Bahagia itu sederhana..

5.8K 286 0
                                    

"Lo, gak-mim-pi-kok"
__________

Pelajaran jam pertama baru saja usai, kini saatnya memasuki jam pelajaran ke dua, namun kelas 11 Ips 2 masih saja gaduh karena guru pengampu jam kedua belum datang.

Balqis termenung di bangkunya, ia masih memikirkan mimpinya semalam, semuanya terasa nyata dan baru kali ini Balqis bermimpi sampai terjatuh dari dipan.

"Lo kenapa?" Tanya Sarah yang menyadari teman sebangkunya itu termenung.

"Tadi malem gue mimpi ketemu Arel seolah dia gak kenapa napa, yang gue bingung gue sampek jatuh dari dipan loh" Jawab Balqis.

"Apa?! Lo jatuh dari dipan?" Sarah melotot tak percaya.

Balqis mengangguk mantap. " Terus mimpinya kayak nyata gitu, gue jadi makin khawatir ini pertanda apa" raut Balqis mulai panik.

"Lo positif aja lah" Sarah mencoba menenangkan Balqis.

Drrrt.

Ponsel Balqis bergetar dari laci meja, buru buru ia membuka pesan line atas nama Fahri Adam.

Balqis menyerngit. "Tumben" lalu ia segera membuka chatroom.

Fahri Adam : Kata bunda tangan Arel udah mulai bergerak, dia hampir siuman.

Balqis senang luar biasa, ia loncat loncat setelah membaca pesan itu.

"Napa tuh anak!" Kata Raihan.

Balqis memeluk tubuh Sarah, Sarah malah heran sendiri kenapa tiba tiba anak itu mood nya sebagus ini.

"Coba cerita, lo kenapa?" Tanya Sarah.

"AREL SIUMAN!!" Teriak Balqis keras.

Seisi kelas terbelalak, mereka ikut senang mendengar kabar itu.

"Yang bener? Alhamdulillah" Kata Raihan seraya mengusap wajahnya dengan telapak tangan.

"Pokoknya pulang sekolah gue langsung ke rumah sakit!" k
Kata Balqis dengan mantab.

Hari ini Balqis mendapatkan keceriaannya kembali, bahkan lebih ceria dari sebelumnya, ia mendapatkan mood nya kembali. Baginya, kabar Arel siuman adalah Moodboster untuknya.

Saat berada di kantin, Balqis juga menjadi sosok yang dulu lagi, ia mendapatkan kembali nafsu makannya dan ikut tertawa jikalau teman temannya melawak.

"Kenyang!" Kata Reno seraya mengelus perutnya.

"Ye elah, udah kaya bunting aje lo!" Timpal Raihan.

"Bukan bunting itu mah, lebih tepatnya badut ancol!!" Tambah Rere.

"Yee, sembarangan!" Reno melempar cabai ke arah Rere.

Balqis, Sarah, Alvin dan Raihan tertawa.

"HAHAHA!!" Tawa Balqis meluap kencang.

Mereka menoleh ke arahnya, bahkan semua yang ada di kantin menatapnya sinis.

"Ups!" Kata Balqis pelan.

"Lo kesambet apaan?" Tanya Reno pada Balqis.

Balqis menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Maklum lagi bahagia" Kata Alvin.

"Bentar lagi bakal ada yang mesra mesraan lagi nih, gue mah apa atuhh!' Kata Reno.

"Lo sama Rere aja, kalian cocok" Kata Raihan.

"Biasanya yang ngomong nih yang sukaa" Goda Reno seraya melirik Raihan.

Raihan melempar Reno dengan cabai tepat di wajah Reno. Reno yang tidak terima membalas melempar cabai yang lebih besar hingga mengenai ekor mata Raihan.

Comfortable With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang