“Hallo...”
“Hallo, ini Naomi yah?” terdengar suara lelaki dari sebrang sana, tapi sepertinya Naomi kenal dengan suara ini.
“Iya, ini saya sendiri. Ini siapa yah?” tanya Naomi balik.
“Ah, lu masa lupa sama suara gue,”
Naomi pun berpikir sejanak, sepertinya dia memang kenal dengan suara dan nada bicara ini.
Sampai akhirnya Naomi pun ingat siapa pemilik suara ini.
“Astaga! Ini Aang? Benerakan ini kamu, Aang. Sepupu aku?”
Terdengar kekehan dari sebrang sana, “Hehehe... iya, ini gue Aang anaknya bapak Aji yang paling ganteng di dunia maupun di akhirat,” jawab lelaki itu yang ternyata Aang.
“Ya ampun, Aaaaaaanngg!!!! Gimana kabar kamu di sana? Ya ampun, udah 3 tahun loh aku gak denger kabar kamu, gimana latihan bola di sana, enakkan gak? Oh iya, kapan kamu balik ke Indo-nya? Masih lama gak? Cepetan balik ke Indonesia, aku kangen banget tau sama kamu!” Naomi langsung memborong Aang dengan beribu pertanyaan.
Aang terkekeh mendengarnya. Ternyata dari dulu sepupunya itu tidak berubah sama sekali, masih cerewet seperti dulu.
“Dari dulu lu masih aja cerewet yah,”
“Iya iya maaf. Kamu taukan kalau kebiasaan itu dusah di ubah," kekeh Nami," eh btw kapan balik ke Indo-nya, aku pengen banget ketemu sama kamu, tau?” tanya Naomi.
“Besok gue balik ke Indonesia,” jawab Aang.
“Hah! Besok?”
“Iya, gue dapet panggilan dari timnas indonesia”
“Wiiih, keren. Tapi kok bisa sih kamu dapet panggilan Timna?”
“Lu meragukan gue??"
"Hehe.. Ya nggak lah,"
"Nanti gue ceritain deh. Btw, lu bisa bantuin gue gak?”
“Apa?”
“Ini, pihak PSSI kan belum bisa nyediain tempat tinggal buat kita, jadi sementara gue sama yang lain nyari tempat tinggal sendiri. Lu bisakan cariin tempat tinggal buat gue, apa aja deh, kost-kostan juga gak apa-apa,” jelas Aang.
“Hmm...” Naomi berpikir sejenak, “gimana kalau kamu tinggal sama aku aja? Kebetulan aku udah pindah ke Jakarta, aku sama Bella lanjut sekolah di sini,” ucap Naomi.
“Boleh tuh, lu urus aja deh yah”
“Itu sih gampang”
“Yaudah, kalau gitu udah dulu yah, gue mau berangkat latihan lagi,” ucap Aang mengakhiri telponnya itu.
“Iya, daah..” Naomi pun langusng menutup sambungan terpon itu.
Sejenak Naomi tersenyum.
“Gak sabar aku ketemu sama dia.” gumam Naomi mulai sibuk kembali dengan tugas di leptopnya.
****
“Lu telponan sama siapa, Ang?” tanya Andri yang saat itu tak sengaja melihat Aang habis menelpon seseorang.
“Sama sepupu gue,” jawab Aang.
Andri mengkeritkan dahinya, “Lu punya sepupu? Kok gue gak tau sih?” gumamnya
“Emangnya penting yah, lu tau gue punya sepupu apa gak,” ucap Aang.
“Nggak juga sih. Eh, btw sepupu lu cewek apa cowok?” tanya Andri ingin tahu
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Sepak bola (COMPLETED)
Ficção AdolescenteKisah tentang 4 orang sahabat yang berusaha membawa indonesia juara dalam ajang bergengsi Asia. Mereka juga berusaha memenangkan cinta mereka masing-masing. Bagaimana perjuangan mereka dalam melakukan semua itu, semuanya teringkas dalam kisah ini.