.
.
.
.
.
.
♡♡happy reading♡♡
.
.
.
.
.
.---**---
Reimond duduk di sebuah sofa berwarna peach menatap kosong kesekelilingnya. Itulah kebiasaan barunya. Bahkan Elena sudah berusaha membujuk Reimond agar mencari Vanie bukan terpuruk seperti ini, Elena lebih rela melihat cucu kesayangannya kesana kemari daripada harus melihat cucunya itu duduk termenung.
Lingkaran hitam mulai terlihat melingkari mata Reimond, Bulu-bulu halus mulai tumbuh di sekita wajahnya, pipi tirusnya semakin tirus. Dia terlihat sangat kacau.
---**---
"Hai grandma, kau apa kabar?"
Tanya seseorang itu membungkukkan tubuhnya mencium pipi Elena sekilah lalu duduk di depan Elena."Baik, kau sendiri?" Tanya Elena. Dia memang mengenal dekat Pria yang berada di depannya saat ini karena dulu saat Reimond masih kuliah pria itu sering datang ke mansion Elena.
"Baik Grandma" ucap pria itu ramah.
Seorang waitress datang membuat perbicaraan mereka terhenti sebentar, setelah mencatat pesanan pria itu waitresss itu meminta diri yang di sambut anggukan oleh Elena dan pria itu.
Elena menyeduh kopinya yang ia pesan tadi ketika ia baru sampai
"Kau tau kan niatku memanggilmu kesini!""Alex tau Grandma" ya, pria itu adalah Alex. Kemarin Elena menelponnya dan meminta sedikit waktu Alex untuk bertemu dengannya.
Alex tau apa tujuan Elena memanggilnya karena Alex tau Elena sangat menyayangi Reimond dan akan melakukan apa saja untuk Reimond.
"Kumohon nak beritahu ku di mana Vanie. Ini bukan hanya untuk Reimond tapi sejujurnya aku juga sangat sayang pada Vanie dari pertama kali aku bertemu dengannya" Elena menatap Alex dengan tatapan memohon. Ada kesedihan si matanya
Alex tidak meragukan kasih sayang Elena pada Vanie karena Alex tau Elena memang sangat penyayang.
"Aku tidak bisa Grandma. Seandainya grandma tau apa yang cucu kesayangan grandma itu, grand..."
"Ini hanya salah faham, grandma bisa menjelaskan semuanya!" Potong Elena cepat.
---**---
"Alex benar-benar tidak tau Vanie di mana grandma. Karena setelah mengantarnya ke bandara sepupu Vanie menjemputnya dan sejak saat itu baik Aku maupun Clara tidak pernah lagi berhubungan dengannya" ucap Alex jujur. Setelah mendengar semua kebenarannya dari Elena, Alex merasa bersalah pada Reimond dan merasa dia sangat tidak berguna sebagai sahabat.
Wajah Elena terlihat sendu.
"Yasudah tidak apa-apa. Terima kasih karena sudi meluangkan waktumu untukku nak""Apapun untuk mu Grandma, aku sudah menganggap kau seperti Grandma ku sendiri"
---**---
Reimond menatap foto Vanie di ponselnya, Vanie terlihat sangat imut tertawa lepas bersama Elena, tidak mau menyia-nyiakan momen itu diam-diam Reimond memfoto.
Ceklek...
Elena masuk ke dalam kamar Vanie di mana ada Reimond di dalamanya masih dengan posisi yang sama sewaktu Elena meninggalkannya tadi pagi. Elena berjalan mendekati Reimond dan duduk di samping Reimond.
"Reimond grandma mau memberitahumu sesuatu" ucap Elena
"Apa ini tentang Vanie?" Reimond merespon antusias. Elena menggeleng lemah membuat Reimond kembali menunduk dengan wajah putus asa.

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT ✅
Romance[03.11.2018] #rank2-romancestory 18+ Cerita ini ada beberapa part yang di privat. Jadi follow dulu sebelum baca. _____________________________________ I try not to miss you, I try to let you go, But in the end you always in my mind. Menikah dengan...