"Eh, kalo lo mau buat dia lebih melting, harusnya di hadapan orang banyak gitu. Gue yakin dia bakal meleleh se-leleh lelehnya!"
__________Malam itu setelah Deli pulang dari kantor, dan kebetulan ia pulang lebih awal, Deli memasakan masakan yang spesial untuk mereka semua. Ia senang banyak yang datang ke rumah, karena memang setiap hari rumah itu selalu sepi, jarang sekali teman teman Balqis datang, kecuali teman teman terdekatnya, itu pun tidak sering.
Deli dan Sakinah memasak berbagai macam lauk yang enak dan juga makanan pembuka seperti agar agar dan puding. Reno yang memang merasa lapar itu langsung melahap puding yang baru saja ia ambil.
"Jadi, di sini siapa yang masih jomblo?" Tanya Deli seraya terkekeh.
"Uhukk!" Reno seketika tersedak mendengar pertanyaan Deli. Ia lalu meminum mineral yang ada di hadapannya.
"Tante apa apaan sih, nanyanya kok gitu, aku jadi tersinggung nih" Kata Reno.
Semua yang ada di dapur tertawa. Deli justru senang menggangu Reno seperti itu.
"Yaudah, aku sama bi Inah aja deh!" Kata Reno seraya memainkan alisnya ke arah Sakinah.
"Ekhmm!" Rudi berdehem keras di samping Reno.
"Eh, kaga jadi dehh. Hehe, ampun pak!" Kata Reno dengan wajah memelas.
"Tenang aja Ren, gue juga jomblo kok" Kata Vano.
"Iya sih, tapi lo kan banyak yang naksir, lah gue?"
"Adik kelas" Arel menyela.
"Masa iya gue gebet tu anak"
"Lumayan kali!" Kata Alvin.
Reno menggeleng geleng. Mereka lalu melanjutkan makan malam yang terasa sangat nikmat itu. Sedangkan Deli dan Sakinah sibuk di dapur.
Arel menggeser kursinya lebih dekat ke arah Balqis.
"Aaa" Arel membuka mulutnya lebar.
"Apa?" Balqis menyerngit.
"Suapin"
Balqis memutar bola matanya.
"Yaudah, gue aja yang nyuapin lo!" Arel mengambil alih sendok dari tangan Balqis dan mengambil lauk dari piring di hadapannya.
"Adik kecil buka mulutnyaa ya" Kata Arel.
Balqis membuka mulutnya, Arel malah mempermainkan sendoknya naik dan turun seperti pesawat.
"Arel buruan!" Kata Balqis.
Arel mendekatkan sendok kemulut Balqis, dengan segera Balqis melahapnya, namun belum sempat masuk ke mulut Balqis, dengan sigap Arel kembali menarik sendok itu menjauh, membuat badan Balqis condong ke arah depan hingga jarak mereka berdua sangatlah dekat. Tatapan mereka saling bertemu hingga beberapa detik.
"Tante, bilangin ke anaknya kalo di depan orang jomblo yang sopan dong!" Kata Reno, membuat Balqis segera melahap lauk yang ada di sendok itu.
Deli yang mendengar hanya tertawa geli.
"Sirik aja lo!" Arel melempar gulungan tisu di hadapannya.
"Emang!" Kata Reno cuek.
"Lo mau di suapin juga?" Tanya Raihan pada Rere.
Pipi Rere memerah seketika, namun anak itu menggelengkan kepalanya.
"Halah, ini juga, sok sosweet banget lo Rei!" Timpal Reno.
"Lo mending diem aja deh Ren!" Kata Raihan.
"Heeh, udahh udah, makan lagii!" Kata Vano mencoba melerai
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable With You
Teen Fiction[Selesai] [MASA REVISI]- Kepindahan Balqis ke Jakarta menjadi awal kisah baru baginya. Ia tak pernah menyangka akan bertemu orang-orang yang kini menjadi bagian dalam hidupnya. Balqis juga tak akan pernah sadar akan menemukan sesosok yang selama...