Part 5

1.2K 113 19
                                    


“Ma... maaf kak, a..aku gak se..sengaja”

Riyan menatap tajam kearah Bella, “Apa-apaan sih lu!!” bentak Riyan marah.

“Ma..maaf, aku gak sengaja” ucap Bella terbata-bata.

“Hah! Maaf? Gak bisa, lu gak liat baju gue basah!!" bentak Riyan murka.

Bella tertunduk, tidak berani menatap Riyan yang sedang menatp tajam kearahnya.

"Lu juga harus ngerasain, nih!!” tanpa diduga Riyan menyiramkan air kearah Bella dan membuat wajah hadis itu basah.

Yusuf yang melihat tindakan Riyan sudah keterlaluan itupun bangkit, “Lu apa-apaan sih?” sentaknya emosi.

“Apa-apaan lu bilang? Liat nih! Gara-gara dia baju gue jadi basah!” ucap Riyan tak kalah emosi.

“Iya, tapi Bella kan udah minta maaf,”
“Apa dengan maaf, baju gue bisa kering lagi? Nggak kan?”

Bella yang diguyur wajahnya oleh Riyan pun menangis dan langsung pergi meninggalkan ruang makan.

“Bellaa!!” panggil Naomi.

“Lu liatkan Bella jadi nangis, sana minta maaf sama dia!” sentak Andri dengan nada tinggi.

Riyan tersenyum kecut, “Gue minta maaf sama dia? NGGAK AKAN!!” Riyan juga pergi meninggalkan ruang makan itu menuju kamarnya.

“Dia itu!!” geram Andri kesal.

                             ****

Bella terus menangis tersendu-sendu di taman belakang rumahnya, dia tidak menyangka kalau lelaki itu akan melakukan hal seperti itu padanya.

“Maafin Riyan yah” ucap Aang tiba-tiba datang dan duduk di sebelah Bella.

Sejenak Bella menoleh kearahnya, “Eh, kak Aang. Iya, dia udah aku maafin kok” balas Bella.

“Masa udah dimaafin, lu masih nangis aja sih?” ucap Aang lagi.

“Iya, aku udah maafin dia kok kak, suer deh” ucap Bella sambil menghapus air mata yang membekas dipipinya.

Aang menghela napas sejenak kemudian menghembuskannya.

“Sebenarnya Riyan itu orangnya gak kayak gitu, justru dia orang paling baik yang pernah gue kenal, karena gue kenal sama dia itu sejak TK, tapi.." Aang sejenak terdiam, "ada satu hal yang membuatnya jadi seperti itu,”

Bella mengkeritkan dahinya mendengar ucapan Aang, “Memangnya kak Riyan kenapa, kak?” tanya Bella ingin tahu.

Aang terlihat menghela napas panjang. Apa dia harus menceritakannya pada Bella? Sepertinya begitu, supaya gadis itu mengerti kenapa Riyan bersikap seperti itu.

“Dia ingin seperti Ayahnya. Bukan bukan, tapi dia pengen lebih hebat dari ayahnya,” ucap Aang.

“Ayahnya?”

“Ya, lu tau Indra Gunawan?” tanya Aang.

Bella berpikir sejenak, “Bukannya dia pesepak bola yang terkenal itu?” ucapnya.

“Ya, dia legenda hidup bagi Indonesia. Selama dia berkarir, banyak sekali penghargaan yang dia dapatkan, sampai club-club elite Eropa memperebutkan tanda tangannya. Bahkan Barcelona pernah menawarkan kontrak padanya, tapi karena dia sudah nyaman dengan club lamanya, dia menolak kontrak itu” jelas Aang.

“Terus apa hubungannya dengan sifat kak Riyan?” tanya Bella belum mengerti.

Aang mengalihkan pandanganya kearah Bella.

Cinta dan Sepak bola (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang