Ayo duduk," ujar Rasen saat sudah duduk di sepedanya. Dan Kayla segera duduk di depan Rasen sambil melipatkan tangannya ke depan sambil memegang kedua bahunya. Bibirnya gemetar karena kedinginan.

"Lo kedinginan?" tanya Rasen. Kayla mengangguk gemetar.

Rasen segera melepas jaket hijau army-nya dan memakaikannya ke tubuh Kayla.

Tap!

Tatapan keduanya kini beradu kembali.

Rasen menatap wajah pucat Kayla sementara yang di tatap hanya bisa meneguk saliva-nya.

"Gue anter lo pulang," ujar Rasen. Lalu ia segera mengayuh sepedanya dengan cepat.

Hingga sampailah mereka di rumah Kayla.

Rasen menggandeng tubuh Kayla dan ia mengetuk pintu rumah Kayla. Lalu keluarlah mamanya Kayla.

"Assalamu'alaikum tante," ujar Rasen sambil menyalami tangan mamanya Kayla dan terus menggandeng tubuh Kayla yang menggigil.

"Waalaikumsalam," sahut mamanya Kayla. "Kalian kehujanan? Kay, ayo masuk," ajak mamanya Kayla. Ia segera membawa Kayla ke kamar dan Kayla segera membersihkan tubuhnya.

"Tante, maafin Rasen yaa gara-gara Rasen Kayla jadi kehujanan," ujar Rasen.

"Gapapa, Rasen ayo di minum teh-nya," jawab mamanya Kayla.

Rasenkay [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang