"Gue sayang sama lo! Gue takut lo pindah ke lain hati, walaupun lo kadang rese tapi di hati gue cuman nama Balqis Anastasya Eilina doang kok!"
__________Pagi ini adalah Hari Minggu yang cerah,setelah sholat subuh Balqis tidak kembali tidur seperti minggu minggu sebelumnya, ia sengaja bangun pagi karena ingin membuat kue untuk Arel.
Balqis memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu baru ia menuju ke dapur. Balqis sudah berpesan pada Sakinah bahwa besok ia harus membantu Balqis membuat kue.
"Selamat pagi bibi Inahh!" Sapa Balqis dengan ceria.
"Waduh, ceria benerr toh" Kata Sakinah seraya menatap Balqis, ia ikut senang anak majikannya itu kembali ceria seperti dulu.
"Kitaa buat sekarang ya bi" Ajak Balqis.
Mereka pun mulai membuat adonan untuk kue tersebut. Balqis sangat antusias dalam membuatnya, ia berharap kue ini akan sangat enak nantinya.
Balqis mengaduk adonan dengan mantap lalu menuangkan pewarna makanan, sesekali ia mencolek adonan yang warnanya mulai menyatu itu dengan jari manisnya dan menjilatnya. "Emm" gumamnya setelah merasakan adonan itu.
Setelah dirasa pas, Sakinah menuang adonan ke loyang berbentuk love milik Deli dan memasukannya ke oven.
"Kita tunggu ya. Sambil nunggu kamu sarapan dulu gihh" Kata Sakinah.
Balqis tampak berpikir. "Emm, boleh deh. Bibi juga sarapan dong"
"Iya dehh"
Mereka lalu menyiapkan lauk untuk sarapan dan menunggu hingga kue itu matang.
"Bibi seneng deh, si ganteng udah siuman. Bibi juga kangen pingin liat lesung pipi sama gingsulnya, uhhh" kata Sakinah di tengah tengah sarapan.
Balqis menyerngit seraya menahan tawa. "Ihh bibi bisa aja deh"
"Eh, udah pada sarapan yaa?" Kata Deli yang baru saja menuruni anak tangga.
"Mari buk, gabung!" Ajak Sakinah.
Deli pun ikut bergabung sarapan dan duduk di dekat Balqis.
"Pak Rudi gak di ajak sekalian?" tanya Deli seraya mengambil nasi dari mangkuk besar.
"Nanti, katanya badannya pegel pegel" jawab Sakinah.
"Di pijitin dong bi! Suaminya pegel pegel kok di diemin" Kata Deli menggoda Sakinah.
"Aduh, gak deh kalau mijit, lah aku ki takut kalau salah urat ngono" Kata Sakinah seraya terkekeh.
Deli dan Balqis tertawa. Mereka segera melanjutkan sarapannya masing masing.
Ting
Oven berbunyi, pertanda kue bolu yang ada di dalamnya sudah matang. Buru buru Balqis membuka oven dan mengeluarkan loyang dengan sapu tangan.
Balqis menghirup aroma kue itu. Ia yakin rasanya pasti enak.
"Bi, di potong yuk!" Kata Balqis.
"Nih pisaunya, mau bibi aja atau kamu?"
"Aku aja deh, ini aku mau potong spesial buat Arel" Kata Balqis bangga lalu ia mencicipi sedikit. Ternyata rasanya tidak buruk.
"Balqis, mamah belum bisa ikut, nanti mamah ada rapat penting di kantor" Kata Deli seraya mendekati Balqis.
"Yahh" Balqis memasang raut kecewanya.
"Mamah titip salam aja ya buat Arel? Oh ya, sekalian bawa buah buahan di kulkas ada, masih seger seger kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...