Perasaan Balqis..

7.9K 371 5
                                    

"Bisa gila gue kalo baper sama diaa! Oh my god!!"
__________


Malam itu Balqis tidak bisa tidur dia terus mengecek ponselnya, karena malam ini kontak Line atas nama Alfarel tidak muncul di Notification nya.

Arel, lo kok tumben si ngga nge chat gue. Entah kenapa Balqis jadi teringat Arel terus.

Brumm

Suara mobil Deli terdengar dari luar. Balqis buru buru keluar menemui ibunya itu.

"Mah, gimana mama keterima?" Tanya Balqis.

"Alhamdulillah sayang, mama seneng banget akhirnya mama keterima di kantor itu sebagai sie dokumen" Jawab Deli bangga.

Balqis tersenyum simpul. Tandanya ia akan sering ditinggal tinggal lagi, Deli pasti akan pulang larut terus.

"Selamat ya, mah" Balqis memeluk Deli erat.

"Iya sayangg" Deli tersenyum bangga. "Yuk makan dulu, mama tadi beli Chiken di jalan, ajak bi Inah sama Pak Rudi yaa"

Makan malam seperti inilah yang Balqis rindukan, terasa hangat dan penuh kasih. Sayangnya tidak ada Ayah.

"Buk, anak ibuk tu lho, uwes jatuh cintaa" Kata Sakinah di tengah tengah makan malam.

"Ohya? Siapa?" Tanya Deli.

Balqis melotot.

"Iya, masak kemarin di kasih obat menstruasi toh sama cowoknya" Sakinah terkekeh.

"Ih bibi apaan sih" Balqis mengerucutkan malu.

"Siapa tho? Jangan jangan Arel?" Deli menebak nebak.

"Bukan buk, beda lagi yang ini lebih muda deh kayaknya" Sakinah mengingat ngingat.

"Ihhh, kalian apaan sih! Dia itu adiknya Arel!" Kata Balqis keceplosan. ia lalu membungkam mulutnya.

"Hah? Adiknya? Kamu pacaran sama adiknya?" Sakinah melotot.

"Duh kakak atau adik nih?" Deli menggoda anak semata wayangnya itu.

"Ya kakaknya lah mah. Kemarin itu cuma adiknya, dia cuma di suruh Arel buat beli obat mens" Lagi lagi Balqis keceplosan.

"Cieeee!" kata Deli, Sakinah dan Rudi bersamaan.

Pipi Balqis merona seketika.

"Ihh apaan sih!" Kata Balqis.

"Gapapa sayang, toh Arel juga ganteng kan?" Goda Deli.

"Enggak tuh!"

"Jujur aja sama mamah"

"Ahh tau deh!" Balqis berlari memasuki kamar, pipinya masih merah padam.

"Ealah bocah jaman now, dah cinta cintaan aja" Kata Rudi seraya terkekeh.

Balqis menghempaskan tubuh ke kasur empuknya. Duh kok gue jadi gini yaaa. Kata Balqis dalam hati.

Diambilnya ponsel dari bawah bantal, terdapat 3 pesan atas nama Alfarel, Balqis tersenyum girang.

Alfarel : Malam Cis❤

Alfarel : Motor aku udah balik nih, besok aku jemput ya.

Alfarel : Goodnightt dehh :*

Balqis loncat loncat di atas kasurnya.

"Yesss!! Yuhuuuuu"

Dia terdiam saat menyadari dirinya seperti itu.

"Ya Allah, kok gue jadi baper gini sih? duh jangan jangan gue suka sama tuh anak?! Aaaaa" Balqis mengacak acak rambutnya. "Bisa gila gue kalo baper sama diaa! Oh my god!!"

💖💖

Pagi ini Balqis bangun sepagi mungkin dan segera menyiapkan peralatan sekolah. Dengan sigap ia melangkah menuju kamar mandi, setelah itu ia berganti seragam dan mulai memainkan rambutnya.

"Gue catok aja kali ya?" gumamnya.

"Eh tumben gasik bener?" kata Sakinah yang niatnya akan membangunkan Balqis.

"Iya dong kan mau dijemput sama Ar-" Balqis tak melanjutkan ucapannya, ia langsung membungkam mulutnya.

"AREL YAA!!" Kata Sakinah keras.

"Sstt!" Balqis nampak sangat malu.

"Terus? Udah jadian belum?" Sakinah berbisik.

"Yee elah"

"Ciyehh" kata Sakinah menggoda.

15 Menit kemudian Balqis turun dengan wajah yang sudah ia poleskan sedikit make up yang pas dipakai untuk sekolah.

"Mau berangkat sekarang?" Tanya Rudi.

"Gak Pak, Balqis bareng temen kok"

"Oh, yang tadi malem di obrolin ya?" Goda Rudi.

"Ehh, apaan sih Pak Rudi" Balqis tersipu malu.

Tittt

Klakson motor terdengar dari luar, terlihat Arel sudah berhenti di depan halaman rumah.

"Tunggu ya!" Teriak Balqis dari dalam.

"Mahhh!" Balqis mencari Deli di dapur.

"Mah, Balqis bareng temen nih berangkatnya. Assalamualaikum" Balqis segera menjabat tangan ibunya itu dan langsung berlari ke luar.

Deli dan Sakinah mengintip dari jendela. Balqis segera menemui Arel.

"Maaf ya lamaa" Kata Balqis pada Arel.

Arel melepas helm fullfacenya lalu menggibaskan poninya kesamping.

Balqis terdiam sambil menatap manik mata Arel. "Ganteng" Begitu ucapnya tak sadar.

"Apa?!" Arel terkejut.

"Ehh, anu ta-tadi malem gue liat cowok ganteng" Balqis tergagap, ia jadi salah tingkah sendiri.

Arel tersenyum lebar, ia tau kalau Balqis baru saja memujinya tanpa sadar.

"Masak sih? Tadi malem apa sekarang?" kata Arel menggoda Balqis.

"Ihh apaan sihh" Balqis malu malu.

"Yaudah gih berangkat!" Arel mengacak acak poni Balqis.

"Ihhh, berantakan tauk!" Balqis cemberut.

"Iya iya, gue benerin nih" Arel membenahi poni Balqis.

Deli dan Sakinah yang mengintip dari jendela saling terkekeh.

"Duhh sosweet bangett iku" kata Sakinah.

"Ih kamu, kaya gak pernah muda aja" Deli lalu tertawa.

Akhirnya Balqis dan Arel segera berangkat ke sekolah.

"Pegangan ya ciss" Kata Arel.

"Balqis ya, nama gue Balqis"

"Kan panggilan sayang"

Balqis mencubit bahu Arel.

"Aaw, sakitt tau!" Arel menyeringai.

"Udah gih berangkat, entar telat!"

Arel segera menyalakan mesinnya dan melaju.

💖💖

Comfortable With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang