Wrong..

5.9K 277 4
                                    

"Lo jahat, Rel!"
__________

Arel tidak tau harus mencari Balqis
kemana lagi, ia sudah mencari di kelasnya namun anak itu tidak ada di dalam. Sarah juga begitu, ia gagal mengikuti langkah Balqis. Mereka panik kemana kah Balqis pergi? Arel sangat khawatir jika Balqis akan melakukan hal hal yang tidak wajar.

Arel tak henti hentinya menyalahkan diri sendiri, kenapa ia begitu bodoh dan tega mengatakan yang seharusnya tidak ia katakan.

Alvin menenangkan Arel yang terduduk di lantai itu. "Lo tenang dulu, Rel"

Arel masih saja menyalahkan dirinya sendiri, ia benar benar takut kalau Balqis akan berbuat nekat.


"Gimana kejadiannya sih?" Tanya Reno yang tidak tau apa apa itu.

"Lo sih, main percaya aja sama Bryan. Udah tau dia itu pengecoh di setiap hubungan orang. Gue benci!" Kata Sarah.

Arel memainkan jari tangannya, ia sangat gelisah, dimana keberadaan Balqis sekarang.

Tett..

Bel pelajaran berikutnya berbunyi. Sarah khawatir kalau Balqis tidak masuk kelas.

"Kita cari Balqis dulu yuk?" Ajak Sarah pada Rere.

"Aduh, gimana nih? Sekarang pelajaran Bu Alika, gue gak berani kalau harus bolos" Kata Rere.

"Udah, kalian masuk aja ke kelas, biar gue yang cari Balqis, ini salah gue" kata Arel, ia lalu beranjak dan berlalu entah kemana.

Reno menatap punggung Arel yang makin menjauh. "Gitu amat yaa kalau udah cinta? Gue mah jomblo bisa apa"

"Udah udah masukk!!" Alvin langsung mengapit leher Reno.

💖💖

Balqis duduk di kursi memanjang yang berada di rooftop sekolah, matanya sangat sembab. Sesekali ia menyeka air matanya yang berlinang.

"Lo jahat, Rel!" Balqis menatap lurus kelas Arel dari atas rooftop.

"Lo lebih percaya musuh lo sendiri di banding gue!" Ia menyeka air matanya.

"Lo nyuekin gue seharian. Sakit Rel!"

"Justru gue lebih sakit!" Kata seseorang dari belakang Balqis.

Balqis tersentak, bulu kuduknya berdiri. Siapa yang berbicara di belakangnya?. Balqis memberanikan diri untuk menoleh.

"Arel?" Wajah Balqis berubah drastis, ia menjadi menatap Arel datar.

Arel lalu berjalan mendekati Balqis. "Qis, lo harusnya jaga kepercayaan gue! Bukannya ngehianatin"

Balqis menyerngit. "Lo ngomong apa sih?! Lo gak tau faktanya, lo cuma tau dari katanya doang!"

Arel menarik nafas panjang dan menghembuskannya keras. "Gue cuma khawatir lo bakal jatuh di orang  yang salah, udah itu aja!"

Balqis membuang muka dan berjalan menjauh dari Arel.

"Qis, Maafin gue!" Arel mendekat dan menggenggam tangan Balqis, namun Balqis menepisnya keras.

Comfortable With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang