(A/N: gambar diatas adalah milik Fruity. Jadi yang mau pake gambar ini harus minta ijin dulu ya ^^)
~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~"Suatu hari aku akan menjadi seorang wanita yang hebat! Lihat saja ayah! Aku pasti akan membuatmu lebih bangga dari pada saat ayah membanggakan kakek!"
Dulu, semua orang menghormatiku sebagai mana aku seorang putri kerajaan bagi mereka. Aku mempunyai semuanya. Uang, perhatian, kekuatan, semuanya. Tapi... Entah kenapa, suatu tempat di bagian hatiku yang terdalam, aku merasakan kejanggalan. Ada sesuatu yang tidak benar, ada sesuatu yang hilang di hidupku. Perasaan itu terasa sangat membingungkan dan janggal, sampai akhirnya, aku bertemu dengannya.
"Ah!"
"Yaiiks...!"
"Aku benar-benar minta maaf tuan, aku tidak bermaksud untu- oh, my apologies, I'm so sorry sir, I didn't mean to-"
"Tidak usah meminta maaf. Salah ku sendiri yang sedang memakai ponselku saat sedang berjalan."
"Kamu... Orang Jepang?"
"Hem? Ah- iya, kamu mahasiswa baru ya? Perkenalkan nama ku adalah Mikugou Raku! Yoroshiku ne~"
Maafkan aku ayah, aku tidak bisa membanggakan mu sebagai seorang wanita sukses. Seiring berjalannya waktu aku tersadar, bahwa tidak ada insan yang sempurna, semua orang memiliki keburukan dan kebaikan. Tapi, yang aku tau pasti adalah, seburuk-buruknya seorang manusia layak dan bisa mendapatkan sesuatu yang disebut kebahagiaan. Tidak ada kata 'cukup' bagi seorang manusia. Seberapa banyakpun seseorang mempunyai harta atau kekuatan, jika itu tidak bisa membuatnya bahagia, berarti semua harta dan kekuatan itu hanyalah sampah. Satu pelajaran yang aku pelajari selama aku hidup bersama ayah adalah, bahwa kebahagiaan tidak bisa dibeli tapi, kebahagiaan bisa dicari, dan tepat pada saat dimana aku bertemu dengannya, aku tau, bahwa aku, Sekai Nuru, telah menemukan kebahagiaan ku yang sebenarnya.
Maka, semua yang telah ayah rencanakan ini ada sebuah kesalahan, ini semua tidak benar, dan harus dihentikan.
"AKU INGIN MEMBATALKAN PERNIKAHAN INI!"
Aku muak bersandiwara.
*~Sisi pandang Author/Fruity~*
Tidak ada yang bersuara, semuanya hening ditempatnya masing-masing. Wajah para tamu terukir dengan rasa terkejut dan ketidak percayaan akan apa yang baru saja pengantin katakan.
Karma sendiri saja tidak mampu berkata-kata. Walaupun ada sedikit rasa senang di dalam hatinnya, ia hanya bisa berdiri di tempatnya speechless.
"Me-membatalkan pernikahan?! Apa maksudnya ini?! Sekai! APA-APAAN INI NONA?! AKU MENGAJARIMU UNTUK MENAATI PERINTAHKU! BUKAN SEBALIKNYA! KAMU ADALAH SEBUAH HINAAN DALAM KELUARGA INI SEKAI! IT WAS EITHER THIS WEDDING OR YOU'RE OFFICIALLY ABANDON FROM THIS FAMILY, YOUNG LADY!." (A/N translation: PILIHAN MU HANYALAH MENJALANKAN PERNIKAHAN INI ATAU KAMU RESMI DIKELUARKAN DARI KELUARGA INI NONA!) Teriak tuan Saiko di kursi depan.
"Aku muak bersandiwara ayah! Ini semua tidak benar! Aku tidak lagi mencintainya ayah. Karma sendiri sudah mencintai seseorang! Pernikahan ini hanya akan berujung pada kekacauan rumah tangga yang hebat. Lebih baik kita batalkan saja dari pada melanjutkannya." Teriak Sekai.
Para tamu mulai membuka mulutnya. Ada yang menggeleng, ada yang setuju, bahkan ada yang mencaci-maki Sekai.
"MENURUTKU PERNIKAHAN INI MEMANG HARUS DI BATALKAN!" Teriak seseorang yang membuat semua mata tamu tertuju padanya.
"Eh? N-nakamura-san??" Karma yang melihat sesosok wanita bersurai blonde itu kaget akan kehadirannya.
Semua alumni kelas E berada disini? Sejak kapan? Dia sendiri tidak tau pihak panitia mengundang mereka.
"IYA AKU SETUJU." Teriak seseorang.
"Aku juga setuju!"
"Setuju!"
"Pernikahan ini lebih baik dibatalkan saja!"
"Iya!"
Sekarang mata emasnya benar-benar terbelalak. Anggota alumni kelas E sudah berdiri di depannya. Tapi... Dimana Okuda? Tadi dia melihatnya sebelum pernikahan dilaksanakan, dimana dia?
"Lihat, mereka semua menentang pernikahan ini. Lebih baik kita batalkan saja, aku tidak mau terjadi perdebatan publik akan hal ini." Mata hijaunya menatap mata abu-abu ayahnya dengan penuh harapan. "Ayah, aku tau dalam hal mencari suami sekaligus penerus adalah hal penting bagi ayah. Tapi, aku mohon, biarkan aku mencari calon itu sendiri. Aku sudah mencintai seseorang ayah. Kumohon." Cicitnya.
Tuan Saiko yang melihat keadaan putrinya hanya bisa membuang mukanya. Dia tidak ingin membatalkan pernikahan ini, dia sebenarnya juga tidak memedulikan masa depan Sekai. Menurutnya, kesuksesan perusahaan adalah satu-satunya yang ia harus pedulikan.
"Ayah, apa ayah masih ingat perjanjian ayah kepadaku saat ibu Mako meninggal?" Mata abu-abunya membesar ketika ia mendengar nama almarhum istrinya, Saiko Mako, sesosok istri dan ibu yang baik. Sikap ceria dan kecerobohnya membawa kehangatan bagi rumah keluarga Nuru, dan saat ia meninggal, kehangatan itu seakan ikut mati bersamanya. Tuan Saiko yang sempat depresi akhirnya memutuskan untuk melupakan istrinya. Sejak saat itu, topik yang berhubungan dengan nona Mako menjadi topik terlarang baginya. Dan lama kelamaan tuan Saiko tidak lagi menjadi sesosok ayah yang baik. Dia menjadi seorang yang blak-blakan, emosian, dan egois. Amarahnya sudah meluap sekarang. "Ayah waktu itu berjanji akan memberikan apapun yang aku minta kan? Apa itu masih berlaku? Tolong, untuk yang terakhir kali saja. Tolong, biarkan aku memilih calon suamiku sendiri." Posisi duduk Sekai yang awalnya berdiri sekarang berubah ke posisi membungkuk dihadapan ayahnya.
Tuan Saiko menggertakan giginya. Dia sekarang sudah benar-benar marah. "Dasar anak tidak berguna!" Teriaknya. Tinjunya melesat cepat kearah kepala Sekai. Sekai memejamkan matanya dan langsung melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.
Grep.
Sepasang tangan dengan cepat menahan tinju tuan Saiko untuk mengenai kepala Sekai. Sekai yang tidak merasakan apa-apa mulai membuka matanya dan terkejut akan siapa yang melindunginya.
"K-kau??"
~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~
HahahahahahahahahahahahahahaahahahahahahahahahahahahahAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHA!!!
Aku jahat ya? 😌😌
Maaf untuk kalian yang lama menunggu. Walaupun sekarang Fruity masih libur, Fruity sedang memasuki.... Uum... "Bulan merah" yang laki-laki, jika kalian tau. Empat lupakan. Soalnya ini urusan perempuan!!!
Ekhem. Jadi... Disaat "bulan merah" Fruity jadi lebih sering kecapean dan sakit kepala. Dikarenakan itu, Fruity lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur dan biasanya hp Fruity jauhkan, karena menatap layarnya membuat kepala Fruity pusing ._.
Jadi.... Mohon maklum ya! 😌
See you in the next chapter~♪
Ciao and goodnight (?)!
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
FanficSudah lebih dari 10 tahun aku memegang janji itu. . . . . . Apa Kita bisa menepatinya? . . . . . . Apa aku bisa menepatinya? . . . . . . Apa kamu bisa menepatinya? . . . . . . Apa yang terjadi jika salah satu dari Kita mengingkarinya?