"Qis! Tolong tarik perkataan lo tadi untuk nyuruh gue ngejauh dari lo! gue gak bisa, Qis!"
__________
Balqis memasuki kelas dengan perasaan geram, emosinya tidak dapat terkontrol, ia sebenarnya tidak tega untuk mengatakan itu pada Arel tapi ternyata egonya telah mengalahkannya. Ia terisak di bangkunya, memikirkan perkataannya barusan, setega itukah dia pada kekasihnya sendiri, tapi Arel lebih tega karena berhasil membuatnya menangis akhir akhir ini.Balqis mengambil tisu dari tasnya dan segera menghapus air mata yang berlinang cukup deras itu.
Sedangkan saat itu Sarah dan Rere masih di kantin, mereka baru saja menghabiskan baksonya.
Dari ujung koridor Arel berjalan menuju arah mereka. Reno menyerngit, pasalnya tadi dia bersama Balqis, tapi kenapa sekarang tidak.
"Lah, mana cewek lo?" Tanya Reno setelah Arel sampai di bangku itu.
"Dia kayaknya udah kecewa banget sama gue" Kata Arel seraya duduk.
"Terus gimana?" Tanya Rere penasaran.
"Dia nyuruh gue buat ngejauh dari dia"
"APA?!" Tanya Sarah dan Rere serempak, mereka benar benar tak percaya.
"Kalian putus?" Tanya Alvin.
Arel menggeleng. "Gue gak biarin ini terjadi!"
"Lah terus?" Tanya Sarah.
"Kalian semua istirahat kedua temuin gue di lapangan yaa, gue juga ajak Salma"
Reno menyerngit heran. "Ngapain?"
"Udah, pokoknya kalian semua!" Arel lalu beranjak dan pergi entah kemana.
Mereka hanya diam dan manggut manggut. Setelah merasa puas, akhirnya mereka kembali kekelas masing masing.
Sarah dan Rere buru buru memasuki kelasnya. Saat mereka sampai ternyata Balqis ada di bangkunya dan merenung.
"Qis? Lo kenapa?" Tanya Sarah.
Balqis hanya menggeleng pelan.
Sarah tidak bergeming, ia lalu mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya. Yang jelas, ia tau bahwa teman sebangkunya itu tidak sedang baik baik saja.
💖💖
Bel istirahat kedua berbunyi murid murid berhamburan keluar kelas. Apalagi Arel, ia langsung berlari menuju kelas sebelah diikuti Alvin dan Reno.
Dengan sigap Arel menarik lengan Balqis ketika sudah sampai di kelasnya.
"Apan sih? Lepasin gak?" Kata Balqis.
"Lo ikut gue ke lapangan!" Arel terus menarik lengan Balqis.
"Gak mau! Gue mau disini aja!"
Arel melirik Sarah seperti mengisyaratkan sesuatu.
"Qis, kita juga mau ke lapangan kok!" Sarah ikut menarik lengan Balqis.
Rere mengangguk cepat.
Karena lengan Balqis di tarik oleh dua orang, ia pun tak kuasa menahan tarikan itu.
Sedangkan Alvin dan Reno menunggu di luar kelas.
"Gue kok kebelet gini yaak!" Kata Reno seraya menahan kencing.
"Sono! Entar malah ngompol!" Kata Alvin.
Reno pun ngacir ke toilet dengan berlari seperti kancil. Saat ia sampai di toilet ia melihat Bryan tengah bicara sendiri sambil menatap layar ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...