DUA

6.3K 542 64
                                    

Sorry for typo's

Happy reading..


🌸🌸


"Ketika rintik telah terjatuh riuh, hanya akan datang basah yang sering mencipta lelah untuk sesekali meresah"

🌸🌸

¤¤¤


Tubuh tegap seorang pria berkulit putih bersih menyender pada kursi jok belakang mobil SUV Tesla Model X P100D. Wajahnya tertutup lengan yang ia tekuk keatas guna menutupi wajahnya yang tengah tertidur.

Ia bersama seorang pria yang mengemudikan mobilnya seraya berbicara panjang lebar padanya, namun ia hanya terus memejam bergerilya dalam alam mimpi. Tubuh kokohnya terasa lelah setelah dua hari dua malam hanya memiliki waktu tidur tak lebih dari lima jam. Pekerjaannya sebagi public figure menuntut habis hampir keseluruhan waktunya.

"Kau tidak mendengarkan semua yang aku ucapkan tadi?" Pekikan kesal dari pria yang berada dikursi pengemudi. "Sehun..!! Astaga pria bodoh ini!" umpatan yang keluar dari mulut Chanyeol itu mengusik sedikit tidur pria dibelakangnya, Oh Sehun.

Tubuh Sehun sedikit menggeliat dengan mata yang masih enggan terbuka, "Aku lelah Park, tidakkah kau mengerti untuk memberiku waktu istirahat sesaat saja."

"Aku tahu kau lelah, tadi aku hanya sedikit kesal saja karena kufikir kau mengabaikan ucapanku. Aku tak tahu kalau kau tengah tidur, oke.. Sekarang lanjutkan kembali tidurmu."

"Aku tadi seperti mendengar kau menyebut nama Madam Song. Apa itu benar?"

"Ya, tadi siang aku baru saja berkunjung kemansionnya yang semegah istana itu, meskipun masih jauh lebih megah milikmu. Dan setelah aku mengatakan kedatanganku kesana atas permintaanmu yang mengagumi sosoknya, ia langsung menawari untuk melakukan makan malam dimansionnya."

Mata Sehun seketika terbuka lebar, meski tentu masih akan tetap terlihat sipit. "Makan malam dirumahnya? Tapi aku tak yakin akan memiliki waktu luang untuk itu."

Chanyeol menengok sekilas untuk mendapati wajah tak tertebak milik bosnya itu, "Kufikir Weekend ini kau tidak ada jadwal, jadi kau bisa memenuhi undangan Madam Song."

Senyum manis pria Oh itu mengembang penuh makna yang tak terbaca, hanya hatinya sendiri serta Tuhan yang mampu memahami maksud senyum itu.

"Kalau begitu siapkan segala sesuatunya, itu akan menjadi sebuah moment berharga dalam hidupku."

"Tentu saja, lagi pula jika bukan diriku siapa lagi yang akan mempersiapkannya."

¤¤¤


Jika mimpi terasa indah seringkali justru mengandung arti yang tak pernah dikehendaki. Tetapi setiap mimpi burukpun tak selalu berarti buruk, karena sesungguhnya setiap keindahan tak selalu memiliki pertanda indah.

Menjadi bodoh bukanlah sebuah pilihan, melainkan hanya sebuah kebetulan tak terelakan. Ketika bodoh adalah sebuah pilihan, lalu mengapa tak semua orang memilih untuk menjadi cerdas saja?. Maka kebetulan adalah perumpamaan tepat untuk itu.

Bodoh tak melulu tentang tingkah laku dan otak yang lugu, tetapi banyak hal yang sering berlalu tanpa kesadaran terlebih dulu. Banyak orang orang mengaku cerdas namun tak semua dari mereka sadar jikalau terselip kebodohan tertentu dalam hidupnya.

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang