"Lo senyum sama gue?"
__________Besok senin semua murid kelas 10 dan 11 harus melaksanakan ujian kenaikan kelas. Arel, Alvin dan Reno sudah pusing sendiri, mereka rasanya tidak ingin mengikuti ujian itu, tapi bagaimana mungkin, masa iya mereka ingin tidak naik kelas.
Sedangkan Balqis, Sarah dan Rere mereka sudah mempersiapkan diri dari seminggu yang lalu.
Tett..
Jam istirahat pertama berbunyi, para murid bergegas keluar kelas, ada yang ke lapangan, ke loby, perpustakaan apalagi kantin. Balqis, Sarah dan Rere segera keluar kelas menuju kantin.
"Re?" panggil Raihan.
Rere menghentikan langkahnya dan menoleh.
"Iya?"
"Aku gak di ajak?" tanya Raihan.
Balqis dan Sarah saling menyenggol bahu dan tertawa geli.
"Emm, yaudah ayoo!" kata Rere malu malu tapi mau.
"Makin deket aja," goda Balqis.
Raihan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Rere nya udah di jederr belum, Rei?" tanya Sarah.
Seketika raut wajah Rere dan Raihan sama sama memerah.
"Ayo buruan!" Rere yang merasa malu langsung menarik lengan Sarah. Balqis yang melihatnya hanya tertawa geli.
Sesampainya di kantin Balqis, Sarah, Rere dan Raihan segera duduk di meja nomor 04. Mereka memesan makanan masing masing.
Tiba tiba dari ujung gerbang kantin Arel, Alvin dan Reno terbahak bahak seraya berjoget. Sayu sayu terdengar Reno menyanyikan lagu Via Vallen yang berjudul Sayang.
"SAYANG, OPO KOE KRUNGU JERITE ATIKU MENGHARAP ENGKAU KEMBALI. SAYANG, NGANTI MEMUTIH RAMBUTKU RABAKAL LUNTUR TRESNAKU. OUOUO!!" Reno bergoyang ala biduan.
Arel yang melihat Balqis tengah memperhatikannya itu langsung ikut bergoyang dan bernyanyi.
"HARI DEMI HARI UWES TAK LEWATI YEN PANCEN DALANE KUDU KUAT ATI!!"
"Anjirr! Malu maluin lo pada!" Alvin mengusap wajahnya. Karena seisi kantin memperhatikan tingkah konyol mereka berdua.
Balqis menyerngit dan menahan tawa dengan aksi Arel barusan. Balqis tak kuasa melihat aksi itu, hingga ia langsung terbahak-bahak.
Arel, Alvin dan Reno lalu ikut gabung di meja nomor 04.
"Keren kan?" kata Arel seraya duduk di samping Balqis.
"B aja," kata Balqis seraya mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya.
"Masih cuek aja sih," kata Arel sambil menyenggol tubuh Balqis.
Balqis masih saja asyik memainkan ponselnya.
"Rel, kita goyang aja kuyy. Butuh penyegaran otak sebelum ujian, biar gampang ngerjainnya," usul Reno.
"Ehh, nyanyi yang lain aja, gue gak ngerti lagunya," kata Arel.
Reno beranjak dari kursinya dan mengambil botol mineral dari hadapannya yang akan ia gunakan sebagai mikrofon, anak itu bergaya seperti penyanyi profesional.
"Ekhmm! Test test."
"BETAPA BAHAGIANYA HATIKU SAAT KU DUDUK BERDUA DENGANMU!!" Reno bernyanyi dengan percaya dirinya padahal suaranya itu sangat cempreng.
"BERJALAN BERSAMU, MERNARILAH DENGANKU-"
"NAMUN BILA HARI INI ADALAH YANG TERAKHIR NAMUN KU TETAP BAHAGIA, SELALU KUSYUKURI BEGITULAH ADANYA!" Vano tiba-tiba saja ikut menyambung dari arah belakang. Ternyata anak itu ada di sekolah siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...