-dua belas-

1.4K 114 0
                                    

Akibat foto Caraka yang di postingnya kemarin, kini instagram Alpi dibanjiri komentar dari teman-temannya apalagi teman-teman semasa SMA. Tapi Alpi sama sekali tidak menanggapi komentar mereka, biarkan sajalah mereka berpenasaran ria perihal foto yang dipostingnya. Hal ini pun tidak luput dari perhatian rekan kantornya, mulai dari Bella, team nya, sampai-sampai Dimas pun ikut menanyakan hal itu. Sheh, kepo banget sih, kebanyakan makan micin nih pasti.

"Lo hutang penjelasan Al sama gue." kata Bella saat mereka baru selesai meeting bersama direksi.
Alpi memutar bola mata malas. "Apaan sih, lo mau penjelasan apa dari gue ?"

"Ya jelas tentang foto si Caraka di ig lo lah."

"Cieee kepooo." kata Alpi sambil menekan hidung mancung Bella dengan telunjuknya.

"Ckk, lama nih ya." protes Bella, Alpi terkekeh.

"Kemarin minggu gue jalan sama Caraka."
Mata belo Bella membelalak
"What seriusan Al, jadi kemarin ngedate gitu sama si Caraka ?" Alpi mengangguk sambil senyum-senyum.
"Terus lo jalan kemana aja ?"

"Ngga kemana-mana sih, cuma ke studio musik nya Caraka, nonton terus makan deh."

"Si Caraka punya studio musik ?" tanya Bella tak percaya.

"Iya daerah pancoran tempatnya."

"Nama studio nya apa ?"

"Emm apa ya, 'Nada Senja' kalo ngga salah."

Bella nampak berpikir untuk meningat sesuatu. "Itu tempat latihan si Bobby kalo nge band Al, gue suka anterin dia kesana."

"Oh ya ? Bobby anak band ternyata."
Bobby adalah adik Bella yang masih kelas 2 SMA, anaknya pendiam gitu, pake kacamata dan sudah pasti otaknya cemerlang ngga rusak macam kakaknya.

"Iya, anjir si Caraka hebat banget ya. Gue liat dari luar studio nya itu punya gaya vintage kan ?" tanya Bella.

"Iya, sumpah keren banget Bell, dindingnya full sama mural gitu."

Bella ngangguk-ngangguk. "Terus lo di bioskop ngapain aja ?" goda Bella.

"Ya nonton lah." jawab Alpi.

"Ckk, selain nonton ngapain lagi ? Kissing ngga ?"

"Kissing apaan, duh Bel otak lo kok mesum mulu sih." Alpi geleng-geleng kepala.

"Jadi lo ngga ada kissing-kissing an sama Caraka ? Ih ngga seru banget sih kalian, ciuman di bioskop sensasinya beda loh Al gelap-gelap gimana gitu." kata Bella.

"Ya salam, ini otak lo geser berapa inci sih ?" tanya Alpi sebal dan beranjak keluar dari ruangan meeting.

"Seriusan Al, lo pasti bakal nagih kalo udah ngerasain." teriak Bella yang sama sekali tidak di hiraukan oleh Alpi.

"Mbak Al." panggil seseorang perempuan dari arah samping Alpi.

"Iya kenapa ?" Alpi menoleh dan mendapati Luna anak buahnya Bella sedang tersenyum padanya.

"Mau nitip ini buat Mas Bima." katanya sambil memberikan paper bag.

"Kenapa ngga kamu yang kasih sendiri ?" tanya Alpi.

"Eh, aku harus keluar sekarang Mbak jadi ngga bakal sempet." katanya, dan Alpi hanya mengangkat bahunya acuh lalu menerima paper bag berwarna merah jambu itu.

"Makasih ya mbak." kata Luna, Alpi hanya tersenyum dan masuk keruangannya.
Ketika Alpi masuk keruangannya, ia disuguhi dengan berbagai macam suara batuk-batuk yang terkesan dibuat-buat.

Perkara JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang