Sorry for typo's
Happy reading..
🌸🌸🌸
"Rintik hujan terjatuh sering mencipta riuh beserta gemuruh, meski demikian tak pernah ada yang menganggap hujan sebagai seorang musuh"
🌸🌸🌸
¤¤¤
Kelopak sayu milik Yoona terbuka lemah, menampilkan manik hitam bersorot redup. Tergambar jelas kekecewaan dari kedua matanya, kekecewaan yang hanya dapat ia mengerti sendiri.
Berbeda, semua yang dihadapanku tak seperti sebelumnya. Seperti inikah tempat dimana Tuhanku berada, aku berhasil menemuinya.
Tetapi...
Detak dan desahan ini masih bisa kudengar, mungkinkah setiap jiwa yang mati masih bisa merasakannya.
Oh tidak...
Ini masih dunia yang sama, dunia dimana yang mencipta segala lara. Aku masih sama, tak pergi kemana mana. Hanya saja berpindah ketempat sedikit berbeda, meski tetap tak ada orang lain didalamnya.
Buliran bening mengalir mencipta sungai air mata pada kedua sisi pelipisnya.
Seharusnya aku terbangun dalam kondisi tidak mengenal diriku sendiri saja, agar aku tak perlu merasa sekecewa ini.
¤¤¤
Langkah panjang terburu Suho dipandangi heran oleh Sehun, ini masih pagi bahkan setelah semalaman penuh Suho tak tidur.'Seberapa parah sakit pasien itu sampai Hyung begitu memprioritaskannya.'
Dengan langkah lebih santai Sehun mengikuti kemana Suho menuju, sebelum manager bermulut besarnya datang untuk menjeputnya.
"Arrgghhh!!! LEPASKAN!!!"
"PERGI..!! lepaskan diriku..!!"
Sambutan cukup mengejutkan bagi Sehun yang baru saja hendak mengintip kedalam ruangan.
"Kenapa kalian tidak membiarkan aku mati saja, kenapa harus menolongku. BIARKAN AKU MATI SAJA!!"
Teriakan teriakan memilukan itu membuat rasa ingin tahu Sehun bertambah besar, tanpa izin ia memasuki ruangan.
Dan luar biasa.. Ruangan ini benar benar kacau, seperti baru saja terjadi gempa bumi.
Empat orang perawat wanita mengerubungi ranjang dengan masing masing mereka memegangi tubuh seseorang. Suho tengah menyuntikan sesuatu pada lengan pasien, dengan sedikit terburu buru.
Tak lama setelahnya keempat perawat tadi menjauh dari ranjang yang ternyata ditempati seorang gadis. Keadaan gadis itu kacau dengan noda darah bercecer pada selimut juga baju yang ia kenakan.
'Oh Tuhan... Mata itu...'
"Sehun?" Suho terheran ternyata Sehun ada dalam ruangan ini, "Kenapa kau berada disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN
ФанфикBukan kehidupan seperti ini yang aku inginkan, bukan pula cara seperti ini yang aku perlukan. Tetapi hanya bebas, bebas dan bebas yang aku butuhkan. -Im Yoona Sekelam kelamnya jiwaku, tetap masih tersisa setitik cahaya terang dalam hatiku. Cahaya ya...