Wedding Day
♡
REIMOND & VANIESSA
♡****
'Tapi aku kangen. Aku ke sana ya. Sebentar saja'Vanie memutar bola matanya. Kenapa calon suaminya ini manja sekali. Apa dia mengidam atau semacamnya?
"Bersabarlah hanya tiga hari lagi"
'Sayang sebentar saja please. Aku tau kau dan Ashleey juga pasti rindu denganku' Suara Reimond di sebelah sana terdengar memelas di sebelah sana
"Reimond dengar aku. Setelah ini kita akan tinggal dan menghabiskan hidup kita bersama jadi bersabarlah atau aku membatalkan pernikahan kita" Vanie mengancam Reimond biasanya suaminya itu akan mengalah jika Vanie mengancamnya
'Baiklah. Sudah dulu, aku masih banyak pekerjaan'
"Iya. Jangan terlalu memaksakan dirimu. Di sana ada orang-orang mu biar mereka saja yang mengerjakan semua pekerjaan itu. Sebaiknya kau istitahat saja"
'Iya..'
Tut...tut...
Vanie menatap ponselnya, Reimond memutuskan sambungan telpon tanpa kata penutup good husband!
Saat ini memang Vanie dan Reimond tinggal terpisah. Setelah acara lamaran Reimond satu bulan yang lalu Vanie memutuskan untuk tinggal terpisah sampai mereka Menikah.
Saat ini Vanie tinggal di rumah milik George, pamannya Vanie. Ashleey terkadang menginap bersama Vanie terkadang bersama Reimond. Tapi lebih sering Reimond karena memang Ashleey kebih dekat dengan Reimond ketimbang Vanie.
***
Vanie terus menepuk-nepuk pipinya sendiri untuk menenangkan dirinya. Walau bagaimanapun ini adalah pernikahannya yang pertama kali.
"Vanie jangan menepuk pipi mu terus. Nanti riasan mu rusak" tegur Grace.
"Vanie deg-degan tante"
"Seharusnya kau senang karena ini adalah pernikahan yang kau impi-impikan bersama orang yang kau cintai" Grace menenangkan Vanie
"Seandainya kakak masih ada pasti mereka akan senang" Grace menerawang mengingat kakaknya yng sudah kembali kepada sang pencipta karena kecelakaan yang menimpanya.
Vanie menutup matanya. Ia memilih diam. Jika membahas soal orang tuanya pasti air matanya akan tumpah saat ini.
"Vanie ayo. Semua tamu sudah sampai"George mumcul dari balik pintu. Vanie mengangguk.
Clara mengiringi sahabatnya itu keluar sampai di depan pintu yang tertutup dan di dalamnya pangeran berkuda putih menunggunya di ujung altar.
"Clara kapan kau dan Alex akan menyusul?" Tanya Vanie di sela-sela perjalanannya
Clara menegang mendengar pertanyaan Vanie tapi dengan cepat ia menetralkan Ekspresinya sebelum Vanie melihatnya.
"Belum waktunya" jawab Clara Singkat.
"Cepat-cepatlah menikah. Umurmu akan terus meningkat"

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT ✅
Romance[03.11.2018] #rank2-romancestory 18+ Cerita ini ada beberapa part yang di privat. Jadi follow dulu sebelum baca. _____________________________________ I try not to miss you, I try to let you go, But in the end you always in my mind. Menikah dengan...