Hari ini tanggal merah selalu saja hari ini tanggal merah, tidak pernah berganti warna. Ya hari ini adalah hari minggu akhir pekan
Ayra berjalan menuruni anak tangga rumahnya " mau kemana kamu?" ucap papa Ayra
"Toko buku" ucap Ayra ketus
"Jangan lama lama pulang nya"
Tidak ada jawaban dari bibir ayra ia langsung keluar dari rumah nya
**
Ayra memesan ojek online lewat benda persegi yang ia punya. 5 menit kemudian abang ojek online yang di pesan Ayra datang.
Sesampainya di depan mall, ayra mengeluarkan uang dari dompetnya dan diberikannya ke abang ojek online.
Ayra memasuki area mall. Ia berjalan ke arah gramedia, untuk membeli buku.
Ayra memasuki bagian novel, ia membaca-baca sinopsis yang ada di cover belakang buku-buku tersebut.
Ayra tersenyum senang saat novel yang ia cari berada diatas. Saat ia mengambil novel tersebut sebuah tangan pun ikut mengambil novel tersebut
Ayra menengok ke samping nya, pastinya ke orang yang memiliki tangan tersebut.
Ayra terbelalak kaget saat melihat orang itu. Ia senang dalam hati rasanya ia ingin sekali berteriak.
"Ayra"
Ayra tidak berkedip sama sekali ia terus memperhatikan wajah pria tersebut
"Ganteng banget" batin ayra
"Ayra" sekali lagi pria itu memanggil ayra tetapi ayra tidak bergeming sedikitpun
Pria itu sadar bahwa tangan ia dan ayra masih memegang novel yang sama, akhirnya ia melepas tangan nya.
Ayra langsung tersadar saat pria itu melepaskan tangannya.
"Lo kenapa bengong?" tanya pria itu
"Abis raka ganteng banget" ucap ayra polos, rafleks ayra langsung menutup mulutnya menggunakan tangannya.
Tanpa sadar bibir raka terangkat mendengar penuturan gadis itu.
"E...ee...eeh b..bukan it..itu maksud gue, mak-"
"Udah gausah ngelak lagi"
Rasanya pipi ayra memanas ingin sekali ia menghilang secara tiba-tiba
"i..ini novelnya buat lo aja" ucap ayra memberikan novel yang ia pegang
"Emang cuma ada 1?" tanya Raka
Ayra mengangkat bahunya "mas.. Mas.." ucap raka memanggil petugas gramedia
"Iya ada apa ya?"
"Novel ini cuma ada 1?"
"Sebentar saya cari dulu di gudang"
"Raka kesini sendiri?"
"Menurut lo?"
"Sendiri"
"Yaudah"
"Yaudah apanya?"
"Gw sendiri kesini"
"Ooh"
"Lo ngapain ke sini"
"Ya beli buku lah.."
"Kirain gitu"
"Apa?"
"Ngga."
"Raka kenapa mau beli novel ini?"
"Lo juga kenapa mau beli novel ini?"
"iih raka ditanya malah balik nanya"
"Karena gw suka"
"Suka apa?"
"Suka lo.."
Deg
Ayra diam membeku rasanya ada desiran-desiran aneh dalam tubuhnya.
Apakah benar raka menyukainya? Apakah cinta ayra tidak bertepuk sebelah tangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
AYRA
RomanceJika aku bukan takdirmu, lalu kenapa hatiku mengatakan bahwa akulah takdirmu?