Mataku mulai terbuka. Kakiku terasa kaku dan sakit. Ini Kamar siapa? Pikirku linglung. Dengan tubuh lemas aku mencoba untuk menggerakan tubuhku beranjak dari ranjang. Kalau misalnya yg menemukanku org jahat gimana? Aduh... Bakal celaka nih... Pikirku cemas. Aku mulai berkeliling mencari jalan keluar. Jendela ada pagarnya jadi aku tidak bisa keluar. Akupun duduk di kursi yang ada di ruangan itu, aku menemukan baju SMP Kunugigaoka yg tergeletak di lantai. Punya siapa ini? Pikirku heran. Karena semakin penasaran akhirnya aku memutuskan untuk memberanikan diri membuka pintu.
Kreek.., aku membuka pintu secara perlahan. Aku hanya mendengar suara TV menyala dan bunyi kompor yg menyala. Ada yg lagi memasak y? Siapa? Kataku bertanya pada diriku sendiri. Akupun turun ke lantai bawah. Hear goes nothing Kataku sambil menghembuskan nafas.
"Wah.. Okuda-chan sudah sadar?"
"Eh..!?" Kataku kaget
"Maaf mengagetkan mu seperti
ini. Karma menemukan mu pingsan di tengah jalan. Karena dia tidak tahu rumahmu akhirnya dia menggendongmu kesini. Awalnya mama juga bingung kenapa anak mama tiba2 pulang membawa anak perempuan yg kakinya berlumuran darah. Tapi karena Karma bilang kamu adalah teman sekelasnya mama segera membantu,""Mama?" Kataku bingung.
"Oh iya maaf mama ternyata belum memperkenalkan diri. Mama adalah ibunya Karma kamu bisa panggil ibu mama!" Katanya ramah.
Eeeeeeeeeh.....!?!?!?!?!?!?!?!?!... Mukaku mulai memerah. Aku tidak tau kalau aku sedang berada di rumah Karma. Dan terkebihnya lagi aku sedang mengobrol dengan mamanya.
"Maaf mama, Saya telah merepotkan Karma-kun dan mama! Aku benar2 minta maaf!!" Kataku lagi.
"Gak apa2, tapi orang yg harus kamu beri maaf buka mama tapi Karma. Dia sekarang sedang membeli obat dan perban ekstra untuk mu. Dia juga yang memperban kaki mu yg luka itu," Kata mama sambil menujuk kakiku.
"Oh iya! Karma bilang tadi badanmu panas sekali. Sepertinya kamu flu. Coba mama cek sebentar y suhu tubuh mu!" Kata mama lembut.
" Eh tidak usah mama! Aku sudah merasa lebih baik kok!" Kata ku menolak. Tapi mama tetap mengukur suhu tubuhku.
"Hem... Masih 38,60 derajat celcius, hujan juga masih deras. Okuda! Di rumah ada siapa?" Tanya mama.
"Saya tinggal sendirian untuk sementara. Orang tua Saya sedang dinas keluar negeri selama dua tahun. Baru berangkat saat saya kelas 1 SMP. Jadi sekarang masih sendirian," Kataku lagi.
"Kalau begitu kalau hujannya tidak reda2 gimana kalau kamu nginep disini? Soalnya kalau kamu kena hawa dinging bakal sakit lagi,"
"Eh?!? Gk usah mama aku sudah bisa jalan sendiri kok!,"
"Gk apa2 kok! Ayah Karma sedang dinas keluar kota, baru pulang minggu depan,"
"Yaudah kalau mama bilang gk apa2," kataku menarik nafas.
"Ok! Mama siapakan kasurnya y!,"
"Memang aku tidur di kamar siapa mama?"
"Kamu tidur dikamar mama. Biar mama punya temen ngobrol ok?" Kata mama semangat.
Tidak ku sangka mama Karma seceria ini walaupun tau Karma kena skors dan masuk kelas E pikirku. Aku melangkah menuju ruang dapur, sepertinya mama Karma sedang masak sup ayam. Tapi kenapa tidak ada sayurnya? Aku pun berniat membantu mama. Saat mama sedang menyiapkan kasur untukku. Aku mulai memotong sayuran yang ditinggal mama di meja dapur. Beberapa menit kemudian sup ayam sudah siap dihidangkan.
"Wah! Kamu menyelesaikan semua ini sendirian? Hebat!''
"Eh? Ini sudah biasa kok. Aku sudah diajarkan memasak sama ibu sebelum ibu pergi dinas. Jadi aku sudah terbiasa dengan masakan seperti ini,"
Krieeet..... Terdengar suara pintu terbuka.
"Wah.. anak mama sudah pulang y!"
"Tadi ada seseorang yg besar Pak Koro yg membuat antrian lama sekali, sepertinya sedang beli jajanan yg banyak,''
"Makanan? Kamu beli perban Dan obatnya di supermarket y? Kenapa tidak di toko obat saja?"
"Toko obat tutup hari ini karena Ada renovasi,"
"Oh begitu... Teman mu sudah saar tuh! Dia lagi ada diruang TV,"
"Ah! Karma-kun sudah pulang y?" Kataku manengok kebelakang.
"Kakimu?" Tanyanya sambil duduk disampingku.
"Sudah baikan tapi masih belum bisa jalan dengan sempurna," Kataku tersenyum.
Selesai aku bicara Karma sudah menyentil dahiku dengan kencang.
"Aduh..! Sakit! Kamu ini kenapa sih?!" Kataku berteriak.
"Harusnya aku yang bilang begitu! Sudah kubilang kamu pulang bareng aku saja, tidak Ada salahnya menerima tawaran dari seseorang bodoh! Bikin teman-teman yang lain cemas saja," Katanya berteriak.
"Terus kamu cemas padaku juga?" Kataku membalas.
".... ,"
"Mana mungkin," Katanya mengalihkan pandangan.
Karma... Kata2 mu tidak bisa mengelabuiku. Aku Tau kok buktinya pakaianmu sampai basah karena membelikanku obat, aku juga tau kalau kamu yg menggotongku kesini di tengah-tengah hujan. Ibumu juga sudah cerita semuanya kepada ku. Pikir ku sambil tersenyum. Sebentar lagi sudah hampir jam 07.00 malam. Hujan juga belum reda. Sepertinya akan ada badai yg datang. Pak Koro jam segini sedang apa y? Kataku penasaran. Kelemahan Pak Koro kan kelembapan. " Makan malam sudah siap!," Kata mama Karma.
"Ayo makan,"
"Eh... Gk usah aku tidak mau maka..," Belum sempat aku melanjutkan kata-kata ku Karma sudah menarik tanganku duluan menuju ruang makan.
"Kalau kamu gk makan nanti kamu bakal panas lagi," Katanya.
Malam itu aku menghabiskan waktu bersama Karma-kun dan mamanya. Aku makan dengan lahap. Masakan mama Karma sangatlah enak. Aku tidak bisa berhenti mengunyah. Aku saja hampir tersedak. Malam itu terasa sangat menyenangkan.
Some Hours Later.....
"Wah sudah malam. Ayo Okuda-chan! Kamu tidur dikamar mama y!" Kata mama.
"I..iya ma!" Kataku tersenyum.
Bukannya malah tidur aku dan mama Karma malah mengobrol. Kami sepanjang malam. Saling bergantian menanya, bahkan mama Karma bertanya kepadaku kalau disekolah Karma itu seperti apa.
"Eh.. mama," Kataku.
"Ada apa?"
"Mama tidak kecewa kalau Karma-kun masuk kelas E?" Kataku ragu.
"Hem... Bagaimana y..,'' Kata mama berfikir.
"Karma masuk kelas E karena dia kena skors. Waktu kecil Karma senang diajarkan bela diri oleh ayahnya. Dia bilang ingin menggunakan kekuatannya untuk melindungi orang yg disayanginya. Tapi tak disangka dia jadi ketagihan berkelahi dan akhirnya kena skors. Tapi walaupun masuk kelas E Karma bilang kalau kelasnya lama-kelamaan reputasinya meningkat. Mama juga tau karena melihat semua peringkat seangkatan. Ternyata benar! Lama-kelamaan Kepintaran kalian semua meningkat. Karma juga sepertinya sangat nyaman di kelas itu, jadi mama tidak memaksa," Kata Mama menjelaskan.
Mendengar kata2 itu, aku berfikir. Karma-kun ternyata sangat beruntung ya.... Pikirku sambil menghembuskan nafas.
Aku mulai memenjamkan mata. Ternyata.... Ada teman yang sangat beruntung di kelas kami. Sedikit iri sih... Tapi aku lega. Karma ternyata memiliki keluarga yang mendukungnya dalam keadaan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
FanficSudah lebih dari 10 tahun aku memegang janji itu. . . . . . Apa Kita bisa menepatinya? . . . . . . Apa aku bisa menepatinya? . . . . . . Apa kamu bisa menepatinya? . . . . . . Apa yang terjadi jika salah satu dari Kita mengingkarinya?