Sorry for typo's
Happy reading
🌸🌸🌸
"Rasa itu bukan tentang bagiamana dan apa, melainkan tentang seberapa dan betapa."
🌸🌸🌸
¤¤¤
Siapa yang tahu cinta akan berkuasa sebesar serta sejauh mana, karena cinta merupakan sebuah rasa tanpa perantara pun cara. Cinta selalu hadir dengan sendirinya, tak ada yang mengundang pun memintanya datang.
Cinta hadir dari sebuah hati teruntuk sebuah hati pula, meski tak selalu mendapatkan balasannya. Namun, banyak pula yang merasa jika cinta adalah hal terindah didunia. Ya, itu bagi mereka yang mampu bertahta dihati sang belahan jiwa.
Jika cinta telah terbalas oleh cinta, maka yang ada hanyalah suka. Tak akan ada rasa kecewa, tak akan ada kata dusta. Semua bahagia menikmati rasa yang terus bergerilya setiap saatnya, hingga akan tiba cinta membutakan segalanya. Hitam akan nampak sama dengan putih dimata cinta, langit gelap akan selalu berbintang bagi mereka. Ya, itulah sebuah rasa tentang seberapa dan betapa cinta telah bertahta direlung jiwa.
Dari itu semua, kini dapat kita saksikan bukti nyatanya dari sepasang insan yang tengah bergelut dalam dunia penuh cinta. Mereka tak lagi peduli tentang segala yang telah terjadi, semua nampak sama tak ada bedanya setelah begini adanya.
Sehun yang tetap mencintai gadisnya, dan Yoona yang terus merasa nyaman dipelukan prianya. Keduanya kini bak perangko yang menempel erat pada kertasnya, tak terpisahkan oleh jarak juga waktu.
Semalam penuh Sehun tidur menemani Yoona, sebab tak ada orang lain yang mau Yoona temui selain Sehun. Ia akan selalu berteriak jika melihat orang lain memasuki ruangannya, bahkan Suho pun harus berjuang keras untuk bisa mengecek keadannya. Yoona hanya mau Sehun, ia hanya ingin Sehun, dan ia tak mau kehilangan Sehun.
Hingga pagi telah tiba, Yoona tak bergerak dari posisinya. Ia masih terus saja bersembunyi dibalik dada bidang prianya, tempat dimana ia mendapatkan keamanan serta kenyamanan.
Meski begitu, tak berarti semalam ia tidur dengan benar. Ia bahkan tak bisa memejamkan mata, kialasan kilasan kejadian mengerikan itu tak henti hentinya mengusik ketenangannya. Ia tak pernah berhenti dhantui suara dari pria iblis itu, bahkan sentuhannya masih sangat terasa nyata.
"Sudah pagi, ayo buka matamu." Pinta Sehun pada Yoona yang masih tak bergerak dari posisinya. "Hei, tidak ada apa apa jangan takut sayang."
"Ti-tidak, orang jahat itu terus mengikutiku. Sehun dengarlah suaranya yang terus memanggil namaku, orang itu ingin menyakitiku lagi. Ak-aku takut jika tu-tubuhku hendak disentuh lagi, aku tidak mau!" Tangis Yoona justru pecah yang langsung disertai isakan. "Dia menyentuhku terlalu banyak, aku membencinya! AKU MEMBENCINYA!" Nyatanya dada Sehunlah yang harus menjadi sasaran amarah Yoona, Yoona memukuli dada Sehun sebagai pelampiasan.
Tak ada penolakan dari Sehun, ia hanya pasrah membiarkan Yoona melakukan apapun selagi tidak menyakiti dirinya sendiri. Biarlah seperti ini terlebih dahulu, jika memang setelah ini Yoona bisa kembali tenang lagi.
"Disini ada aku, sudah jangan fikirkan apapun tentang penjahat itu. Tidak ada lagi orang itu disini, dan dia tidak akan menyakitimu lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN
أدب الهواةBukan kehidupan seperti ini yang aku inginkan, bukan pula cara seperti ini yang aku perlukan. Tetapi hanya bebas, bebas dan bebas yang aku butuhkan. -Im Yoona Sekelam kelamnya jiwaku, tetap masih tersisa setitik cahaya terang dalam hatiku. Cahaya ya...