"Jangan jauh jauh, aku manusia yang jatuh pada butuh. Aku membutuhkanmu"
__________Balqis kembali membuka buku pelajarannya. Pagi itu setelah sholat subuh, Balqis memutuskan untuk belajar lagi, karena hari ini adalah hari pertama ujian kenaikan kelas.
Ia membolak balik bukunya dan membaca kembali apa yang sudah ia baca tadi malam. Sekilas bayangan tentang Arel muncul di benaknya, membuat ia jadi senyum senyum sendiri.
Pagi ini Arel akan menjemputnya dan mereka akan berangkat bersama ke sekolah, walaupun langit tampak mendung seperti ini.
Setelah di rasa cukup puas, Balqis menutup bukunya dan menatanya kembali di dalam tas. Ia melirik jam beker yang sudah menunjukan pukul 05:30. Balqis menyegerakan untuk mandi.
Setelah mandi dan ber seragam lengkap, Balqis turun untuk sarapan pagi. Ternyata Deli sudah menunggu di meja makan.
"Pagi, Mah!" kata Balqis dengan senyuman manis.
"Aduhh, pagi pagi udah senyum senyum sendiri." Deli menggoda anaknya itu.
"Hehe." Balqis menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Bunga dari Arel di simpen dimana?" tanya Deli.
"Emm, ada di kamar, kenapa?"
"Gak papa, mama cuma nanya aja." Deli terus memperhatikan wajah Balqis.
Balqis menyerngit heran, ada apa dengan ibunya ini, kenapa memperhatikannya seperti itu?.
"Mama kenapa sih?"
Deli tersenyum lebar. "Ciee yang melting, udah jalan 3 bulan pacaran sama Arel, habis ngambek juga yaa?"
Balqis membulatkan mata, dari mana Deli bisa tau.
"Kok mama ta-"
"Tau dong!"
Balqis menyerngit. "Arel cerita?"
Deli menghela nafas. "Sebenernya Arel udah minta izin mama buat acara kayak kemarin malem. Terus mama kan bingung kenapa tiba tiba Arel minta izin, Eh dia malah cerita panjang lebar sama mama."
"Dia cerita lewat apa?"
"Telpon."
Balqis semakin bingung, darimana Arel dapat nomor telpon Deli. Tapi ia tak mau ambil pusing, Balqis langsung mengambil nasi dan lauknya.
"Kalo mama liat liat, Arel itu udah sayang banget sama kamu."
Dengan susah payah Balqis menelan salivanya.
"Kamu jangan keseringan ngambek, entar Arel di gebet yang lainnya nangis juga kamu!"
"Ihh mama, aku ngambek ada alasannya kali! Lagian aku gak sering ngambek kok, cuma kemarin aja aku agak jengkel sama dia." Balqis melanjutkan menyantap lauknya.
Deli tersenyum, ia berharap Arel benar benar dapat menjaga Balqis sampai nanti waktunya sudah tiba. Karena bagi Deli, kebahagian Balqis akan menjadi kebahagiaannya juga.
Tinn tinn!
Suara klakson terdengar dari luar. Balqis sudah tau, itu pasti Arel, buru buru ia keluar untuk menemuinya.
"Baru jam segini kok udah sampe sini?" tanya Balqis.
Arel melepas helmnya dan tersenyum ke arah Balqis.
"Dihh, malah senyum lagi. Sini masuk duluu."
Arel menurut, ia lalu berjalan memasuki rumah Balqis dan menunggu Balqis yang sedang memakai sepatu di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...