Cerita sebelumnya~
"Tolong... Jangan pernah menyebut namanya lagi.. Mendengar namanya membuatku mual."
_______________________________"...hem.. yasudah, kalau Kamu memang tidak mau membicarakannya... Aku akan berhenti bertanya. Tapi, seminimalnya Kamu beritahu alasan kenapa kamu berkeliaran disaat tengah malam begini,"
Hem... Sepertinya tidak apa-apa kalau menceritakan sedikit kepadanya.
"E-eto.. A-aku kabur dari rumah karena aku Dan Karma sedang berdebat-dan sebelum Kamu menanyakan lebih jauh, Karma-kun sekarang tinggal di samping rumah ku. Jadi... Ja-jangan berfikir yang macam-macam!"
Alis Itona mulai sedikit berkerut. Aku baru pertama kali melihatnya memasang muka seperti itu ^_^. Aku berfikir kalau sehabis ini dia akan menjadi canggung di sekitarku, tapi, ternyata aku salah.
"Apa kamu mau tidur disini dulu? Setidaknya sampai kepalamu Dan emosimu dingin,"
"Eh?"
Irisku mulai menbulat. Aku tidak Tau, kalau permintaan yang aku ingin ucapkan malah menjadi sebuah tawaran. Hal ini membuatku merasa tidak enak.
"Be-beneran nih? A-aku boleh tidur disini?" Tanyaku heran.
"Ya... Kalau Kamu mau," Jawabnya dengan nada datar.
Kalau dia berbicara seperti itu berarti dia serius!
"Te-terimakasih... Itona-kun!." Balasku dengan senyum lembut.
"Kamu bisa tidur di kamar tamu yang Ada di sebelah dapur. Selamat malam." Katanya sambil berjalan ke kamarnya.
"I-iya! Te-terimakasih, Itona-kun! S-selamat malam juga!" Jawabku canggung.
Paginya~
"Ohayo, Okuda-san... Kamu sudah bangun?"
"Iya! Aku ingin mebuat sarapan untukmu sebagai Tanda terimakasih ku! Ma-maaf aku.. tidak bisa membalas lebih dari ini.."
"Tidak apa-apa, aku juga merasa tidak enak telah merepotkan tamu seperti ini."
"Hhm~ Kamu benar-benar sudah berubah ya, Itona-kun! Kamu sekarang menjadi lebih peduli Dan perhatian kepada teman-teman!"
"Eh? Bukannya aku selalu seperti itu?"
"Hehehe (tawa gk niat) i-iya juga ya..."
Sikapnya sebagian besar masih belum berubah juga... 😌
•
•
•
•"Sarapan sudah siap!"
"Hem? Okuda-san..."
"Ada apa?"
"Itu... Apa?"
"Oh.. itu pancake, apa Kamu tidak suka?"
"Bukan... Bukan itu, Ada sesuatu diatas kepalamu!"
EH?!
"Mana?! Di sini? Aduh jangan jangan serang- Kya! Laba-laba!"
Aku sangat takut ketika melihat Ada laba-laba yang merayap menuju lenganku. Akupun terpeleser karpet yang Ada di belakang ku Dan jatuh ke sofa dalam posisi telentang.
"I-itai..."
"Okuda-san?! Apa kamu baik-baik saja?"
"I-iya.. Itona-kun? Kenapa kamu menatapku seperti itu?"
Itona menatapku dengan muka menahan tawa.
"Hahaha.. Rambutmu... berantakan sekali Okuda-san!" Teriaknya. Tawanya sekarang sudah meledak.
Apa aku seberantakan itu? Pikirku penasaran.
Aku menengok ke Kanan untuk melihat bayangan ku sendiri yang terpantul di Jendela.
E-eeeeh?!?! K-kenapa a-ku... Eh?! Aduh.. G-gimana ini?!
Wajahku dengan cepatnya memanas. Sekarang mukaku sudah seperti orang sakit! Merah padam lebih tepatnya. Saat itu juga aku merasa, kalau badanku tertiban seribu rasa malu yang hampir membuatku pingsan.
"Hahahahah!!!!"
Sekarang suara tawa Itona sudah bisa terdengar sampai sudut-sudut rumahnya. Suaranya benar-benar kencang.
"It-Itona-kun!!!" Teriakku sambil mengerutkan dahi.
Aduh... Dia memang sudah berubah! Tapi... Kalau jahil kayak gini aku tidak suka! Ini malah tambah parah! 😣😣
____________________________
Happy new year 2018! Stay positive and stay save! 😋😂
Feel free to write a Comment and vote!
Love you all!!! 🍇🍎🍈🍏🍉🍐🍊🍑🍋🍒🍌🍓🍍🍅

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
FanfictionSudah lebih dari 10 tahun aku memegang janji itu. . . . . . Apa Kita bisa menepatinya? . . . . . . Apa aku bisa menepatinya? . . . . . . Apa kamu bisa menepatinya? . . . . . . Apa yang terjadi jika salah satu dari Kita mengingkarinya?