Takebayashi dengan muka merah melakukan perintah Okuda dan segera membawa istrinya.
"Umm... Perkenalkan namaku adalah Misuki Kotaro! Salam kenal~," Kata Misuki tersenyum.
Takebayashi dan istri segera melakukan dare Okuda dan kembali seperti duduk.
•
•
•
•
•*~Sisi Pandang Okuda~*
"Hufft... Akhirnya selesai juga~," Kataku sambil memainkan rambutku.
"Eh... Okuda-chan!" Kata Kayano tiba-tiba.
"Ada apa Kayano-chan?"
"Apa yang terjadi dengan lenganmu? Aku Dan Kanzaki-chan dari tadi menghawatirkan mu," Kata Kayano dengan muka cemas.
Apa aku beritahu dia saja ya....
"Em... Ano.. Kayano-chan?""Ada apa? Apa lukamu sakit?" Kata Kayano khawatir.
"Em.... Kalau aku beritahu apa kamu mau menjaga rahasia ku?"
"I-iya.. aku berjanji ada apa?"
"Ja-jangan terlalu over reacting ya..,"
"Iya aku janji!"
"Se-sebenernya...,"
•
•
•
•"Eh?!?!"
"Kayano-chan! Sshh....," Kataku panik.
"I-iya.., O-okuda-chan?"
"Hem?"
"Kamu.. belum memberi tahu Karma-kun ya?"
"E-eh?! B-belum sih.... Aku tidak ingin membuatnya khawatir ak-"
"Kamu jangan seperti itu!"
"Eh?"
"Justru kalau Kamu bohong kepadanya, dia akan tambah curiga Dan khawatir! Sekarang Kamu harus bicara padanya!" Kata Kayano.
Lenganku di tarik olehnya menuju Karma.
"Karma-kun!" Teriak Kayano.
*~Sisi Pandang Karma~*
"Hem? Kayano-chan? Ada apa?"
"Kalian berdua sepertinya haris membicarakan sesuatu. Ayo Nagisa!"
Tiba-tiba Kaede langsung membawa Nagisa pergi. Padahal yadi kami sedang mengobrol tentang game baru yang akan dirilis minggu depan -_-.
"A-ano K-karma-kun b-bisa bicara sebentar?"
Okuda berbicara dengan suara yang pelan. Jujur aku sangat kaget ketika melihatnya seperti itu. Mana Okuda yang ceria saat TOD tadi? Pikirku.
"Hem.. tentu saja Okuda-san! Mau bicara di Lab?"
"I-iya..,"
*~Sisi Penulis (yey)~*
Mereka sampai di Lab. Sudah lama sekali saat aku terakhir Kali kesini. Rasanya sudah bertahun-tahun. Okuda mencoba memberanikan diri untuk mengatakan yang sejujurnya.
"A-ano K-karma-kun.. K-kalau aku memberitahu yang sebenarnya apa kamu akan marah?"
"Eh? Kenapa? Memang Ada apa?" Tanya Karma.
Dia.. kenapa sih?! Apa jangan-jangan dia bohong padaku soal lukanya? Kenapa dia berbohong kepada ku?! Tunggu... Aku tidak boleh marah.. tenang Karma, tenang.... Pikir Karma.
"Okuda-san.. Apa ini soal lukamu?"
"I-iya"
Tepat sasaran sepertinya pikir Karma lagi.
"Jadi... Sebenarnya waktu aku menunggumu aku mendengar suara triakan dari balik gedung. Karena penasaran aku akhirnya mencari sumber suara itu. Aku akhirnya sampai di sebuah tempat penyimpanan barang, aku mengintiplewat lubang kunci Dan aku melihat salah satu karyawan baru sedang disekap bersama pacarnya yang terlihat babak belur," Kata Okuda.
"Hem... Ok lanjutkan," Kata Karma mulai serius.
"A-aku... Mulai emosi Dan Akhirnya mendobrak pintu itu. Aku menyuruh karyawan itu untuk pergi keluar ruangan until membawa pacarnya ketempat yang Aman. Aku mulai berkelahi dengan penjahat itu Dan aku dengan suksesnya membanting tubuhnya cukup keras,"
"Lalu Luka itu?"
"Sa-saat aku berbalik badan untuk keluar dari sana aku tertusuk pisau. Ternyata salah satu temannya masih sadar Dan sepertinya tadi bersembunyi. Dia akhirnya berhasil kabur sambil membawa temannya pergi. Aku juga menyadari kalau dia membawa beberapa ramuan dan bahan lain dari ruang penyimpanan. Ma-maaf kalau aku tidak memberitahu mu lebih awal. Aku takut Kamu malah melupakan reuni Dan mengejar penjahat itu. Aku juga tidak may membuatmu lebih khawatir lagi...,"
Air mata Okuda mulai berjatuhan. Dia mencoba untuk menahan tangisannya, tapi sepertinya tidak bisa.
"A-aku takut Karma..hik.. hik,"
Karma merasa iba karena tadinya dia berniat untuk memarahinya. Tapi nelihat Okuda seperti ini membuatnya menyingkirkan niatnya.
"O-okuda-san tolong jangan menangis. Aku sudah tidak marah lagi kok,"
Karma langsung memeluk Okuda untuk menenangkannya. Muka Okuda langsung memerah, tapi karena dia tahu kalau Karma melakukan itu untuk menenangkannya dia membiarkannya.
Cekrek... Eh? Suara apa itu? Keduanya langsung menoleh ke arah suara itu. Dan itu adalah.. bukan Koro sensei melainkan Nakamura, Nagisa, Sugino, Kayano, dan Kanzaki. Muka mereka berdua langsung memerah hampir semerah rambut Karma.
"Ora-ora~ pemandangan apa ini??~," Kata Nakamura dengan senyumnya.
"I-ini tidak seperti yang Kamu lihat!!" Kata Okuda menjerit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
ФанфикSudah lebih dari 10 tahun aku memegang janji itu. . . . . . Apa Kita bisa menepatinya? . . . . . . Apa aku bisa menepatinya? . . . . . . Apa kamu bisa menepatinya? . . . . . . Apa yang terjadi jika salah satu dari Kita mengingkarinya?