"Aku pingin buru buru halalin kamu deh!"
__________
Pagi itu Sarah dan Rere di hebohkan oleh undangan berwarna soft pink yang tergeletak di atas mejanya."Lah? dari siapa nih?" Tanya Rere.
Sarah pun membaca undangan itu, tak lama kemudian ia manggut manggut. "Besok malem kita di undang nih buat dateng ke ultahnya Salma"
"Oh, iya iyaa" Rere manggut manggut.
Balqis baru saja memasuki kelas dan duduk di bangkunya lalu menatap kedua temannya itu.
"Qis, lo gak dapet ini?" Tanya Sarah.
"Apaan? Enggak tuh" Balqis sedikit mencondongkan tubuhnya seraya melirik undangan itu.
Sarah dan Rere lalu menyimpannya kedalam tas.
"Istirahat pertama langsung ke kantin yaa" Ajak Rere lalu di susul anggukan setuju dari Balqis dan Sarah.
Tiba tiba Raihan dan Dion mendekati bangku mereka.
"Kalian dapet undangan dari Salma?" Tanya Dion.
Sarah dan Rere mengangguk.
"Lo?" Tanya Dion kepada Balqis.
"Ya kagak lah, orang dia juga kaga kenal gue kan?" Jawab Balqis.
Sarah dan Rere hanya saling memandang. Kenapa Salma tidak ikut mengundang Balqis.
💖💖
Bel istirahat berdering nyaring, buru buru Balqis, Sarah dan Rere menuju kantin.Sesampainya di kantin Balqis disambut ramah oleh pacarnya itu.
"Duduk disini sayang!" Kata Arel seraya menepuk bangku sebelahnya.
"Eh, lo pada dapet undangan dari Salma, kan?" Tanya Reno.
Sarah, Alvin dan Rere mengangguk, sedangkan Arel menyerngit.
"Undangan apaan?" Tanya Arel.
"Yakalik lo kaga di ajak?" Sahut Alvin.
"Suerr!" Arel mengangkat kedua jarinya.
"Aneh, kalo lo, Qis?" Tanya Reno.
Balqis menggeleng pelan. Arel lalu menyerngit heran.
"Undangan apaan emang?" Tanya Arel.
"Ye elah,l o pura pura lupa apa emang udah lupa?" Ledek Reno.
"Serius, Ren." Kata Arel.
"Ulang tahun Salma, Rel" Jawab Rere.
"Oh, gue udah lupa, sekarang mah orang yang di samping gue aja yang gue inget terus, iya gak?" Arel melirik Balqis.
Balqis hanya memainkan matanya.
"Genit ya ama abang!" Celutuk Arel.
Balqis memasang raut ingin muntah.
Mereka pun terlelap dalam obrolan masing masing, hingga tak sadar bel pelajaran berikutnya 7 menit lagi berdering.
Balqis berjalan menuju kelas lebih dulu bersama Arel. Tiba tiba di tikungan jalan mereka di kejutkan oleh sesosok Salma yang tersenyum lebar menghadap mereka berdua.
"Hai, Qis, Rel!" Sapanya ramah.
Arel terdiam seraya menatap Balqis yang berada di sampingnya.
"Hai" Balqis membalas sapaan itu, sedangkan Arel, ia memilih untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...