Yeyeyeyeyye... udahhh part 9.
.
.
.
.
.
.
♡♡happy reading♡♡
.
.
.
.
.
.
.---**---
Beberapa hari ini Vanie dibuat pusing oleh sikap Edwar. Edwar terus mengikutinya menagih janji Vanie untuk makang siang dengannya.
"Van bagaimana hari ini?" Tanya Reimond ketika mereka menunggu lift untu keruangan masing-masing.
Reimond yang berdiri tidak jauh dari Vanie mengeraskan rahangnya. Ia melangkahkan kakinya menuju lift khusus miliknya dengan ponsel yang ia dekatkan di telinganya
"Keruanganku sekarang" Reimond mematikan ponselnya setelah mengatakan tujuannya menelpon Vanie
Vanie tidak jadi masuk ke dalam lift ketika mendapatkan panggilan telepon dari Reimond. Edwar mau mengikutinya tapi Vanie bilang dia hanya ingin ke toilet sebentar.
---**---
"Emm ada apa?" Vanie berdiri di belakang Reimond. Saat ini posisi Reimond berdiri menghadap keluar dengan kedua tangannya berada di kantong celananya.
"Pria itu kenapa aku sering melihatnya berada di sampingmu?" Tanya Reimond dingin.
"Emm.. a..k.u ti..dak tau. Dia te..rus-terus mengi..kuti dan mengajakku keluar dengannya" jelas Vanie terbata-bata. Rahang Reimond mengeras
"Terus kau mau?"
"Tidak!" Potong Vanie cepat. Reimond yang tadi membelakangi Vanie memutar tubuhnya menghadap Vanie
"Kenapa?" Vanie merasa seperti dirinya seorang pembunuh yang di introgasi oleh pihak yang berwajib.
"Ak..u.. aku hanya tidak mau"
"Hanya itu? Jadi kalau kau mau, kau akan menyetujui ajakannya begitu?"
"Tidak, bukan itu maksudku, aku sadar siapa diriku. Dan aku memang tidak suka berdekatan dengan orang yang baru aku kenal" jelas Vanie panjang lebar. Bukan, bukan jawaban itu yang ingin Reimond denger.
Lalu jawaban seperti apa?
"Kau berniat menyindirku?" Reimond mengangkat sebelah alisnya.
"Maksudmu?" Pertanyaan di balas dengan pertanyaan.
"Lupakan, hari ini kau bolos saja. Tetap tinggal dalam ruanganku. Mengerti!" Perintah Reimond
"Tapi aku belum meminta Izin. Nanti aku di marahi atau paling parah aku akan di pecat" tolak Vanie. Reimond menatap Vanie sinis
"Ini perusahaanku jadi aku bebas menyuruh karyawanku bekerja atau tidak!" Ucapnya sinis dan tak terbantahkan. Reimond memakai kaca matanya lalu sibuk dengan Laptop dan kerta-kertas di hadapannya.
Vanie pasrah. Vanie menatap sekelilingnya apakah tidak ada buku di sini. Vanie merasa kangen sekali dengan aktivitas lamanya yaitu menghabiskan wantu dengan membaca novel.
Ada! Vanie kegirangan dengan langkah lebar ia ambil salah satu novel yang ada di rak buku ruangan Reimond lalu membacanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT ✅
Romance[03.11.2018] #rank2-romancestory 18+ Cerita ini ada beberapa part yang di privat. Jadi follow dulu sebelum baca. _____________________________________ I try not to miss you, I try to let you go, But in the end you always in my mind. Menikah dengan...