ENAM

4.5K 484 58
                                    


Sorry for typo's

Happy reading

🌸🌸🌸

"Hati akan memahami dengan sendirinya mana yang hanya berpura pura dan mana yang datang dengan ketulusannya."

🌸🌸🌸

¤¤¤


Semilir angin menemani dua manusia yang duduk berhadapan diatas balkon ruang rawat Yoona. Ketahuilah, ruang rawat Yoona adalah kelas VVIP jadi wajar jika memiliki vasilitas serta kenyaman kelas atas.

Kopi yang sedari tadi mengepul mulai berangsur dingin menandakan sudah berapa lama mereka disini.

"Kau ini seorang selebritis bahkan aktor populer, tapi kenapa kau bisa pergi kesana kemari seenak jidatmu. Seolah tidak ada kegiatan yang mengantri didepanmu."

Sehun berdecak tanpa memandang Hyung nya, "Selebriti atau aktor juga manusia yang butuh waktu selain terus berkutat pada dunia keartisannya saja. Terlebih jika terus bekerja kurasa aku bisa gila atau malah mati dalam usia muda."

"Kau baru sadar jika pekerjaan yang kau geluti itu melelahkan? Lalu mengapa tidak kau tinggalkan saja, bukankah Imo sudah begitu sering memintamu untuk segera mengurus perusahaan saja? Kau itu sudah terlahir dengan segalanya terjamin, tapi kau justru lebih memilih jalan yang menyusahkanmu." tak habis fikir bagi suho tentang pilihan adik sepupunya itu, sudah jelas dihadapannya disuguhi berlian tapi Sehun justru memilih mencari berlian yang berada diatas bukit.

Lagi pula siapa memangnya yang tahu dan berhak mengatur pilihan setiap orang selain orang itu sendiri.

Kali ini Sehun menoleh kearah Suho, sambil menyunggingkan senyum tulusnya. "Aku memilih jalanku yang sekarang bukan tanpa alasan, ini semua adalah impianku sejak dulu. Memang akan mudah bagiku untuk berhenti tapi aku akan kehilangan senyum serta dukungan dari para penggemarku. Mereka yang selama ini menjadi teman sejak aku mulai melangkah hingga sampai pada titik ini, jadi mana mungkin aku bisa bersikap gegabah tanpa banyak perhitungan."

Tanpa berniat mengejek Suho terkekeh, dia menepuk bahu kanan Sehun beberapa kali. "Apa kau tahu, aku merinding mendengar ucapanmu. Ternyata kau sudah sedewasa itu dalam masalah pemikiran, astaga aku sampai lupa siapa yang lebih tua diantara kita ini. Atau karna memang wajahmu terlihat lebih tua dariku." Tanya suho sambil menaik turunkan alisnya.

Sehun hanya ikut tertawa tanpa membalas ledekan pada akhir ucapan Suho. Hingga suasana kembali hening tanpa percakapan selain suara nafas keduanya yang saling bersahutan.

"Baiklah, aku masih memiliki banyak pasien yang harus kutangani. Jadi aku harus pergi dulu, jaga dia baik baik, oke." 

Sehun memberikan senyum terbaiknya untuk menyanggupi permintaan Suho. Untuk selanjutnya ia memandangi gadis yang berbaring dengan mata terpejam rapat dengan nafas teratur.

Kembali senyum Sehun tersungging penuh karisma yang memancarkan ketampanannya meski saat ini tak ada yang melihat senyum itu.

Setelah lebih dari satu jam akhirnya mata dari seseorang yang sedari tadi Sehun tunggu terbuka, mengerjap layaknya bayi polos mencari tahu dimana keberadaannya. Mungkin sedikit banyak ia bingung dengan kejadian yang terjadi sebelum ia tidur, karena ia tak sadar apa yang telah ia perbuat.

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang