part 4 (Revisi)

10.7K 576 31
                                        

♡♡happy reading♡♡

.
.
.
.
.

---**---

Vanie merasa wajahnya memanas saat ini mengingat apa yang dia dan Reimond lakukan tadi. Jika ada yang melihatnya pasti mereka akan mengira jika Vanie wanita tidak waras. Bagaimana tidak sebentar senyum-senyum sendiri sambil mengusap bibirnya, terkadang menepuk-nepuk pipinya dan terkadang ia terlihat sedih.

'Untung saja Clara menginap di apartemen Alex, kalau tidak wanita itu pasti mengatai dirinya gila'. Clara memang sering menginap d apartemen Alex dan bajunya ada beberapa yang ia simpan di sana sehingga Clara tidak perlu repot-repot untuk kembali ke apartemen mereka mengambil bajunya lalu ke apartemen Alex.

'Aku merasa seperti mimpi akan menikah dengan seorang Reimond Bouvich' batin Vanie, sebenarnya ia ingin memberitahu Clara tapi Reimond melarangnya untuk memberitahu siapa pun soal pernikahan mereka.

Vanie benar-benar bingung dengan Reimond, kenapa pria itu mau menikahinya, dan kenapa pria itu melarangnya untuk memberitahu orang lain tentang pernikahan mereka

'apa ini semacam pernikahan kontrak, atau Reimond menikahinya hanya untuk menjadikan Vanie sebagai pelampias nafsu Reimond' pikir Vanie.

'Tapi selama ini Reimond sering tertangkap kamera paparazi sedang menggandeng wanita seksi berpakain kekurangan bahan ke hotel-hotel mewah' bahkan wanita-wanita yang sering bersama Reimond jauh lebih seksi dibanding Vanie.

---**---

Di sebuah ruangan yang dindingnya berwarna hitam dan di penuhi dengan beberapa foto-foto yang diambil sudah cukup lama, bisa di lihat dari warnanya yang terlihat kusam dan dengan pencahayaan yang temaram duduklah seorang pria di atas Sofa di ruangan tersebut.

Pria itu menyandarkan tubuhnya sesekali menyesap winenya. Lengan kemeja pria itu di gulung asal sehingga sebatas sikunya dan rambutnya sedikit acak-acakan tapi Ia malah terlihat sangat seksi.

"Kau lihat, sebentar lagi anakmu akan menjadi istriku orang tua brengsek" ucapnya disertai senyum sumringah

"Ahhh.. maafkan aku, seharusnya aku memanggilmu Ayah mertua. Aku akan membuat hidup anakmu jauh lebih tersiksa dibanding hidupku akibat ulahmu dengan wanita sialan itu." Lanjut pria itu tersenyum miring, tapi suaranya terdengar sangat dingin dan ada nada kebencian di suaranya.

"Sebenarnya aku tidak ingin menyakitinya karena sejujurnya dia gadis yang lucu dan menggemaskan tapi..." pria itu menggantung ucapannya. Ia berdiri lalu menatap foto yang ada di dinding ruangan itu penuh kebencian

"Tapi karena ulahmu dia yang harus menanggung semuanya!" Teriak Pria itu penuh emosi. Gelas berisi wine yang berada di tangannya kini berpindah tempat menabrak dinding itu lalu jatuh bertaburan di lantai. Pria itu berbalik meninggalkan ruangan temaram itu dengan wajah dinginnya.

Siapa pun yang melihat wajah pria itu pasti bergidik ngeri.

---**---

"Vanie kau kenapa? Wajahmu pucat sekali kau sakit??" Clara kawatir melihat sahabatnya yang sejak akhir-akhir ini terlihat sering melamun dan pagi ini wajahnya terlihat sangat pucat

HURT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang