Alpinia Sunda Trisma, seorang perempuan dewasa kelahiran Kota Garut 25 tahun yang lalu. Perempuan yang berparas ayu khas gadis dari tanah pasundan. Lulusan sarjana design interior di salah satu Universitas swasta di kota Bandung. Dan mencoba merantau ke kota metropolitan dengan mengantongi ijazah sarjananya. Kini ia menjabat sebagai Wedding Planner Senior di perusahaan di bidang jasa pernikahan Nusantara Wedding Organizer.
Di usianya yang sudah masuk seperempat abad ini ia masih betah pada status available. Ia termasuk orang yang yang cuek terhadap lingkungan sekitar, ia juga dikenal sebagai pribadi yang sangat perfectionist dalam hal pekerjaan.
Alpi juga berbeda dari kebanyakan wanita dewasa lainnya, bayangkan saja disaat wanita diluar sana memilih parfum Chanel No.5, Alpi lebih memilih menggunakan Minyak Telon cap Ny. Menir sebagai pengharum aroma tubuhnya membuat siapa pun orang yang berdekatan dengannya merasa nyaman seperti sedang bersama bayi.Dihari Minggu pagi ini Alpi sedang sibuk beberes di kost-an nya mulai dari nyapu, pel lantai hingga memasukkan pakaian kotornya untuk masuk laundry dan aktivitas nya harus terhenti ketika ponselnya berdering.
Pak Dimas is calling...
Dahi Alpi mengernyit saat nama Dimas menari-nari di layar ponselnya.
"Hallo." sapa Alpi.
"Kamu dimana ?" jawab Dimas diseberang sana. Eh buset nih orang ga salam ga sapa atau apa kek main nanya dimana aja.
"Di kost-an." jawab Alpi ketus.
"Saya jemput kamu 30 menit lagi."
"Apaa ?!" pekik Alpi.
"Gausah teriak Pi, cepat siap-siap." perintah Dimas kemudian menutup telponnya.
"Anjir apaan sih nih orang gaada angin gaada geledek main jemput aja, jemput kemana coba. 30 menit itu durasi mandi gue kalo ga pak keramas." Alpi misuh-misuh sendiri sambil berlalu kekamar mandi.
Sementara di tempat lain Dimas tersenyum karena berhasil mengajak Alpi pergi bersamanya ya walaupun harus lewat perintah. Dimas segera menjalankan mobil CR-v nya ke kost-an Alpi. 30 menit perjalan yang ia tempuh ke kost-an Alpi, kemudian ia turun dari mobilnya.
"Permisi pak, saya mau ke Alpi." kata Dimas pada satpam yang sedang berjaga.
"Oh iya silahkan tunggu disini pak, biar saya telpon dulu Neng Alpi nya." jawab pak satpam berkumis pak Raden ini. Dimas mengangguk kemudian masuk kedalam sebuah ruangan mirip seperti ruang tunggu.
"Neng Alpi nya baru selesai mandi katanya pak." Pak satpam menginformasikan. Dimas tercengang baru selesai mandi ? Gila itu cewek apa ternak lele sih ?
"Oh iya pak saya tungguin aja."
Pak satpam mengangguk dan pamit untuk kembali ke pos penjagaan. Hampir setengah jam Dimas menunggu Alpi, dan akhirnya gadis yang ditunggunya datang dengan balutan celana ripped jeans, dengan blouse gucci berwana merah muda ditambah flatshoes gucci juga untuk membungkus kakinya. Jangan lupakan ekspresi wajah datar Alpi dengan menaikkan alis sebelah kirinya saat ia tepat dihadapan Dimas."Apa maksud bapak ?" tanya Alpi to the point. Dimas tersenyum, dih dia malah senyum-senyum gatau aja Alpi sudah pengen nimpuk kepala Dimas sejak Dimas memutuskan teleponnya.
"Kita jalan." kata Dimas sambil menarik lengan Alpi, membuat Alpi terkejut tapi tetap mengkutinya sampai keluar dari gerbang kost-an. Dimas membukakan pintu mobilnya untuk Alpi, kemudian mengitari mobil dan duduk di kursi pengemudi.
"Kita mau kemana sih ? Kenapa ngedadak kaya gini pak ?"
"Kita mau jalan Alpi." jawab Dimas santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Jodoh
General FictionIni perkara jodoh juga perkara seorang wanita dewasa yang masa bodoh perihal jodohnya. Ini tentang wanita dewasa berumur 25 tahun, Alpinia Sunda Trisma seorang Wedding Planner Senior di kota metropolitan sana. Alpinia ini cantik, kulitnya kuning lan...