DELAPAN BELAS

2.7K 325 129
                                    

Sorry for typo's

Happy reading

🌸🌸🌸

"Permataku telah berubah, ia kehilangan kilau juga pancarannya, jiwanya tergores luka yang tak mampu pias dan tetap membekas."

🌸🌸🌸

¤¤¤

Semua telah terjadi, langit bergemuruh menjadi saksi. Kalian hendak mencaci tak akan lagi berarti, sebab itu telah menjadi ketetapan pemilik duniawi. Hendaklah semua menerima dengan kelapangan hati, bukan dengki yang bercampur emosi. Jiwa tak lagi berfungsi jika hanya melulu terisi ambisi sekedar ilusi, maka sadarlah hidup tak semudah kalian setiap hari menelan nasi.

Mengertilah, fahamilah, semua manusia memiliki kesuh serta kesahnya sendiri sendiri. Semua memiliki luka yang meski berbeda tetapi tetap akan menyakiti hati pun diri. Hidup adalah hidup, dimana semua selalu memiliki serba serbi.

Semua yang ada bukan salah siapa siapa, sebab saling menyalahkan tak akan pernah mendapatkan hasil apa apa. Jika masih saja ada yang tak terima, maka tentanglah Tuhanmu yang telah menentukan semuanya.

Lantas, apa kau sanggup menentang-Nya?

Apa kau sanggup menghalau kehendak-Nya?

Jika tidak, maka diamlah saja sembari renungkan kesalahan dalam diri yang ada. Kita sama sama seorang hamba, makhluk bernyawa yang menumpang hidup pada Tuhannya.

Tak ada yang tak adil, tak ada pula yang mustahil. Jika setiap cobaan merana rasanya, maka setiap berkah akan indah rupanya. Tuhan bukanlah dzat yang sama seperti kita, sebab Beliau adalah dzat yang maha agung dari segala keagungan. Tak pernah Beliau ingkar dalam setiap janjinya, seperti halnya. Beliau akan membalas setiap kesakitan dengan berjuta kebahagiaan.

Ingatlah, dunia memang kejam. Tetapi tak akan lebih kejam lagi jika saja kita tak mempertajam.

-

Terlambat, semua terlambat. Sebab waktu adalah pengendali situasi, waktu adalah penentu juga saksi. Namun jangan lantas menyalahkannya, sebab kau tak akan pernah bisa hidup tanpa waktu selalu berjalan mengiringi.

Menyesal? Ini bukan waktunya lagi, kau hanya perlu bergerak menyusun langkah untuk masa depan lebih baik dari ini.

Bising suara debaman sepatu yang saling berakusisi seketika terhenti, senggalan nafas tak bernotasi tak terdengar lagi. Semua terdiam bagaikan mati, hanya ada sunyi dan sunyi.

Satu, dua, tiga, empat. Disanalah keempat pria itu berdiri, dengan mata tak lepas dari sebuah objek memilukan hati. Tubuh gadis itu tak lagi dapat ditoleransi, semua nampak pucat pasi. Yoona terlentang dengan kondisi yang teramat menyayat dan tanpa kesadaran dalam diri.

Sehun ingin berlari, namun kakinya terasa terbebani. Jantungnya terlepas, nafasnya seketika pias, jiwanya terasa tak lagi waras. Lihatlah, lihatlah bagaimana disana kondisi mengenaskan dari gadisnya, cintanya, kekasih hatinya, belahan jiwanya. Semuanya terasa amat sangat mencabiknya.

"YOONA!!"

Seru itu terdengar pilu yang seketika mencipta ngilu, kaki panjangnya terseok dengan tubuh terguncang tak tentu.

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang