Dulfi POV
Satu minggu berlalu, setiap hari rasanya bagai Valentine Days bagi Ori. Dulfi selalu menjemput Ori, membawakan setangkai mawar putih atau sebuah coklat untuk Ori. Walaupun Ori mengatakan bahwa ia tak perlu membawakan coklat ataupun bunga karena ruangannya sudah terlalu banyak barang. Pengagum rahasia Ori masih memberikannya coklat dan bunga. Itu yang membuat Dulfi khawatir Ori berpaling darinya.
Sabtu ini Dulfi akan membawa Ori kerumah Eyang. Kunjungan pertama Ori setelah resmi menyandang status "kekasih" Dulfi. Ia sudah tak sabar memproklamirkan bahwa Ori telah resmi menjadi pacar Dulfi. Air wajah Dulfi semakin bercahaya. Apalagi kalau bukan karena cinta. Dulfi terkikik membayangkan ekspresi bahagia keluarganya yang selama ini berusaha membuatnya dan Ori bersatu. "Pasti mereka bakalan senang banget" ujar Dulfi dalam hati.
Eyang Suryono mengadakan barbeque party lagi tepat jam sebelas pagi. Entah dalam rangka apa. Eyang sudah menelpon Ori untuk mengundangnya secara langsung. Dan pagi ini Dulfi dipaksa membawa VW Kodok jenis "herbie" beetle warna lunar beige milik Eyang. Mobil jenis yang sama yang dikendarai Lindsay Lohan dalam film Herby Fully Loaded. Mobil ini, kesayangan Eyang. Dulfi, Dean-kembaran Dulfi, Arka dan Anjas tidak ada yang boleh mengendarainya. Bahkan Tania, satu-satunya cucu perempuan dikeluarga Sudjito tidak diperkenankan mengendarainya. Tapi pagi ini, Dulfi mengemban titah dari Sang Eyang untuk menjemput kekasihnya menggunakan mobil kesayangan Eyang. Antara senang dan bingung, Dulfi pergi juga menjemput sang kekasih.
Mama dan Papa yang duduk diteras depan mengobrol dengan santai ketika Dulfi tiba dirumah Ori untuk menjemput gadisnya. Dulfi disambut hangat oleh kedua orang tua Ori.
"Bunda apa kabar Fi?" tanya Mama ketika Dulfi mencium tangan Mama kemudian tangan Papa Ori.
"baik Ma"
"kapan Ayah kamu main kesini?" tanya Papa yang langsung diiyakan oleh Mama.
"Nanti Dulfi bilangin Ayah" Dulfi tersenyum memamerkan lesung pipinya yang menawan.
"Ayah kamu janji mau main catur bareng Papa"
"Iyah, Bundamu juga bilang mau ngajarin Mama masak gudeg. Ori senang banget loh makan gudeg, waktu dijogja sengaja nginep di whiz, biar deket gudeg yu djum"
"Ori suka makan gudeg Ma? Dulfi baru tau"
"Iya, sampe sekarang masih berantem sama Oza rebutan krecek, kamu mau minum apa?" Mama menyeruput teh hangat milik Papa.
"Oh ya? kesukaannya sama kayak Dulfi, ga usah Ma, Dulfi mau ajak Ori kerumah Eyang"
"Itu dia, si Ori, Mama titip salam buat Eyang Suryono ya" kata Mama.
"Yuk Beb" Ori mengajak Dulfi pergi begitu tiba diteras rumahnya. Gadis itu telah siap dengan mengenakan celana putih tujuh per delapan dengan kemeja pink yang membuat kulit tubuhnya terlihat lebih putih. Flat shoes warna pink terlihat serasi dengan tas tangan bernuansa pink yang dipakainya. Rambutnya yang diikat ekor kuda membuatnya semakin terlihat cantik.
"Udah siap?" tanya Dulfi memastikan.
"Udah, mobil kamu kemana?" Ori balik tanya.
"ituu..." Dulfi mengarahkan jarinya kearah mobil yang terparkir dihalaman rumah Ori. Lalu keduanya berpamitan kepada Papa dan Mama Ori.
"Hati-hati dijalan" teriak Mama.
Mereka masuk kedalam mobil dan perlahan mobil tersebut melaju. Ori menatap heran pada Mobil VW Kodok jenis "herbie" beetle yang sedang dikendarai Dulfi. Mobil ini lebih ganteng dari mobil VW kodok yang ia kendarai beberapa bulan lalu menurut Ori yang memang pecinta mobil jenis ini. Hatinya suka cita. Mobil idaman Ori banget!
KAMU SEDANG MEMBACA
ORI
Literatura KobiecaCOMPLETE Perjuangan Ori lepas dari bayang masa lalunya yang telah di bangun dengan susah payah harus hancur lebur menjadi butiran debu setelah sang mantan menyapanya via inbox sosial medianya. Damn it!!! gara-gara "hai" semenit rusak move on set...