30 panggilan tidak terjawab
12 pesan masuk
26 bbmKanya menganga lebar, ternyata perlakuannya seharian kemarin membuat teman-temannya panik. Dalam hitungan detik Kanya mematikan layar ponselnya dan berjalan cepat menuju ke ruang makan.
"Bun Kanya langsung berangkat ya," pamitnya seraya mencium kening bunda.
"Kamu ga sarapan dulu, kan bisa pakai ojek." bunda berteriak namun Kanya tidak mendengarnya.
Kanya membuka pintu mobil ayahnya, "yah bareng ya, udah telat."
"Kamu ga sarapan dulu?" ayah menghidupkan mesin mobilnya.
Kanya hanya menggeleng disertai mobil ayah yang perlahan mulai melaju. Kanya membuka gadgetnya, melihat pesan masuk yang ternyata semua pengirimnya adalah Rizki.
Pikiran jeleknya tentang Rizki mulai memudar karna pesan-pesan yang dia baca, sepertinya Rizki memang sangat menyayangi dia.
Ayah yang memperhatikan Kanya sejak duduk disebelahnya meluncurkan keisengannya, "hayo itu baca apaan?"
Kanya menjauhi gadgetnya dari ayah, memungkinkan peluang ayah melihat hanya sedikit.
"Dasar anak muda, kalau jatuh cinta lupa sama yang ngasih makan. Giliran udah galau minta duit buat beli makan, karna katanya makan bikin mood balik."
"Ih ayah, kekinian banget. Aku tetap sayang ayah tau." Kanya memeluk ayahnya, laki-laki yang tak akan terganti seperti Riki.
🐤
Rizki terdiam di kelasnya, hari ini dirinya terlihat tidak bersemangat, pucat, dan seperti orang kebingungan. Pikirannya melayang bersama burung di langit yang entah kemana perginya. Hatinya meracau, meminta keluar dari tempat seharusnya, mulutnya membisu tak mampu mengatakan sepatah kata.
Tobi bersiul-siul girang, menggoda siswi yang berkerumun menggosip di depan kelas, tasnya ditaruh di meja sebelah Rizki.
"Pagi pacarnya dede Kanya," godanya tak mendapat respon apapun.
"Riz, masih pagi ya masa lu kesambet. Noh liat di luar, terang benderang. Ngapain sih kaya orang ngantuk gitu. Lemes banget kayaknya, begadang ya lu semalam buat ngerjain tugas."
"Tob, diem. Gua lagi pusing, Kanya diemin gua seharian dan gua gatau apa sebabnya."
"Ya tanya lah, nanti kan pasti ketemu tuh."
Rizki mengangguk pasrah, benar kata Tobi pikirnya. Hari ini jadwal istirahat kelas 11 dan 12 tidak dibedakan. Semoga dia segera mendapat penjelasan.
"Bu Dewi bu Dewi woi, duduk semua."
"Itu dia bawa siswi baru, cantik banget."
"Apaansih nora banget ya ki," ucap Tobi seraya menatap ke arah Rizki yang masih menunduk.
Bu Dewi masuk ke kelas 12 IPA 1, membawa seorang siswi yang terlihat asing bagi semuanya, kecuali
"Dilla? Kok?" ucap Tobi pelan namun berhasil membuat Rizki menatap tegak ke depan kelas.
"Pagi anak-anak, sebelumnya kita kedatangan siswi baru di sekolah ini tepatnya di 12 IPA 1, silahkan memperkenalkan diri."
"Pagi semuanya."
"Pagi ... " semua siswa menjawab kecuali Tobi dan Rizki.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER
General Fiction"Karena aku tahu, bahwa kita akan tetap menjadi kita." -Riki