"Yaaah pagi banget gue dateng" ucap Ayra melihat arloji di tangannya yang masih menunjukan pukul 05:50, Ayra datang sepagi ini disekolah karena papa nya yang memaksanya untuk diantar ke sekolah.
Ayra duduk dikursi nya dan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan nya diatas meja
Tanpa sadar Ayra terus memikirkan Revan, mulai dari ia dihukum bersama sampai belajar kelompok kemudian diantar pulang oleh Revan.
'BRAK'
"LO BUAT GUE KAGET TAU NGGAK" ucap Ayra karena kaget akan kelakuan Ana yang datang dan tiba tiba saja menggebrak meja. Ya iya lah gimana gak kaget ya wong lagi asik asik mikirin Revan tiba tiba saja Ana mengganggunya
"Ay.. Ay.. Gue kabar gembira Ay" pekik Ana lalu langsung duduk dikursinya di sebelah Ayra
"Apaan? Chanyeol demen sama gue? Alah itu mah udah dari kapan-"
Ana menutup mulut Ayra dengan tangannya membuat ucapan gadis itu terhenti "please, jangan ngayal ketinggian ya, mending lo dengerin cerita gue ini yang real binti ajaib binti nyata"
Ayra berusaha melepaskan tangan Ana, dan ingin memprotes tapi sebelum hal itu terjadi Ana sudah melotot duluan. Ayra mendengus sebal. Harusnya kan Ayra yang curhat tapi kenapa jadi Ana yang histeris duluan?
Ana melepaskan tangannya dan membenarkan posisi duduknya "tadi sore pas gue mau kerumah lo gue hampir ditabrak ter-"
"Gila lo.. Hampir ditabrak lo bilang kabar gembira. Waaah Sakit lo"
"Dengerin gue dulu kadal, dan lo tau siapa yang hampir nabrak gue?"
Ayra mengangkat sebelah alisnya menunggu Ana memberitahukan jawabannya
"Revan, terus dia nanyain keadaan gue pasca dia hampir nabrak gue astaga rasanya gue itu pengen loncat-loncat pengen teriak pengen terbang! Gila badan gue sampe basah gara gara keringet dingim tau gak" oceh Ana dengan semangatnya sementara Ayra hanya diam ditempat "tapi ya, gue tetep jaim lah stay cool dikit gitu"
"Terus" ucap Ayra
"Terus karena dia merasa bersalah jadi gue di anter pulang sama dia"
"Dan lo tau? IG dia kan di private tuh, terus gue follow eeh beberapa menit kemudian di-accept Terus langsung di follback sama dia parah gila ni cowok!" ucap Ana kegirangan lalu ia tertawa
"Ay.."
"Apa?"
"Bantuin gue biar bisa deket sama revan"
**
Seperti biasa kantin selalu ramai dipadati oleh Siswa siswi SMA Harapan yang sedang kelaparan.
Kali ini Ayra tidak berminat untuk ke kantin, ia lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan sekolah
Ia melihat seseorang sedang tertidur di kursi belakang yang ada diujung perpustakaan, seseorang yang sangat ia kenal.
Ayra pun mendekati pria yang sedang tertidur di sana, jarak ia dan pria itu hanya satu langkah, ayra mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah pria itu, ia hanya memastikan bahwa pria itu sedang benar-benar tertidur.
Ayra pun maju lebih mendekati pria itu, ia mengamati wajah pria itu sepuas yang ia mau, tidak ada yang cacat sedikitpun di wajah Raka bahkan hampir sangat sempurna.
Ayra membelalakan matanya saat melihat pria itu membuka matanya,
"Liatin aja sepuas lo" ucap Raka"S...ss..sorry" ucap Ayra merasa bersalah
Ayra pun segera beranjak dari posisinya tadi "eeiits mau kemana?" tanya Raka menahan lengan Ayra
"M..ma..mau ke ke..kelas"
"Belum bel, lo disini aja temenin gue tidur"
"Hah?"
**
KAMU SEDANG MEMBACA
AYRA
RomanceJika aku bukan takdirmu, lalu kenapa hatiku mengatakan bahwa akulah takdirmu?