Ter-ulang..

5.7K 269 0
                                    

"Lo udah janji Rel sama gue, lo bakal jagain gue terus kan?"
__________


Arel mempercepat laju motornya, ia berharap orang itu tidak mengikutinya. Namun dugaannya salah, orang itu juga mempercepat laju motornya, dan yang lebih mengejutkan lagi kini mereka mengepung Arel dan Balqis.

Satu motor berada di kanan dan yang satunya lagi berada di kiri, sedangkan motor Arel berada di tengah tengahnya. Arel panik luar biasa,apa yang akan mereka lakukan malam ini padanya.

Ke 2 motor itu mengapit motor Arel.

"Woy! Berhenti lo!" Teriak salah satu.

"Berhenti atau gue tembak!" Orang itu menodongkan pistolnya.

Balqis sangat gemetar, tubuhnya mengeluarkan keringat dingin yang hebat. Arel lalu menepi dan menghentikan motornya. Jalanan tampak sepi, kemungkinan besar sekelompok orang itu akan membegal, dan kemungkinan besar mereka sudah mengincar Arel sebagai korban berikutnya, itu terbukti dari gerak gerik mencurigakan mereka beberapa hari yang lalu.

Dengan cekatan Arel melepas kunci motornya dan menyimpan di saku dalam jaketnya. Arel mengisyaratkan Balqis untuk bersembunyi.

"Mau apa lo pada?" Kata Arel setelah turun dari motornya.

"Serahin motor lo, atau lo mau mati?!" Orang yang memakai masker hijau itu menodongkan pistolnya.

Dengan sigap Arel menepis pistol dari hadapannya dan menendang kaki orang itu.

"Ngelawan ni bocah!!" 2 orang lainnya mulai ber ancang ancang untuk melawan Arel.

Hantaman tangan mendarat di pipi kanan Arel, membuatnya tersungkur jauh.

"Arelll!!" Balqis berteriak histeris.

Salah satu perampok itu menoleh kearah Balqis, ia lalu mendekati Balqis dengan wajah mengerikan.

"Jangan coba coba deketin dia!" Teriak Arel, ia mencoba bangkit.

Perampok itu berhasil menggapai tangan Balqis. Arel yang melihat itu tidak terima ia bangkit dan menonjok tengkuk orang itu hingga terjatuh.

Perampok yang lain mulai menahan tubuh Arel hingga ia tak dapat bergerak, sedangkan orang yang baru saja Arel tonjok itu seketika bangkit dan langsung menyambar hantaman kuat di perut Arel. Arel menyeringai kesakitan yang luar biasa.

Arel terjatuh seraya terbatuk batuk, mulutnya mengeluarkan darah. Balqis seketika melemas melihat kejadian itu, rasanya peristiwa 11 tahun yang lalu terulang kembali.

"Lo kasih aja kunci motor lo!" Preman itu masih mengincar kunci.

Arel mencoba bangkit, ia ingin kembali menonjok preman itu, namun preman yang lain lebih cepat menghantam perutnya lagi.

"Bajingan lo!" Kata Arel seraya memegangi perutnya.

Melihat Arel babak belur seperti itu, Balqis lalu merogoh tasnya dan mengambil ponsel, buru buru ia memotret kejadian ini dan menyebarkannya ke grup sekolah dan bertuliskan.

'Tolongin Arel! Dia udah gak kuat, kita ada di jalan cendrawasih'

Arel terlihat lemah di posisinya, ia sudah kewalahan melawan 4 preman itu. Sedangkan Balqis tidak bisa berbuat apa apa, seluruh tubuhnya melemas.

"Serahin gak?!!" Bentak preman itu.

"Gak akan!!" Pendirian Arel benar benar kuat.

Preman itu menarik kerah jaket Arel dan tonjokan kembali mendarat di pipinya, Arel terjatuh lemas, kali ini ia benar benar tidak berdaya.

Comfortable With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang