"Mulai sekarang lo jauhin gue deh, Rel!"
___________
Malam itu Arel sedang makan malam bersama di dapur, Afiq ayah Arel baru saja datang dari kantor sambil membawa makanan yang enak.Anggun dan Fahri terlihat sangat menikmati santapan malam itu, begitu juga Afiq, tapi tidak dengan Arel, ia terlihat murung dan hanya memainkan lauknya.
"Makan, bang!" Kata Fahri.
Arel menarik nafas panjang. "Males gue!"
Anggun dan Afiq saling bertatapan, ada apa dengan anak sulungnya ini.
"Kenapa, Rel? Ada masalah sama Balqis?" Tanya Anggun seraya menggoda.
Arel mendorong mangkuknya lebih jauh dari hadapannya. "Gak!" jawabnya cuek.
Tok tok!
Seseorang mengetuk pintu, Anggun segera menuju ruang tamu dan melihat siapa yang datang.
"Arel, ada teman kamu!" Seru Anggun saat sudah membuka pintu.
Arel terperanjat. "Siapa?"
Anggun lalu kembali ke dapur. "Itu, bunda lupa namanya, buruan gih!"
Dengan sigap Arel menuju ruang tamu, dan..
"Sss Salmaa!" Arel terpekik saat mengetahui Salma duduk di sofa.
"Hai!" Salma tersenyum manis.
"Ngapain lo?!"
"Ini nih, gue mau kasih ini ke lo" Salma menyodorkan sebuah kotak.
Arel menyerngit. "Gausah repot repot deh"
"Udah, terima aja, bukannya lo suka kue ini ya dari dulu" Kata Salma.
Lagi lagi Arel terbawa masa lalunya bersama Salma, ia mudah sekali terpengaruh.
"Makasih ya, Sal! Lo udah baik banget!"
Salma pun jadi salah tingkah sendiri.
"Pacar lo pernah kasih ini?" Tanya Salma.
Arel menggaruk kepalanya. "Pacar ya??"
Ternyata diam diam Fahri mengintip dari balik tembok, ia terpekik saat mengetahui Salma ada di rumahnya.
"Lah? Si Salma kok bisa di sini? ngapain dia? Jangan jangan dia balikan sama Arel. Ehh eh, gak deh, Arel kan udah pacaran sama Balqis terus dia ngapain ya!" Fahri tampak berpikir pikir.
Kini Arel mulai akrab lagi dengan Salma, mereka melempar canda tawa yang sudah lama hilang. Arel memang tipe cowok yang mudah terpengaruh oleh masa lalu, apalagi masa lalu yang benar benar belum ia lupakan sepenuhnya.
Brumm!
Dari luar tampak Fahri menjalankan mesin motornya.
"Lah mau kemana tuh anak!" Ketus Arel.
"Siapa?" tTnya Salma.
"Tuh adik gue!"
Dengan kecepatan tinggi Fahri melajukan motornya di dinginnya suasana malam itu. Entah ia mau kemana, ia terus melaju dengan kecepatan yang melampaui batas.
Ia melaju memasuki komplek perumahan dan berhenti di nomor rumah 24. Ya, itu rumah Balqis.
Fahri memakirkan motornya dan segera mengetuk pintu.
"Fahri?" Balqis terkejut saat ia sendiri yang membukakan pintu.
"Kakk! Gue mau minta tolong!"
"Apaa?" Balqis menyerngit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...