Selamat Tinggal

509 28 0
                                    

K-karma?! Oh tidak! Jangan sekarang.

Mendengar namanya saja sudah membuatnya mual. Apa lagi melihat orangnya langsung?
~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~

"O-kuda."

"K-karma-kun."

Hening. Ketika Mata mereka saling bertemu, waktu seakan tearasa berhenti.

"D-dengar, tentang omo-."

"Hentikan. Tolong jangan mendekati ku lagi."

Memutarkan kepalanya. Dia berjalan menuju temapt dimana Raku menunggu. Tapi, gerakannya dihentikan oleh sepasang tangan yang memeluknya dari belakang.

"Maaf."

Hanya itu yang bisa Karma ucapkan. Dia tahu bahwa dia sudah sangat menyakiti wanita yang ada di pelukannya. Tapi, sudah tidak Ada lagi yang bisa dia lakukan untuk membenarkan perbuatannya.

Di sisi pandanh lain. Okuda hanya menundukan kepalanya, dia tidak tau kenapa pemuda itu memeluknya, entah kenapa, pelukannya membuatnya merasakan nyaman, dia benar-benar tidak tau, kenapa pemuda yang menyakitinya bisa membuatnya merasakan emosi seperti ini.

Kenapa? Kenapa perasaan ku seperti ini? Apa yang kamu lakukan kepada ku Karma? Aku tidak menyukai perasaan ini.

"T-tolong lepaskan aku." Dia bilang dengan kasar sambil melepaskan pelukan pemuda itu dengan paksa.

*~Sisi Pandang Okuda~*

"Kamu in kenapa sih?! APA yang salah dengan mu?!" Mendengar kata-kata itu, otak ku seakan berhenti. Di rusak oleh lautan emosi yang selama ini ku pendam.

Sudah cukup

Mengangkat kaki ku, aku berjalan ke arahnya dan menatap matanya.

"Apa yang salah denganku? Kau bertanya apa yang salah denganku ?! Yah aku punya pertanyaan untukmu tuan, ada apa denganmu? Kamu menyerah pada hubungan Kita! Dan kamu bertanya apa yang salah dengan ku?! SEHARUSNYA AKU YANG BERTANYA! KAMU BILANG AKU ITU SEMPURNA, KAMU BILANG KITA BISA MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMA, DAN KAMU BILANG KALAU KAU MENCINTAIKU! " Aku menggelengkan kepala dan mematahkan pandangan kami. Tetesan air Mata mulai mengalir.

"Tapi sekarang, kamu tidak peduli. Kamu menghancurkanku Karma. Kamu menghancurkanku, dan kamu tidak memperbaikinya. Kamu hanya meninggalkanku di sini, sendirian, dalam kegelapan, putus asa untuk rasa cintamu. Kau menghancurkanku Karma, dan aku tidak bisa menahannya lagi."

Menundukan kepalaku. Aku memalingkan wajahku darinya, dan membalikan langkahku menuju tempat dimana Raku berada.

Sepertinya... Ini kata-kata terakhirku untuknya.

"Selamat tinggal."

END
~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~
So... This is the end!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Just kidding!! ><

See you in the next chapter.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang