♡♡happy reading♡♡
.
.
.
.
.
.---**---
Setelah sepeninggalan Clara. Vanie masuk ke kamarnya. Vanie menatap foto kedua orang tuanya
"Dad.. Mom.. sekarang putri kalian sudah menjadi Istri orang" mata Vanie mulai berkaca-kaca. Disaat wanita lain menikah, dihantar ayahnya kealtar pernikahan sedangkan Vanie hanya menandatangani sehelai kertas dan dia resmi menjadi istri Reimond
"Dad.. apakah ini keputusan yang benar?" Air mata Vanie mulai mengalir
"Mom.. dad.. aku sangat membutuhkan kalian, kenapa kalian meninggalkanku secepat ini"
"Kalau saja kalian masih hidup mungkin tidak ada orang yang akan merendahkanku, mungkin aku bisa berjalan dengan angkuh karena aku tahu aku punya kalian yang akan sentiasa melindungiku. Kenapa dad?? kenapa mom???" Erang Vanie dadanya benar-benar sesak sehingga membuatnya sulit bernafas.
"Kenapa takdir baik tidak pernah berpihak padaku" Vanie menutup matanya, air matanya terus mengalir sehingga kesadarannya perlahan memudar dan nafasnya mulai teratur dengan bingkai foto ayah dan ibunya berada di pelukannya.
---**---
Pagar putih yang menjulang tinggi di depan mobil Reimond terbuka, terlihat beberapa Pria berseragam serba hitam menunduk hormat. Vanie di buat terkagum-kagum dengan area mansion milik Reimond. Halamannya sangat luas. Vanie kembali membulatkan matanya melihat bangunan Kokoh bewarna putih bercampur emas menjulang tinggi di hadapannya.
'Astaga ini terlihat seperti istana' bantinnya. Reimond yang sempat melihat ekspresi Vanie tersenyum geli
'Dasar gadis munggil kampungan' batinnya.
---**---
Vanie tidak henti-hentinya memerhatikan sekelilingnya
'Astaga ini benar-benar mewah' pikirnya. Vanie masih sibuk mengagumi mansion Reimond sehingga ia tidak sadar di depannya berdiri seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik walaupun sudah sedikit berusia.
"Merry Apa kamarnya sudah siap" tanya Reimond, Vanie yang tadi sibuk mengagumi mension Reimond kembali tersadar lalu ia sedikit menundukkan kepalanya dan tersenyum kepada Merry.
"Iya tuan" balas Wanita paruh baya itu yang bernama Merry
"Baiklah. Hantar dia ke kamarnya" perintah Reimond lalu ia berlalu meninggalkan Vanie dan Merry. Awalnya Vanie mau protes tapi ia urungkan karna Reimond keburu menghilang dari depannya
"Baiklah. Silahkan nyonya" Merry mempersilahkan Vanie untuk menunjukkan Vanie kamarnya
Vanie hanya tersenyum kikuk, ia tidak terbiasa di panggil nyonya.
'Aku merasa tua sekali di panggil nyonya. Beginikah rasanya menjadi istri dari seorang pria kaya' batinnya.
Bukannya Vanie orang miskin. Tapi selama orang tuanya meninggal ia merasa miskin sekali. Miskin kasih sayang. Kalau soal harta, harta yang orang tuanya tinggalkan untuknya cukup untuk ia membiyayai kehidupannya hanya saja dia ingin mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT ✅
Romance[03.11.2018] #rank2-romancestory 18+ Cerita ini ada beberapa part yang di privat. Jadi follow dulu sebelum baca. _____________________________________ I try not to miss you, I try to let you go, But in the end you always in my mind. Menikah dengan...