"Mau ambil obat atau khawatir sama gue?"
__________
Saat bel jam istirahat kedua Balqis dan Sarah sudah berada di kantin, mereka hanya ngemil ngemil cantik berasama anak anak yang lain."Ekhmm" Alvin berdehem mendekati Sarah.
"Alvin?" Sarah terkejut.
Balqis celingak celinguk, biasanya dimana ada Alvin disanalah ada Arel, tapi kini Arel tak bersama Alvin.
"Gue gabung yaa" Kata Alvin.
"Iyadeh, kita mah obat nyamuk kaga ape ape" Kata Rere.
Balqis ingin bertanya namun ia gengsi.
"Loh,Vin. Mana nih Arel?" tanya Sarah.
Balqis langsung nyosor. "Iya tumben gak sama lo!!"
"Aciehh lo nyariin ya??" Alvin menggoda Balqis. "Dia di uks, palanye sakit" Jelas Alvin.
Balqis terbelalak. "Apaa??! Kok bisa?!!"
"Acieee khawatir nih?" Goda teman temannya.
Pipi mungil Balqis merah padam.
"Gak kok enggak" Balqis tersipu malu.
Ia pun mencari cari ide untuk dapat alasan.
Tiba tiba ia berdiri dari kursinya.
"Duhh kebelet nihh, bentar ya" Balqis lalu berlari."Aelah tuh anak!" kata Rere seraya mengunyah cemilannya tanpa curiga.
Balqis melangkahkan kakinya pelan saat tiba di uks. Ia melihat Arel sedang mengobati luka memar di pipi kanannya.
Ia mengintip dari balik lemari obat obatan.
"Sialan!" Ketus Arel seraya menyeringai menahan sakit.
Arel mencocolkan alkoholnya dengan kapas lalu mengoleskan pelan ke lukanya.
"Aaaaww!" Lagi lagi Arel kesakitan.
"Pelan pelan dong!" Kata Balqis keceplosan.
Arel spontan menoleh.
"Balqis?"
Balqis keluar dari persembunyiannya sambil menggaruk garuk kepalanya.
"Ngapain lo?"
"Emm, anu.. mau ambil obat" kata Balqis berbohong.
"Mau ambil obat atau khawatir sama gue?"
"Idih ,geer deh"
"terus, lo mau ambil obat apaan?!"
"Anuu, Eemm, nah ini" Balqis asal mengambil obat.
"Bhaha! Sejak kapan lo kena bisul?" Arel tertawa saat melihat Balqis mengambil Obat bisul.
Skakmat! Balqis kehabisan kata kata.
"Daripada gaje mending obatin gue deh"
Balqis mengangguk dengan semangat, ia lalu mengambil alih kapas dari tangan Arel. Arel sampai heran. Dengan sangat hati hati, Balqis mengoleskan kapas ke luka Arel yang lumayan parah. Jarak antara mereka sangat dekat.
Jantung Arel tak karuan, ia baru kali ini bisa menatap Balqis sedekat ini, kalau boleh rasanya ia ingin memcium bibir mungil itu.
"Aww!" Arel menyeringai.
"Kamu jangan kaku gitu yaa, lemesin aja, aku ngolesinnya juga pelan pelan kok" Kata Balqis.
"Ohh, jadi sekarang pake aku kamu nih?" kata Arel.
Balqis tersenyum malu.
"Arel fokus dong, gue lagi serius loh ini!"
"Gue juga serius kok sama lo!"
Pipi Balqis memanas lagi.
"Gue colok nih lukanya"
"Ehh, jangan dong!"
"Makanya diemm!" kata Balqis.
Balqis mengoleskan alkohol lagi ke pipi Arel.
"Makanya jangan suka berantem gitu, kan jadinya luka gini. Untung gak sampek bonyok bonyok. Kalo sampe gingsul lo patah gimana?"
Arel tersenyum, ia senang Balqis kini mulai perhatian padanya.
"Jangan senyum dong! nanti perih loh" kata Balqis.
"Iya iyaa."
Tak lama kemudian Balqis selesai mengoleskan alkohol itu.
"Makasih ya ciss"
"Sama sama" Balqis tersenyum manis.
"Soal tadi gue minta maaf ya, gue gak terima aja lo di gituin ama Bryan" kata Arel pelan.
Balqis mengangguk mengerti.
"Cis? lo ada acara gak ntar malem?" tanya Arel.
"Emm, gak ada" Balqis menggeleng.
"Kalo gitu entar gue jemput ya, gue mau ngomong serius nih sama lo" Arel menatap tajam mata Balqis.
Jantung Balqis seakan akan ingin meloncat keluar.
"Serius?" Balqis menyerngit dan pura pura tidak tau.
"Ahhh!" Arel beranjak dari ranjang putih itu.
"Mau kemana?" tanya Balqis.
"Mau balik kekelas lah, lo mau disini? okee, ati ati ada tuyul yang suka lari lari di sinii" Arel lalu meninggalkan Balqis.
"Aaaaa!" Balqis menjerit.
Arel terkekeh sambil berlari.
"Awas ya lo Rel!!" teriak Balqis.
💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...