Last Part

1.4K 74 13
                                    

Kini Aang dan semuanya tengah berkumpul di ruang makan, mereka baru saja selesai makan malam bersama untuk terakhir kalinya di tahun ini.

Andri menghela napas kasar, “Hadeh, gak kerasa yah, besok lusa kita harus kembali ke Jepang” ucapnya

“Iya, padahal gue masih pengen di sini lebih lama lagi” saut Aang.

“Besok lusa kalian kembali ke Jepang?” tanya Naomi.

“Yah, kita masih harus menyelesaikan training kita di sana sampai tahun depan” jawab Andri.

“Yah... berarti kita gak bakal ketemu lagi dong” ucap Yupi

“Ya pasti ketemu lagi lah, lu kira kita mau pergi ke rahmatullah” celetuk Andri membuat semuanya tertawa.

Sedangkan Riyan tak sengaja melihat Bella yang tengah melamun dengan wajah cemberutnya.

“Kamu kenapa?” tanya Riyan.

Sejenak Bella menoleh kearahnya “Aku sedih, baru aja aku ngerasain bahagia sama kamu, tapi sebentar lagi kamu bakal pergi ninggalin aku” jawab Bella

Riyan tersenyum kecil kemudian memcubit pelan pipi Bella.

“Kan tadi udah dibilang, kita bakal ketemu lagi” ucap Riyan

“Ya tetep aja aku sedih” ucap Bella dengan wajah cemberutnya.

Riyan menghela napas, kemudian dia menghadapkan badannya kearah Bella, lalu dia menggenggam wajah gadisnya itu dengan kedua tangannya.

“Sayang, dengerin yah. Aku emang mau pergi, Tapi, cinta dan hati aku ini aku tinggalin di sini, di kamu. Aku janji gak bakal kepincut wanita lain di sana, karena dihati aku udah ada kamu, Shifa Sabella Krisna” ucap Riyan lembut.

“Janji?”

“Iya, aku janji” balas Riyan mengelus lembut pipi Bella

Yang lain melongo melihat perlakuan lembut Riyan pada Bella, terutama ketiga sahabatnya, mereka benar-benar terkejut melihat Riyan seperti bersikap itu.

Mereka tidak menyangka kalau Riyan bisa bersikap selembut ini pada seseorang.

“Ooo... so sweeet!!” ucap Yupi iri. Dia sangat iri melihat Bella mendapat perlakuan seperti itu.

Sedangkan ketiga sahabat lelaki itu masih melongo tak percaya.

“Ang, gue gak salah dengerkan?” tanya Yusuf tak percaya

“Iya, gue juga gak salah liat kan?” sambung Andri juga.

Aang yang melongo juga ikut bicara, “Gue juga gak tau ini nyata atau cuma mimpi, coba lu tampar gue” jawab Aang melongo.

Andri langsung memukul bahu Aang dengan keras membuat lelaki itu meringis kesakitan, “Aw, sakit bego! Kenapa lu mukul gue!” kesal Aang

“Tadi lu bilang mau dipukul”

“Gue bilang tampar, buka pukul” balas Aang semot

“Oh, jadi lu maunya gue tampar, sini” ucap Andri bersiap melayangkan tangannya lagi.

“Au ah”

“Udah udah kalian ini, bukannya seneng liat Riyan seperti itu, kalian malah berantem” ucap Naomi melerai pertengkaran mereka berdua.

“Dia duluan tuh!” adu Aang

“Lah, kan lu yang nyuruh gue” ucap Andri tak terima dirinya disalahkan

Naomi menghala napas kasar, “Aku bilang udah!!” bentak Naomi membuat Aang dan Andri langsung terdiam.

Sesaat kemudian Andri membisikan sesuatu pada Aang, “Ang, kok lu mau sih punya sodara galak kayak dia” bisik Andri.

Cinta dan Sepak bola (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang