Sorry for typo's
Happy reading
🌸🌸🌸
"Jika saja setiap luka memiliki penawarnya, mungkin tak akan ada yang perlu bersusah payah menahan lara dalam prahara."
🌸🌸🌸
¤¤¤
"Sayang... Kau benar benar cantik hari ini, Mommy yakin kau akan menjadi wanita tercantik suatu hari nanti"
"Sungguh mom? Aku ingin bisa menjadi cantik sepertimu, juga bisa menjadi wanita sebaik mommy, bahkan nama kita saja sama mom."
Sang ibu hanya membalasnya dengan senyuman tipis "Semoga saja demikian sayang."
"Sekarang kita akan kemana? Mengapa baju bajuku dimasukan kedalam koper Mom?"
"Apa kau lupa, hari ini kita akan ketempat grandma dan grandpa sayang."
Tak henti hentinya wajah manis gadis kecil berusia delapan tahun itu dielus oleh sang ibu.
"Astaga, aku benar benar lupa. Kalau begitu nanti kita akan naik pesawat dan segera bertemu Yixing Oppa?" Tak dapat dipungkiri terbesit nada antusias dari sang gadis kecil.
Senyum sang ibu mengembang tulus, "Hei hei Yoona nya Mommy terlihat begitu semangat rupanya. Apa kau sudah tak sabar bertemu dengan Oppa?"
"Tentu saja, kufikir sudah sangat lama aku tidak bertemu dengannya. Aku merindukan Oppa, Mom"
"Baiklah, tuan putri akan segera bertemu pangerannya sebentar lagi."
Keduanya terkekeh dengan raut sama bahagianya, mata yang sama sama berbinar memancarkan betapa hati mereka berbunga.
"Ayo, Daddy pasti telah menunggu kita. Jangan sampai Daddy marah karena terlalu lama menunggu, nanti kita tidak jadi pergi bertemu Oppa."
"Ayo Mom."
Langkah beriringan itu menimbulkan irama indah, ketukan sepatu keduanya mencipta gemeltuk yang seimbang.
"Hai Dad." Sapa ramah sang putri kecil, Yoona. Ketika telah tiba dilantai utama rumah besar ini.
Yoona berlari menuju sang Ayah hendak memeluk kaki sang ayah, sebab tingginya hanya sebatas pinggang pria dihadapannya itu. Belum sampai kedua lengan Yoona melingkar, Sang Ayah justru terlebih dahulu mendorong tubuh mungilnya dengan kasar.
"Astaga!" Sontak Sang ibu memekik terkejut. "Apa yang kau lakukan Zang?!" Segera ia membantu Yoona berdiri, dan membenahi gaun Yoona yang sedikit lusuh akibat dari jatuh tersungkur.
Yoona kecil seketika berderai air mata, ia tak faham mengapa Ayahnya mendorong jatuh dirinya.
"Siapa sebenarnya gadis gecil ini Song?!"
"Apa maksudmu?"
"Siapa sebenarnya gadis kecil ini?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN
FanfictionBukan kehidupan seperti ini yang aku inginkan, bukan pula cara seperti ini yang aku perlukan. Tetapi hanya bebas, bebas dan bebas yang aku butuhkan. -Im Yoona Sekelam kelamnya jiwaku, tetap masih tersisa setitik cahaya terang dalam hatiku. Cahaya ya...