Ini perkara jodoh juga perkara seorang wanita dewasa yang masa bodoh perihal jodohnya.
Ini tentang wanita dewasa berumur 25 tahun, Alpinia Sunda Trisma seorang Wedding Planner Senior di kota metropolitan sana.
Alpinia ini cantik, kulitnya kuning lan...
Pun aku merasakan getaranmu Mencintaiku sepertiku mencintaimu Sungguh kasmaran aku kepadamu (Kasmaran, Jaz)
Caraka sibuk menyisir rambut cepak nya didepan cermin rias, mulutnya tak henti-henti bersenandung atau kadang bersiul-siul. Ia siap berangkat kerja dengan kemeja slimfit berwarna hitam dengan dasi silver juga celana bahan berwarna abu. Caraka masuk kedalam Rush hitamnya setelah mengunci pintu rumahnya. Tak lupa ia menyalakan stereo mobil nya dan mulai mem play koleksi lagunya. Menyetir sambil sesekali bersenandung jika ia hapal dengan lagunya. Tiba di bassement kantornya, Caraka kembali bercermin di kaca spion sebelah kanan untuk merapikan rambutnya.
Ia masuk ke lobby, karyawan Djakarta Corp juga sudah mulai banyak yang berdatangan. Setiap kali ada orang yang kebetulan berpapasan dengan Caraka pasti ia akan menyapanya dengan senyuman yang mengembang, entah itu untuk menanyakan kabar atau hanya mengucapkan selamat pagi. Ini sangat berbeda dari Caraka yang biasa, ia bukan tipikal laki-laki yang senang berbasa-basi apalagi jika dengan perempuan, pengecualian untuk hari ini, entahlah mungkin ini efek dari jatuh cinta.
"Pagi jang." sapa Caraka pada OB kantor yang sedang membersihkan pintu kaca kantornya.
"Widih makin ganteng aja lo Den." kata Caraka ketika berpapasan dengan Dendi di depan lift.
Caraka masuk ke lift masih dengan siulannya.
"Wess apa kabar Dika ?" tanya Caraka pada Dika kemudian ber tos ria ala laki-laki.
"Hallo Priska, makin gede aja tuh dada." kata Caraka saat bertemu Priska di depan pantry. "Heh sialan lo Ka." kata Priska galak sambil mengacungkan telunjuknya, tapi tidak di hiraukan oleh Caraka malah melenggang begitu saja.
"Eh Dahlia, gimana sehat ? Aku dengar kamu sakit." tanya Caraka Dahlia yang masih terkejut akan sikap ramah Caraka. "Aku duluan ya." pamit Caraka dan Dahlia pun hanya mengangguk kecil.
Caraka kemudian masuk kedalam ruangannya tak ketinggalan juga menyapa semua rekan satu divisinya. Ia duduk manis di kubilkelnya. Sambil menunggu monitornya menyala, Caraka mengotak-ngatik ponselnya membuka akun instagram dan memposting fotonya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤18 likes crk_danadyaksa Clear ya, di jidat gue skrg udh gaada label JOMBLO nya 😎😎
Setelah urusan posting memosting nya selesai Caraka kini memulai pekerjaannya dengan hati riang. Hingga anak divisi Accounting dipanggil untuk mengikuti rapat bersama direksi, senyuman Caraka masih tetap mengembang. Biasanya, jika ada rapat bersama direksi, Caraka selalu ogah-ogah an untuk mengikutinya, tapi tidak untuk kali ini Caraka sudah duduk ganteng di salah satu meja bergabung dengan anak Accounting lainnya. Jangan lupakan senyuman nya, membuat beberapa karyawan lain menatap Caraka dengan tatapan aneh.
Hal itu pun tidak lepas dari perhatian Kamal dan Anjar yang duduk di meja terpisah dengan Caraka.
"Si Caraka kenapa sih dari tadi kok senyum-senyum mulu ?" bisik Kamal pada Anjar.