LIMA

4.3K 495 48
                                    

Sorry for typo's

Happy reading

🌸🌸🌸

"Siapa yang bisa merasakan sakit melebihi sakit itu sendiri."

🌸🌸🌸

¤¤¤

Rintik bising hujan tak berhenti sejak semalam hingga pagi ini, hawa dingin benar benar tak terelakan ketika suhu berada pada titik rendah.

Namun seorang gadis justru duduk diatas kursi roda menghadap jendela untuk menerima terpaan angin yang membawa sedikit buliran hujan. Wajah yang sendu sejak semalam itu mengukir senyum manis, senyum yang cukup langka bisa ia tampilkan.

Siapapun disana tolong lihatlah betapa bahagia perasaan sang gadis malang, ia sungguh merasa puas dapat kembali menatap dunia yang sesungguhnya. Jika ia bisa merasakan ini sedari dulu tentu ia tak akan pernah ingin untuk pergi menemui sang Tuhan.

Derap langkah hati hati yang memasuki ruangan tak lagi ia hiraukan, mata dan fikirannya terlalu fokus memandangi keindahan yang langka baginya.

"Hallo.. Selamat pagi." hingga sebuah sapaan hangat masuk kedalam pendengarannya.

Senyumnya bertambah mengembang ketika ia seperti menyadari sesuatu, dengan semangat ia menengok kebelakang. "Akhirnya kau da-"

Ucapannya menggantung senyap diantara angin yang berhembus.

Bukan, ternyata bukan seperti harapannya. Senyumnya perlahan memudar mengikuti arah kepalanya yang kembali menghadap jendela.

"Hai Yoona.."

Langkah hati hati tadi telah berhenti tepat disisi kanan kursi roda Yoona, tak ada respon berarti yang Yoona berikan. Namun seseorang pemilik langkah tadi menekuk kaki untuk mensejajarkan tingginya dengan Yoona, "Salam kenal dariku, Oh Sehun."

Tetap tak ada respon dari Yoona, gadis itu masih terus menatap pada jendela kaca yang berembun.

Helaan nafas Sehun terdengar lembut tanpa nada frustasi, ia mencoba menyentuh jemari lentik Yoona yang berada diatas pangkuannya. Tak ada penolakan, namun Yoona menoleh menatap penuh selidik pada Sehun.

"Hay.. Aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin berada disini untuk berbincang denganmu. Oh iya, aku adalah adik dari dr. Kim. Jadi kau tak perlu khawatir memikirkan kalau saja aku orang jahat."

Demi langit dan bumi, gadis Im itu menarik tipis sudut bibirnya dengan mata menatap tangan lebar yang tengah melingkupi jari jari mungilnya.

Sudut bibir Sehun ikut mengembang menyaksikan senyum tipis gadis dihadapannya. Perasaannya menghangat mendapati keberhasilan dirinya mencoba membangun komunikasi dengan gadis malang yang memiliki sedikit keistimewaan menurut Suho ini.

Ya, Suho menceritakan tentang keadaan Yoona secara hampir keseluruhan, namun tetap tak memberikan informasi lebih tentang keluarganya melebihi tentang "Yoona adalah adik dari sahabatku."

"Kau menyukai hujan?"

Yoona sedikit ragu hendak mengeluarkan suara, hingga ia hanya membalas dengan anggukan kecil.

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang