Tentang jodoh, bahasannya tetap sama selalu menjadi misteri untuk semua orang, terutama bagi mereka yang tidak memiliki pasangan. Rasanya sampai kapanpun jodoh akan selalu ada pada trending topic kehidupan.
Alpi baru tiba di kantor bersamaan dengan Bella yang turun dari Yaris merah nya.
"Bell...." teriak Alpi yang membuat Bella menoleh.
"Kenapa, pagi-pagi udah cengar-cengir, sawan lu ?" Bella dengan mulut laknatnya.
"Tebak kemarin gue ketemu siapa ?" tanya Alpi sambil menaik turunkan alisnya.
"Siapa ? Adam Levine ?" tebak Bella.
"Lebih ganteng dari Adam Levine."
"Channing Tatum ?" tebak Bella lagi.
"Lebih ganteng dari Channing Tatum, Bel."
"Jarwo kuat ?"
"Ih kok Jarwo kuat sih, gue ketemu sama Caraka." kata Alpi senang.
"What serius si maco itu Al ? Kok bisa ?"
"Yoaayy, ketemu di supermarket pas lagi belanja."
"Iiihh lo kok ga ngajak gue sih kalo ketemu sama si maco." Bella cemberut.
"Ey anjir inget laki lo noh, jangan macem-macem ya ini punya gue."
Uupps Alpi keceplosan deh, tuh liat si Bella kontan ketawa ngakak.
"Alhamdulilah ya Allah, neng Nia sekarang bakal terbebas dari label perawan tua." ucap Bella sambil menengadahkan kedua tangannya.
"Bel mulut lo yah." Alpi mendengus dan langsung meninggalkan Bella yang masih ngakak di parkiran.
Saat menuju tangga, Alpi berpapasan dengan Dimas. Alpi hanya menyunggingkan senyum tanpa berniat menyapa Dimas.
"Kamu ga punya pulsa Pi, sampai gabisa balas pesan-pesan saya ?" tanya Dimas to the point, dan itu membuat Alpi terpaksa menghentikan langkahnya.
"Maaf pak, saya sibuk jadi jarang pegang ponsel." Alpi bingung mau jawab apa.
"Oh ya ? Saya kira kamu ga punya pulsa." Alpi tau kalau Caraka sedang menyindirnya.
"Allll...!!" teriakan Bella berhasil menginterupsi obrolan canggung diantara mereka.
"Ah thanks God." batin Alpi."Lu ngambekan mulu ih." kata Bella. "Eh pak Dimas, pagi pak." sapa Bella. Dimas tidak menjawab ia hanya melirik Bella dan berlalu meninggalkan mereka.
"Napa tuh bujang ?" tanya Bella.
"Kurang orgasme." bisik Alpi ditelinga Bella dan lansung ngacir naik tangga.
"Wah anjir parah parah lo Al."
Alpi geli sendiri dengan perkataan nya barusan, ini kayanya hasil dari pertemanan dengan Bella selama satu setengah tahun terakhir. Mulut Bella emang ngga ada saringannya asal nyeplos aja.
Oh ya fyi, Bella juga ga kalah cantik dengan Alpi, kulitnya putih, rambutnya panjang dengan aksen warna blonde, hidungnya runcing, bibirnya seksi dan lebih tinggi dibandingkan Alpi."Pagi." sapa Alpi saat masuk ke ruangannya, ia mendapati anak buahnya sedang berkumpul di sofa tempat mereka biasa meeting atau briefing morning, dengan satu laptop di depannya.
"Pagi." koor mereka semua tapi tidak mengalihkan pandangan mereka dari laptop.
"Pada ngapain tuh ?"
"Gabung Al, kita nonton bokep berjamaah." kata si Agin.
"Wah wah parah lo Gin, pagi-pagi udah nyekokin anak buah gue pake bokep." kata Alpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Jodoh
General FictionIni perkara jodoh juga perkara seorang wanita dewasa yang masa bodoh perihal jodohnya. Ini tentang wanita dewasa berumur 25 tahun, Alpinia Sunda Trisma seorang Wedding Planner Senior di kota metropolitan sana. Alpinia ini cantik, kulitnya kuning lan...