ENAM BELAS

2.8K 331 55
                                    

Sorry for typo's

Happy reading

🌸🌸🌸

"Kau bukan pengendali hidupku, kau juga bukan pemilik jiwaku. Namun ketahuilah, kau adalah satu satunya yang bertahta direlungku."

🌸🌸🌸

¤¤¤

 

Sesuai janjinya, Sehun benar benar berencana hendak membawa Yoona berkeliling dunia. Saat ini ia tengah browsing mencari referensi tempat tempat yang mungkin bisa menjadi tujuan berwisatanya.

Saat ini tepat satu bulan setelah kejadian malang yang menimpa Yoona, yang tentunya sebulan sudah perustiwa ciuman antara keduanya. Selain itu, Sehun juga telah merampungkan seluruh jadwal syutingnya. Tentu ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mewujudkan keinginan terbesar Yoona.

Meski Sehun masih belum pernah mengatakan tentang perasaan cinta yang selama ini ia miliki untuk Yoona, itu semua karena Sehun lebih menyukai mewujudkan kecintaannya melalui tindakan tindakan nyata bukan justru melalui kalimat kalimat manis tanpa makna.

"Sehun!!"

Pekikan luar biasa kencang itu berasal dari kamarnya, segera kaki panjang Sehun berlari secepat yang ia bisa untuk menjangkau ruangan itu. Mendengar teriakan Yoona seketika memberinya alarm jika saja gadis itu tengah berada dalam masalah.

Pintu terbuka secara kasar bahkan menimbulkan suara keras membuat Yoona yang tengah berada diruang wardrobe berjingkat kaget.

"Yoona, ada apa?!" Tanya Sehun panik seraya segera menghampiri Yoona.

Berbeda jauh dengan kekhawatiran diwajah Sehun, Yoona justru nampak tenang namun ada guratan bingung akan sikap Sehun. Terlebih melihat Sehun yang terengah semakin membuat Yoona bingung.

"Katakan Yoona, ada apa? Mengapa kau berteriak?"

"Oh itu." Ucap Yoona dengan sedikit kikuk, sebab ternyata Sehun panik karena teriakannya yang sesungguhnya tak memiliki alasan berarti. "Tadi aku, tadi aku terkejut disaat ternyata pakaian dalam kita berada pada satu tempat yang sama." Pungkas Yoona dengan cepat namun pipinya mulai memunculkan semburat.

Reflek mulut Sehun menganga mendengar apa yang Yoona katakan, dan Sehun baru sadar jika Yoona hanya berbalut bathrobe pertanda bahwa baru saja selesai mandi. Sungguh ternyata ia tadi lari terbirit untuk sebuah alasan konyol itu, yang benar saja. Astaga... Gadis polosnya ini sungguh sangat menggemaskan.

Setelah selesai dari keterkejutannya, Sehun terkikik geli melihat betapa malunya Yoona terlihat dari wajah memerahnya. Tak puas dengan melihat ekspresi mau Yoona, Sehun berniat menggodanya lebih. "Memangnya ada yang salah jika disatukan?"

Tentu saja, rutuk Yoona dalam hati. "Siapa yang menyusun ini semua?" Entah mengapa justru pertanyaan ini yang keluar dari mulut Yoona.

"Kalau aku mengatakan, jika aku yang menyusunnya bagaimana?"

Mulut Yoona menganga dengan wajah memerah, "Kau, itu berarti kau me-"

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang